close
Nuga Tekno

Android O Perbaiki Performa dan Baterai

Kemunculan generasi penerus sistem operasi Android O akhirnya secara resmi diumumkan di ajang konferensi developer tahunan Google

Google menggolongkan dua kategori utama pada Android O yakni Fluid Experience dan Vital.

Fluid Experience diklaim untuk memaksimalkan pengalaman saat menggunakan Android. Sementara Vital fokus pada peningkatan kinerja baterai dan keamanan data.

Dalam blog resminya, Google menjelaskan Fluid Experience menawarkan sejumlah fitur baru,s alah satunya picure-in-picture dan smart text selection.

Fitur picture-in-picture berfungsi untuk memaksimalkan produktivitas dengan membuka dua aplikasi secara bersamaan. Misalnya ketika sedang menonton Netflix di layar yang lebih kecil dan membaca surel di tampilan besar.

Fitur ini sejatinya sudah lebih dulu tersedia pada layanan YouTube, hanya lebih diperluas fungsinya untuk sistem operasi Android O.

Sementara fitur smart text selecton memudahkan mekanisme copy-paste kata dan kalimat.

Google memaksimalkan kinerja machine learning untuk mengenali setiap kata dan frasa sehingga pengguna cukup mem-blok kalimat dan klik opsi yang diinginkan.

Saat mem-blok nomor telepon, pengguna akan melihat opsi telepon, cut, copy, dan paste lalu pilih sesuai yang diinginkan.

Sama halnya ketika pengguna mem-blok alamat, selain mucul opsi cut, copy, dan paste, pengguna juga langsung disuguhkan Map untuk membantu navigasi ke alamat tersebut.

Selain dua fitur baru, Google juga meningkatkan mekanisme notifikasi aplikasi melalui notification dots.

Kini pengguna bisa melihat notifikasi pada aplikasi cukup dengan memilih ikon aplikasi tersebut.

Kemudahan lain yakni ketika pengguna hendak log-in ke media sosial. Google akan mengisi username dan kata kunci secara otomatis untuk mempermudah proses log-in.

Terakhir, Google ingin memastikan Android O lebih hemat baterai ketimbang suksesornya.

Sebagai unsur vital, Google memastikan optimasi sistem operasi dan kinerja baterai saat menjalankan aplikasi secara simultan.

Di sisi lain, CEO Sundar Pichai optimis kemunculan Android O bisa mendorong adopsi perangkat Android di seluruh dunia.

Terlebih ia mengumumkan saat ini Android telah diadopsi oleh lebih dari 2 miliar pengguna.

“Saat ini Android telah memiliki 2 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia dan menjadikannya platform computing terbesar,” ungkap Pichai.

Meski sudah diumumkan, untuk sementara Android O baru dirilis dalam versi beta. Belum diketahui kapan pembaruan Android O secara resmi tersedia

Sebelumnya Google sudah memberi bocoran mengenai sistem operasi generasi terbaru. Dari sedikit cuplikan, sistem operasi yang diberi nama Android O ini punya sejumlah fitur menarik.

Satu yang paling patut dinanti dari Android O adalah kemampuan memperpanjang durasi baterai.

Dengan membatasi aktivitas di belakang layar, Google bermaksud memangkas kinerja yang kurang perlu di perangkat Android mereka.

Google belakangan memang bekerja keras membatasi aplikasi belakang layar yang terus menyedot kapasitas baterai tanpa diketahui sang pemilik perangkat.

Untuk soal ini, Android masih kalah dengan iOS yang sudah lama menyederhanakan aplikasi belakang layar mereka.

“Kami menambah fitur yang membatasi aktivitas aplikasi di belakang layar di tiga bagian: siaran implisit, layanan di belakang layar, dan pemutakhiran lokasi,” ucap Dave Burke, VP bagian teknisi Android seperti dikutip dari The Verge.

Di samping peningkatan daya hidup baterai, pembaharuan notifikasi jadi sorotan utama di Android O.

Pada notifikasi Android O, pengguna bisa mengelompokkan beberapa aplikasi ke dalam satu kategori.

Menurut Google, dengan tipe notifikasi seperti itu, seorang pengguna tak perlu susah payah mengubah pengaturan notifikasi sebuah aplikasi.

Cukup mematikan notitifkasi di kategori tertentu, maka notifikasi dari aplikasi yang tergabung di kategori itu akan hilang sendirinya.

Selain baterai dan notifikasi, Google juga menyematkan fitur Picture in Picture

Fitur ini merupakan multitasking dua aplikasi tergolong berat secara bersamaan seperti memesan taksi online sembari menonton video di Youtube.

Kendati demikian, Google baru menyediakan Android O dalam versi awal. Versi awal ini hanya diberikan kepada pengembang perangkat lunak dan aplikasi untuk mencari masukan.

Google akan memakai masukan itu untuk menyempurnakan sistem operasi mereka sebelum merilis versi akhir ke publik.

Adapun jenis perangkat Android yang bisa menguji Android O ini adalah Nexus 5X, Nexus 6P, Nexus Player, Pixel, Pixel XL, dan Pixel C.

Di luar daftar itu, pengembang juga bisa menggunakan emulator desktop untuk menguji Android O.