close
Nuga Tekno

Betulkah Alien Itu Seperti Rupa Manusia?

Wujud makhluk asing luar bumi atau sering disebut alien masih misteri.

Sampai saat ini belum ada yang paling sahih menunjukkan wujud alien, sebab manusia belum pernah bertemu langsung dengan alien.

Peneliti Universitas Oxford, Inggris dalam studi terbarunya menunjukkan, wujud alien yang selama ini digambarkan di film, berkulit hijau, mata hitam besar lonjong, menurut mereka salah total.

Studi terbaru mereka menunjukkan, wujud alien justru mirip manusia.

Dikutip dari Bgr, Kamis, 02 November, dalam paper mereka, ilmuwan Oxford menduga, spesies alien seperti manusia, mengalami evolusi sepanjang waktu.

Ilmuwan mengatakan alien tak lepas dari mekanisme seleksi alam seperti yang terjadi pada mahluk di bumi.

Maka ilmuwan tersebut berkesimpulan, dengan menjalankan proses evolusi yang sama seperti manusia, pada akhirnya spesies alien akan berkembang seperti manusia.

Peneliti tersebut mengatakan, mereka melakukan pendekatan yang berbeda, menimbang proses natural yang akan membentuk kehidupan.

“Dalam paper ini, kami menawarkan pendekatan alternatif yang menggunakan teori evolusi untuk memprediksi hal itu,” ujar peneliti Departemen Zoologi Universitas Oxford, Sam Levin.

Dia mengklaim, pendekatan baru itu cukup berguna, sebab prediksi spesies alin mereka berbasis pada silikon bukan DNA.

“Tugas mendasar para astrobiologi yakni memikirkan bagaimana kehidupan luar Bumi. Membuat prediksi alien memang susah. Pendekatan lama dalam bidang astrobiologi telah secara luas mekanistik, mengambil apa yang dilihat di bumi dan apa yang kita ketahui tentang kimia, geologi, fisika untuk memprediksi tentang alien,” jelas Levin.

Perburuan kehidupan alien sejauh ini belum menunjukkan titik terang.

 

Meski demikian, para ilmuwan masih meyakini suatu saat alien pasti akan ditemukan.

Kebuntuan pencarian kehidupan alien selama ini dinilai karena ilmuwan selama ini salah tempat.

Dikutip Express,  mantan ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat, Alan Stern, mengatakan mulai saat ini harusnya ilmuwan fokus pada dunia air untuk bisa menemukan alien.

“Banyak kemungkinan penjelasan yang telah disampaikan kenapa alien belum bisa ditemukan. Kami menyarankan pencarian di dunia lain, dunia yang menjadi tempat biologi dan peradaban adalah dunia air laut,” ujar Stern yang sekarang bekerja di Southwest Research Institute, Texas, .

Stern mengatakan, bisa saja alien bersembunyi di dasar lautan dunia. Lokasi itu dianggap rasional, sebab dasar laut terlindungi dari radiasi dari luar angkasa.

Dia menjelaskan, dunia laut biasanya sangat dingin dan alien ini bisa hidup di bawah lapisan es tebal. Lingkungan itu lah yang membuat peneliti ini hampir tak mungkin untuk melihat atau mengontak alien.

“Dunia air secara alami terputus dari komunikasi dengan sifat interiornya di bawah atap es tebal atau batu dan es. Oleh karena itu, tidak mudah untuk mengungkapkan alien,” ujarnya.

Gagasan Stern ini dikuatkan dengan pendapat peneliti Institute of Cosmos Sciences Universitas Barcelona, Fergus Simpson. Namun, menurut Simpson, alien yang hidup di bawah laut tidak akan terlalu punya peradaban yang maju

Sementara itu, Astronom Jason Wright mengatakan telah menemukan bukti teknologi yang maju, atau disebut technosignatures, dari peradaban alien sama pentingnya dengan mencari biosignatures, atau bukti adanya kehidupan masa lalu dan sekarang.

Ia juga menyertakan teori dalam makalah barunya yang diterbitkan secara online mengenai hal ini. Namun begitu, Wright tidak mengklaim adanya peradaban asing di tata surya.

“Saya justru bertanya-tanya, apakah ada tanda-tanda (keberadaan alien)?” kata dia, seperti dikutip situs Futurism, Kamis, 4 Mei 2017.

Pernyataan Wright ini bertentangan dengan apa yang dikatakan beberapa orang. Sebagai gantinya, ia hanya bertanya apakah sudah kehabisan semua sudut pandang dalam mencari makhluk luar angkasa.

“Tidak ada bukti adanya peradaban teknologi asli sebelumnya. Jika kita abai akan sesuatu dan menemukannya di masa depan, ada kemungkinan bisa berasal dari spesies teknologi asli sebelumnya,” ungkap Wright.

Saat ini, perburuan makhluk asing difokuskan pada penemuan tanda-tanda kehidupan, bahkan yang terkecil sekali pun. Khususnya, faktor utama yang bisa mendukung kehidupan, seperti adanya air.

“Tentu saja ini bagus. Tapi saya sarankan agar kita juga mulai mencari technosignatures dari peradaban alien kuno. Saya juga menduga kalau permukiman di tata surya (seperti bulan atau asteroid) akan dibangun di bawah permukaan karena berbagai alasan. Sampai sekarang itu masih ditelusuri,” ujar Wright.