close
Nuga Sport

Rossi Minta Italia Patahkan Dominasi Spain

Valentino Rossi menegaskan para pebalap Italia harus mematahkan dominasi para pebalap Spanyol di MotoGP musim depan dan tahun-tahun mendatang.

The Doctor pun yakin para pebalap muda dari Italia yang mulai berkarier di kelas MotoGP mampu menunjukkan kemampuan maksimal mereka demi posisi terdepan.

Sejumlah pebalap anyar di MotoGP asal Italia seperti Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia diyakini Rossi memiliki potensi yang bagus di masa yang akan datang.

“Dua juara telah datang. Pertama Morbidelli, kemudian Bagnaia yang berasal dari Moto2. Tahun depan bakal ada dua tim yang bagus, dua motor yang sangat kuat. Kami juga masih memiliki pebalap [Italia] lain yang masih muda dan akan datang lagi [ke MotoGP]. ”

“Sangat penting untuk mencoba mengalahkan dominasi Spanyol karena dalam beberapa tahun ke belakang merupakan dominasi Spanyol dan kami harus lebih banyak mendatangkan pebalap dari Italia pada balapan ke depannya,” terang Rossi kepada AS, seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Morbidelli baru memulai karier di MotoGP pada musim ini bergabung bersama tim Honda Marc VDS. Ia berada pada urutan kelima belas klasemen akhir pada debutnya tersebut.

Sementara itu, Bagnaia akan memulai debutnya pada MotoGP 2019. Pebalap 21 tahun itu bergabung dengan tim Ducati Alma Pramac Racing.

Rossi harus puas finis di posisi kedua klasemen akhir MotoGP 2018 dengan 198 poin. Sementara Marc Marquez kembali menjadi juara balapan tersebut.

Kompatriot Rossi, Andrea Dovizioso finis sebagai runner-up MotoGP 2018.

Sejak 18 tahun terakhir, dua pebalap asal Spanyol yakni Jorge Lorenzo dan Marc Marquez selalu mendominasi juara MotoGP. Hanya pada tujuh  musim lalu gelar juara dimenangkan pebalap asal Australia, Casey Stoner.

Pada kesempatan lainnya pebalap gaek yang membela tim Movistar Yamaha Valentino Rossi mengaku tidak pernah menargetkan meraih gelar juara dunia kesepuluh pada musim balap  MotoGP mendatang.

Menjelang musim balap, Rossi kembali dikaitkan dengan gelar juara dunia.

Kemampuan bersaing di papan atas membuat pebalap asal Italia itu tidak dianggap remeh.

Pebalap yang pernah membela tim Honda dan Ducati itu menegaskan akan berupaya tampil lebih baik dibanding musim lalu ketika mengakhiri musim di tempat ketiga di bawah Marc Marquez, dan Andrea Dovizioso.

“Saya belum menentukan apakah ini akan menjadi kontrak terakhir saya, tapi saya tidak memikirkannya. Saya hanya ingin bekerja keras pada musim dingin agar tampil kompetitif pada 2019. Saya akan sangat senang jika saya bisa meraih gelar kesepuluh, tapi pada akhirnya itu hanya angka saja,” ucap Rossi dikutip dari Motorsport-total.

“Tentu saya ingin berjuang untuk menang, tapi gelar juara kesepuluh bukan tujuan saya, itu datang dari media,” tambahnya.

Rossi akan menjalani musim balap kedua puluh empat tahun depan. Sembilan gelar telah diraih Rossi di berbagai kelas,

Setelah gelar terakhir pada sembilan tahun lalu, Rossi belum berhasil lagi menduduki podium teratas. Prestasi terbaik The Doctor setelah adal delapan tahun lalu menjadi runner up.

Dalam kurun lebih dari satu windu terakhir, Rossi kalah dari Jorge Lorenzo, Marquez, dan Casey Stoner.

Tentang keberadaan Jorge Lorenzo di Repsol Honda musim depan, Valentino Rossi angkat bicara

Penampilan mantan rekan setimnya Jorge Lorenzo yang sudah menunggangi Honda selama melakoni tes pramusim MotoGP 2di Valencia dan Jerez dalam dua pekan terakhir.

Menurut Rossi, Lorenzo adalah sosok pekerja keras dan bisa menjadi salah satu rival beratnya musim depan. Di Honda, Lorenzo menjadi rekan satu tim juara bertahan MotoGP Marc Marquez.

“Dia [Lorenzo] sedikit berjuang di Valencia, tapi kemudian dia tampil dengan baik di Jerez. Dia akan menjadi yang terdepan di Malaysia,” kata Rossi dikutip GPOne

Mengenai persiapan musim depan Rossi menilai motor Yamaha YZR-M1 masih memiliki masalah yang sama dengan musim lalu. Kendati demikian The Doctor juga memuji perkembangan rekan setimnya Maverick Vinales yang terus mengalami kemajuan dengan mesin baru.

“Saya tidak berpikir karakter M1 telah berubah dengan mesin yang baru, masalahnya masih sama. Maverick, seperti biasanya di latihan dia selalu kuat. Tapi, saya mengatakan apa yang saya pikirkan,” jelas pebalap yang sudah mengoleksi sembilan gelar juara dunia tersebut.

Meski telah gaek Rossi mengaku tetap menikmati balapan di MotoGP. Bagi Rossi membalap di MotoGP sama dengan bersenang-senang meski terkadang ia kesulitan karena terus diburu waktu.

“Tentu [saya menikmati balapan]. Di MotoGP, pebalap datang [persiapan] terlambat setelah melakukan perjalanan, berkomitmen dengan sponsor dan banyaknya kegiatan termasuk berbicara dengan wartawan,” ucap Rossi sambil tertawa.

Jelang persiapan MotoGP  Rossi mengisi waktu liburan dengan mengikuti ‘seratus kilometerof champions’ yang digelar timnya di Tavullia, Italia.

Rossi yang berpasangan dengan Franco Morbidelli menjadi pemenang setelah Pasini melakukan kesalahan di lap terakhir.

Tags : slide