close
Nuga Tekno

KakaoTalk “Tutup Buku”

Laman situs WinBeta, hari ini,  menulis tentang “tutup buku”nya, atau  dinyatakan berhentinya aplikasi instan KakaoTalk dari perangkat Windows Phone.

Melalui pesan kepada penggunanya, pihak KakaoTalk mengatakan pemberhentian dukungan tersebut akan dilakukan apda 15 Desember mendatang.

“Dengan menyesal kami umumkan bahwa secara resmi kami mengakhiri dukungan aplikasi KakaoTalk untuk Windows Phone per 15 Desember 2016,” tulis pihak penyedia layanan asal Korea Selatan ini.

Perusahaan melanjutkan, “mohon diingat bahwa Anda tidak akan bisa mengirim atau menerima pesan lagi, namun masih bisa membaca pesan masa lampau di chatroom.”

Hingga saat ini tidak ada alasan pasti dari KakaoTalk mengenai keputusan mengakhiri dukungannya itu untuk perangkat ponsel Windows.

Namun perusahaan masih tetap menjaga fungsi layanan sepenuhnya sampai 15 Desember mendatang.

Sementara itu aplikasi KakaoTalk juga bisa diakses dari perangkat komputer PC Windows, namun aplikasi serupa WhatsApp itu memang tidak tersedia di Windows Store.

Pengguna masih harus mengunduhnya langsung dari situs KakaoTalk.

Untuk Anda tahu  Mei tahun lalu  Daum Kakao Corp selaku pemilik aplikasi KakaoTalk mengakuisisi aset jejaring sosial Path serta Path Talk.

Juru bicara Path mengatakan bahwa perusahaan Path Inc itu sendiri tidak ikut dijual. Mereka akan tetap beroperasi secara terpisah dari Daum Kakao. Path Inc sendiri kini mengembangkan produk lain, yaitu Kong dan Path Places.

Kedua perusahaan tidak menyebutkan nilai akuisisi.

Yang jelas pihak Path percaya bahwa Daum Kakao mengerti seluk beluk pasar Asia, sehingga diharapkan bisa bersinergi kuat untuk pengembangan layanan.

Indonesia sendiri diklaim sebagai negara dengan pengguna terbanyak kedua pada 2015 lalu. Tim KakaoTalk selama ini telah menjalin kerjasama dengan pengembang lokal dan individu untuk berkreasi, seperti pembuatan stiker yang tersedia di dalam aplikasinya.

Salah satu pendiri sekaligus CEO Daum Kakao, Sirgoo Lee memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan pengembang aplikasi pesan instan KakaoTalk itu terkait masalah penyebaran konten pornografi di dalam aplikasi.

Lee sebelumnya memang sudah pernah dituntut karena dianggap gagal memblokir penyebaran pornografi anak.

Dari surat kabar Korea Herald, pekan lalu Lee didakwa oleh Kejaksaan Suwon tanpa penahanan atas tuduhan tidak melakukan pemblokiran konten cabul secara maksimal yang didistribusikan melalui aplikasi KakaoTalk.

Otoritas kejaksaan setempat pun sebenarnya sudah memulai penyelidikan perusahaan Kakao sejak Juli dua tahun silam dan menemukan sekitar sepuluh ribu remaja saling berkirim konten cabul menggunakan pesan KakaoTalk.

Kasus ini kemudian dinilai sebagai pertama kalinya kejaksaan Korea Selatan bertanggung jawab terhadap layanan penyedia internet  untuk para remaja yang mengakses gambar dan video porno.

Di bawah naungan Youth Protection Act, ISP bertanggung jawab memantau dan menyaring konten cabul, lalu melaporkan ke polisi.

Dalam kasus ini, pihak kejaksaan telah mendakwa Kakao, khususnya Lee sebagai pucuk pimpinan dianggap gagal menjalankan kewajiban itu.

“Lee bilang ia ingin mencari tantangan baru,” kata juru bicara Kakao kepada Korea Herald.

Sementara Cnet melaporkan Lee harus menjalani hukuman tiga tahun penjara

Lee memimpin perusahaan dari Agustus lima tahun silam hingga Kakao bersatu dengan Daum, perusahaan internet besar di Korea Selatan.

Sebelumnya pada Mei lalu, Daum Kakao resmi mengakuisisi jejaring sosial Path asal San Francisco, Amerika Serikat.

Kedua perusahaan menjelaskan bahwa akuisisi yang dilakukan ini adalah akuisisi aset, yaitu Path dan Path Talk.

Menurut juru bicara Path, perusahaan Path Inc itu sendiri tidak ikut dijual. Mereka akan tetap beroperasi secara terpisah dari Daum Kakao. Path Inc sendiri kini mengembangkan produk lain, yaitu Kong dan Path Places.

Pihak Path percaya bahwa Daum Kakao mengerti seluk beluk pasar Asia. Alex Kim, Head of Daum Kakao Indonesia mengatakan, dengan basis pengguna Path yan kuat di Indonesia maka layanan ini berpotensi menjadi kandidat kuat untuk berkembang.

Perusahaan pengembang peranti lunak Path Inc mengumumkan bahwa dua produk mereka, jejaring sosial Path dan aplikasi pesan instan Path Talk, resmi dijual kepada perusahaan media Daum Kakao Corp asal Korea Selatan yang dikenal sebagai pemilik aplikasi pesan instan Kakao Talk

Melalui keterangan pers, kedua perusahaan menjelaskan bahwa akuisisi yang dilakukan ini adalah akuisisi aset, yaitu Path dan Path Talk.

Ketika dikonfirmasi  juru bicara Path mengatakan bahwa perusahaan Path Inc itu sendiri tidak ikut dijual.

Mereka akan tetap beroperasi secara terpisah dari Daum Kakao. Path Inc sendiri kini mengembangkan produk lain, yaitu Kong dan Path Places.

“Kini tiba pada sebuah titik di mana kami membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk membantu mempercepat pertumbuhan dan memperbesar skala Path. Kami percaya Daum Kakao mampu menyediakan itu semua,” ujar salah satu pendiri sekaligus CEO Path, Dave Morin.

Kedua perusahaan tidak menyebutkan nilai akuisisi. Yang jelas, sejak bulan April lalu kabar seputar Daum Kakao mau mengakuisisi Path sudah berhembus.

Pihak Path percaya bahwa Daum Kakao mengerti seluk beluk pasar Asia. Alex Kim, Head of Daum Kakao Indonesia mengatakan, dengan basis pengguna Path yan kuat di Indonesia maka layanan ini berpotensi menjadi kandidat kuat untuk berkembang.

“Kami percaya bahwa ada potensi besar untuk Daum Kakao dan Path di pasar global. Kami berharap untuk dapat membawa sinergi yang kuat dengan layanan Daum Kakao lainnya dan memberikan nilai tambah yang lebih besar untuk para pengguna kami,” kata Alex.

Didirikan pada enam tahun silam, Path kini memiliki sepuluh juta pengguna aktif setiap bulannya.

Sejalan dengan akuisisi, Daum Kakao akan mencari peluang kemitraan dan investasi di seluruh dunia, membangun pendekatan yang terbaik yang disesuaikan dengan target pasar.

Tags : slide