close
Nuga Sport

Rossi Iri Hebatnya Pengembangan Ducati

Valentino Rossi kembali mengumbar kejutan lewat pernyataannya yang iri dengan Ducati dalam pengembangan motor balap mereka sepanjang MotoGP musim ini.

Kepada “crash,” hari ini, Rabu, 12 Juli, Rossi juga meyakini timnya masih bisa mengembangkan sepeda motor M1 lebih baik jika memiliki pebalap tes yang mumpuni.

“Saya merasa  melihat Ducati dan Honda dalam pengembangan ini,”kata Rossi

Yamaha saat ini hanya memiliki Katsuyuki Nakasuga sebagai pebalap tes.

Namun, Rossi menganggap kehadiran sosok Nakasuga tidak banyak membantu Yamaha dalam menguji sepeda motor M1.

“Kami punya Nakasuga. Dia cepat karena sering menang di Superbike Jepang dan berpartisipasi di Suzuka 8-Hour, tapi dia tidak secepat saya atau Vinales,” ujar Rossi seperti dikutip dari Motori News 24.

Rossi mengatakan Yamaha seharusnya mencontoh Ducati dan Honda yang memiliki pebalap tes yang hebat. Efeknya Ducati dan Honda bisa mengembangkan sepeda motor dengan cepat.

“Akan sangat berguna jika kami memiliki situasi yang sama dengan rival seperti Honda bersama Cal Crutchlow, Ducati bersama Danilo Petrucci ditambah dua pebalap tes luar biasa seperti Michele Pirro dan Casey Stoner,” ucap Rossi.

“Dengan begitu kami bisa mengerti soal keuntungan elemen baru, seperti sasis, saat melakukan tes. Tidak banyak pebalap yang bisa melakukannya,” sambungnya.

Kehadiran Stoner sebagai pebalap tes dalam dua tahun terakhir membuat Ducati mampu mengembangkan sepeda motor Desmosedici  secara pesat.

Terbukti Desmosedici GP sudah mampu meraih enam posisi podium, termasuk dua kemenangan lewat Andrea Dovizioso musim ini

Sementara itu, kritikan Rossi terhadap pebalap satelit Yamaha Tech,  Johann Zarco,  mendapat tantangan  dari mantan pebalap MotoGP Randy Mamola

Mamola membela Zarzo.

Pembelaan Mamola terhadap Zarco dituangkannya dalam sebuah kolom tulisan yang dimuat di laman Motorsport.com.

Sebelumnya, Rossi dua kali melontarkan kritik terhadap Zarco. Kritikan Rossi terhadap Zarco seolah membuat pebalap debutan MotoGP itu terpukul.

Pasalnya, semua pebalap mengamini penilaian negatif Rossi terhadap gaya balap Zarco.

Ada dua insiden antara Rossi dan Zarco yang membuat pebalap asal Italia itu kesal. Pertama ketika Rossi memotong jalur di Tikungan 4 setelah dikejar Zarco di GP Amerika Serikat. Keduanya sempat bersenggolan di Tikungan 3.

Rossi lantas memperingatkan Zarco bahwa ia kini bersaing di MotoGP, bukan lagi jadi pebalap Moto2.

Komentar pedas Rossi berikutnya terhadap Zarco adalah ketika ban depan pebalap asal Perancos itu mengenai wearpack The Doctor di Sirkuit Assen, GP Belanda.

Rossi menilai Zarco tidak paham cara mengukur jarak antara motor dan terlalu agresif saat menyalip. Ia menganggap Zarco seperti pebalap amatir.

Mamola lantas tidak setuju dengan kritikan Rossi terhadap Zarco yang dinilainya berlebihan.

“Sejauh ini, Zarco belum pernah membuat pebalap lain tersingkir dari balapan, suatu hal yang tidak semua pebalap bisa katakan musim ini.”

“ Ia tidak membuat banyak kesalahan dan tidak menekan melampaui batas di sesi latihan,” ungkap mantan pebalap asal Amerika Serikat itu.

Menurut Mamola, sejumlah kesalahan Zarco ini juga biasa terjadi pada pebalap rookie. Bahkan, ini pernah pula dilakukan pebalap sekelas Marc Marquez ketika memulai debutnya di MotoGP pada empat tahun silam.

“Saat Marquez melakukan debutnya di MotoGP  empat tahun silam, banyak orang mengeluh tentang gayanya yang agresif, bahkan ada yang menyebut dirinya tak mengenal takut.”

“ Tapi setelah itu semua, ia menjadi juara dunia pada tahun pertamanya di MotoGP,” terang Mamola.

Ia menilai, sah-sah saja Zarco juga melakukan hal yang sama sebagai pebalab muka baru untuk bersaing di posisi terdepan.

“Apa yang membuat Zarco menjadi magnet untuk kritik adalah karena ia sering bertarung untuk posisi-posisi terdepan, tapi Rossi dan yang para pebalap top lainnya harus terbiasa dengan situasi ini.”

“Tentu Zarco tidak akan mendapatkan perhatian seperti sekarang jika ia bertarung untuk posisi kesepuluh,” tulis Mamola lagi

Tags : slide