close
Nuga Tekno

Awas!! Aplikasi Allo Tidak Aman

Sepekan usai dirilis, aplikasi terbaru Google dengan nama Allo dibuktikan tidak aman oleh pengguna, dan salah satu yang menyatakan fitur itu “berbahaya” adalah ahli rekayasa teknologi informasi dunia Edward Snowden.

Snowden yang masih dalam kejaran FBI dengan lantang menyatakan kepada “crash,” Senin, 23 Mei 2016, kelamahan paling menakutkan dari Allo adalah masalah kerahasiaan privasi seseorang.

Di aplikasi ini, Google turut membenamkan fitur enkripsi end-to-end dari Open Whisper Systems yang mampu mencegah percakapan disadap oleh siapapun, termasuk agen pemerintah.

Tapi enkripsi tersebut tidak diaktifkan secara default layaknya pada instant messenger lain seperti WhatsApp.

Untuk menyalakannya, pengguna harus lebih dahulu masuk ke mode “incognito”.

Menurut pembocor dokumen NSA Edward Snowden,  Allo dalam “bahaya” utnuk melindungi privasi pengguna.

“Google membuat keputusan berbahaya dengan mematikan enkripsi end-to-end secara default dalam Allo. Aplikasi chatting ini tidak aman, hindarilah untuk sementara waktu,” tulis Snowden dalam sebuah tweet yang juga ditulis The Washington Post, pada hari yang sama

Lantas muncul pertanyaan kenapa  Google mematikan enkripsi secara default pada Allo?

Rupanya sarana keamanan tersebut bisa mengganggu kerja fitur utama yang dijadikan andalan oleh Google.

Allo memiliki integrasi dengan AI Google Assistant yang bisa membantu melakukan berbagai macam hal, seperti memberi saran soal balasan seperti apa yang biasa dilakukan, atau memesan tempat di restoran untuk pengguna dan lawan bicara.

AI Google Assistant bekerja dengan menganalisa isi pesan pengguna. Kalau enkripsi diaktifkan, maka kecerdasan buatan  atau artificial intelligence, AI ini tidak bisa membaca pesan pengguna dan tak mampu berfungsi.

Nantinya, ada kemungkinan Google bakal mengaktifkan mode incognito secara default.

Namun untuk sementara, pengguna Allo harus memilih antara privasi atau bantuan Google Assistant.

Sebelumnya  Snowden pernah menganjurkan masyarakat untuk menggunakan aplikasi signal for android.

Menurut dia, Signal for Android memiliki keamanan yang lebih mumpuni untuk menghadang serangan peretas.

Aplikasi tersebut diklaim merupakan kombinasi dari aplikasi TextSecure dan RedPhone.

Dilaporkan Engadget,  pengguna Signal for Android dapat lebih aman saat saling bertukar pesan dan menelepon seseorang. Tak ada peretasan informasi pesan ataupun penyadapan suara.

Setidaknya itu yang digembar-gemborkan aplikasi tersebut dan diamini Snowden.

“Saya menggunakan Signal setiap hari. #notesforFBI Catatan: mereka sudah tahu,” Snowden menuliskan di akun Twitternya @Snowden.

Signal for Android bisa diaktivasi menggunakan nomor telepon seluler. Tak ada pendaftaran terpisah dengan nama pengguna, kata sandi atau PIN.

Pada dasarnnya, mekanisme tersebut sama dengan WhatsApp.

“Kami tak bisa mendengar percakapanmu atau membaca pesanmu, tak ada yang bisa. “

“Apapun di Signal for Android dienkripsi terus menerus, dan dengan susah payah digodok untuk menjamin keamanan berkomunikasi,” begitu tertulis pada situs resmi Open Whisper Systems  yang menggodok aplikasi tersebut.

Diketahui, OWS adalah organisasi non-profit yang proyek-proyek pengembangan produknya didukung oleh donasi komunitas.

Aplikasi Signal for Android gratis dan tak berisi iklan.

Tags : slide