close
Nuga Sport

Rossi dan Vinales Kondusif di Paruh Musim

Hubungan Vinales dan Rossi hingga tamatnya  separuh musim MotoGP tahun ini  masih kondusif dan tak diwarnai pertikaian, walaupun sempat diributkan media adanya ketidak cocokan mereka di balapan keempat..

Setelah Lorenzo pergi dan Vinales datang, banyak pihak yang memprediksi duet Rossi-Vinales juga berpotensi terlibat pertikaian.

Performa Vinales yang apik dan ambisi besarnya jadi juara dunia membuatnya berpotensi berselisih paham.

Memang, dalam paruh pertama, Rossi dan Vinales beberapa kali memiliki pendapat yang berbeda terkait performa dan pengembangan yang semestinya dilakukan. Namun Vinales menampik perbedaan pendapat itu membuat hubungan keduanya memanas.

“Kami sama-sama memiliki rasa saling hormat dalam diri kami. Kami tahu bahwa kami harus meningkatkan performa motor.”

“Kami adalah pebalap yang sangat cerdik dan memiliki keinginan menang yang sangat besar,” ucap Vinales dalam wawancara dengan Eurosport.

Vinales sendiri mengakui bahwa persaingan musim ini terbilang ketat. Ada empat pebalap di papan atas, – Marc Marquez, Vinales, Andrea Dovizioso, Rossi- yang bakal berjuang keras mengejar titel juara dunia.

Dani Pedrosa yang ada di posisi kelima pun belum bisa diabaikan dari persaingan.

“Banyak kandidat untuk titel juara dunia musim ini. Pemilihan ban sangat krusial. Itu yang terjadi pada saya.”

“Saya memenangkan dua seri awal dan kemudian terjatuh. Saya harus bisa mengontrol ban dengan baik dan tidak melakukan kesalahan seperti di Austin dan Assen. Setelah itu dilakukan, saya hanya perlu menarik gas sekuatnya,” kata Vinales.

Sementara itu berita lainnya mengungkapkan bahwa  Rossi akan memastikan keputusan terkait masa depannya di MotoGP akan ditentukan pada awal musim depan

Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan Rossi sebelum mengambil keputusan.

Masa depan Rossi di MotoGP masih menjadi perbincangan hangat.

Kontrak The Doctor bersama Yamaha akan berakhir setelah musim depan, dan dengan usianya sudah tiga puluh delapan saat ini, Rossi diprediksi akan memutuskan pensiun.

Dikutip dari Motorsport.com, Rossi mengaku tidak bisa mengambil keputusan saat ini. Juara dunia Grand Prix sembilan kali itu memastikan keputusan akhir akan dibuatnya pada awal musim mendatang.

“Ketika saya menandatangani kontrak bersama Yamaha, saya berpikir ini akan jadi yang terakhir, tapi saya tidak yakin,” ujar Rossi.

“Semuanya tergantung banyak hal. Saya akan memutuskan musim depan, di awal musim depan. Tapi, jika saya bisa selalu tampil kompetitif dan bisa menang, saya ingin lanjut,” sambungnya.

Bos Dorna Sport selaku pengelola MotoGP, Carmelo Ezpeleta, menjadi salah satu pihak yang berharap Rossi bertahan di MotoGP setelah kontraknya habis bersama Yamaha. Ezpeleta yakin Rossi masih bisa tampil kompetitif.

“Sedikit membingungkan saya kalau orang-orang memprediksi masa depan Rossi hanya dari usianya. Rossi masih kompetitif, bagi dia tidak puas hanya finis kedua. Jadi, sedikit menghina kalau Anda bertanya Rossi kapan dia akan pensiun,” ujar Ezpeleta.

Tentang rapor Rossi dalam setengah musim MotoGP tahun ini,  cukup bagus setelah menyelesaikan sembilan balapan

The Doctor berpeluang besar merebut gelar juara dunia kesepuluhnya.

MotoGP musim  ini menunjukkan persaingan terketat sepanjang sejarah enam puluh delapan tahun kelas primer Grand Prix tersebut.

Hingga sembilan balapan berlalu ada lima pemenang, sepuluh peraih podium, dan posisi empat besar klasemen hanya berjarak sepuluh poin.

Musim ini penampilan Rossi terbilang angin-anginan hingga paruh musim. Dari sembilan balapan yang diikutinya, pebalap 38 tahun itu empat posisi podium termasuk satu kemenangan di Sirkuit Assen, Belanda.

Rossi memang hanya melakukan satu kesalahan di paruh musim pertama, yakni ketika gagal finis di Sirkuit Le Mans, Perancis. Tapi itu kesalahan yang fatal.

Ketika itu Rossi mengalami kecelakaan setelah berusaha mengejar rekan setimnya di Movistar Yamaha, Maverick Vinales, dalam perebutan posisi pertama.

Andai Rossi mampu finis di GP Perancis ketika itu, maka pebalap 38 tahun itu bisa memuncaki klasemen sementara saat ini.

Setidaknya jika Rossi finis kedua di Le Mans, maka dia akan unggul sepuluh poin atas Marc Marquez di puncak klasemen.

Faktor lainnya yang membuat Rossi gagal di puncak klasemen saat ini adalah kurang kompetitifnya sepeda motor M1, terutama di kondisi trek basah. Beruntung bagi Rossi, Yamaha mampu memberikan solusi dengan menggunakan sasis baru yang dianggapnya banyak membantu.

Secara keseluruhan rapor tengah musim Rossi terbilang cukup impresif. Pasalnya, pebalap asal Italia itu saat ini hanya tertinggal sepuluh poin dari Marquez di puncak klasemen.

Jika dibandingkan musim lalu, Rossi tertinggal jauh di klasemen hingga paruh musim. Setelah sembilan balapan musim lalu,

Rossi berada di posisi ketiga dengan tertinggal 59 poin dari Marquez. Kondisi itu membuat Rossi kesulitan merebut gelar juara dunia.

Di paruh kedua musim ini peluang Rossi merebut gelar juara dunia kesepuluh sangat terbuka lebar. Syaratnya Rossi tidak boleh mengulangi kesalahan seperti di Le Mans dan Yamaha membuat M1 semakin kompetitif.

Tags : slide