close
Nuga Sport

Valentine Rossi Tak Takut Termakan Usia

Valentino Rossi sudah tidak muda lagi. Kini ia sudah memasuki umur tiga puluh lima. Sudah “gaek” untuk sebuah lomba yang memerlukan enerji dan stamina menghadapi tekanan kerasnya trek dan persaingan dengan pebalap muda seusia Marc Marquez.

Kenyataannya? Rossi masih handal dan gesit. Mengendarai motor Yamahanya, serta bersaing dengan rider-rider top lainnya seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan tentunya Marc Marquez, ia masih sanggup berada di kecepatan tinggi dan pada musim sekarangh ia berada di posisi “runner up.”

Secara penampilan Rossi tak menurun meski perlahan “termakan” usia. Joki Italia yang memiliki julukan The Doctor itu pun membeberkan resep rahasia yang membuatnya tetap awet muda hingga saat ini.

Rider Movistar Yamaha itu menunjuk akademi VR46 miliknya, sebagai rahasia di balik resep awet mudanya. Rossi senang bekerjasama dengan para joki muda dan berlatih bersama.

“Untuk saya hal itu akademi hebat. Hal itu membantu saya, karena bekerjasama dengan para rider muda membuat saya muda. Sangat, sangat menyenangkan. Kami banyak menghabiskan waktu berlatih. Jujur, kami mengujinya sebelum saya mencobanya! Saya pikir ini sangat bagus untuk saya,” terang rossi di Crash.

Beberapa anggota di dalam tim akademi Rossi adalah, Romano Fenati-Francesco Bagnaiia-Niccolo Antonelli-Andrea Migno yang tergabung di Moto3. Serta Franco Morbidelli yang ada di Moto2 dan Nicolo Bulega-Luca Marini di CEV.

Ia lantas membeberkan rahasia kenapa masih bisa bertahan hingga kini, padahal gempuran dari pembalap-pembalap muda bak hujan badai.

MotoGP musim 2013-2014, Rossi tiga belas kali naik podium, termasuk dua kali kemenangan saat di San Marino dan Australia. Ia pun tampil cukup kompetitif dan sukses mengakhiri musim sebagai runner up di belakang Marc Marquez.

Jelas, pencapaian musim ini adalah yang terbaik buat Rossi dalam empat tahun terakhir. Pembalap berjuluk The Doctor itu pun memiliki keyakinan bahwa gairah untuk balapan, dan melupakan kejayaan di masa lalu menjadi sebuah kunci andalan yang membuatnya bisa bertahan hingga kini.

“Saya pikir rahasianya adalah untuk mengetahui Anda masih ingin menjadi bagian dari permainan ini. Untuk melakukan itu, Anda harus melupakan semua kemenangan yang Anda toreh di tahun-tahun sebelumnya, dan memiliki kerendahan hati yang luar biasa,” kata Rossi, seperti dilansir Crash.

“Anda juga harus menyadari, jika ingin terus maju Anda wajib bekerja keras. Jika Anda terlalu banyak memikirkan kesuksesan masa lalu dan berkata, ‘Well, saya sudah memenangi sembilan titel dunia dan juara 100 kali lebih’, Anda lebih baik di rumah. Olahraga ini, rival, ban, motor, semuanya berubah, jadi Anda harus bekerja lebih keras. Jika tidak, Anda tamat,” lanjutnya.

Yamaha merasa tak perlu menggaet pembalap-pembalap muda dari Moto3 dan Moto2 untuk mengalahkan Marc Marquez. Seperti diketahui, mempromosi pembalap muda sedang menjadi tren di MotoGP.

Sementara itu principal Yamaha, tempat Rossi dan Lorenzo menjadi tim, membeberkan target musim depannya. Managing Director Yamaha Lin Jarvis menyatakan, target paling nomor satu adalah mengalahkan Marquez. Kemudian rider Monster Yamaha Tech3 Pol Espargaro coba mengintai MM93.

Belum lama ini, Honda mengikat runner up Moto3 Jack Miller dengan kontrak berdurasi panjang, kemudian mempromosi Scott Redding ke motor factory. Selain itu, Suzuki juga mengikat juara Moto2 Marc Vinales untuk jangka panjang.

Namun demikian, Yamaha sama sekali tak terbesit ingin mengganti pasangat Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.

“Kami sudah memiliki dua, jadi kami takkan kekurangan pembalap yang bisa mengalahkan Marc . Saya pikir ini sudah memberikan bukti di beberapa balapan yang lalu,” kata Jarvis, seperti dilansir Crash.

“Jorge Lorenzo sudah bersama kami selama tujuh tahun, dan Valentino semakin tertinggal di belakanga kami. Tapi, kami yakin dua pembalap yang kami miliki itu adalah pembalap yang kompetitif dan bersaing dengan Marquez untuk dua tahun ke depan,” jelasnya.

Tags : slide