close
Nuga Sport

Lorenzo Sindir Rossi Yang Masih Membalap

Jorge Lorenzo, pebalap Ducati, dengan nada sindiran menyatakan tak ingin mengikuti jejak Valentino Rossi yang tetap membalap hingga usia gaek

Lorenzo juga tidak tertarik berkarier di dunia MotoGP usai pensiun sebagai pebalap.

Lorenzo sempat dikabarkan ingin pensiun lebih dini setelah terpuruk bersama Ducati.

Pebalap tiga puluh  tahun itu hanya finis posisi tujuh di MotoGP musim lalu dan mengalami kesulitan sepanjang menjalani tes pramusim di Sirkuit Sepang dan Sirkuit Buriram. Lorenzo berada di posisi buncit pada tes di Buriram.

Sejumlah media di Italia dan Spanyol bisa pensiun lebih cepat, terutama jika prestasinya bersama Ducati tidak meningkat dan peluang kembali ke Yamaha terus tertutup dengan adanya Valentino Rossi.

Bergabung dengan Repsol Honda juga opsi yang sulit bagi Lorenzo, pasalnya ada sosok Marc Marquez di tim itu.

Berbicara kepada SpeedWeek, Lorenzo tidak menutup kemungkinan pensiun lebih cepat. Pebalap kelahiran Palma, Mallorca, itu mengaku tidak ingin mengikuti jejak Rossi.

“Tidak tahu apa yang akan terjadi. Selalu memungkinkan untuk sebuah rencana berubah. Sekarang saya hanya ingin fokus menikmati hidup dan melakukan kegiatan yang sebelumnya tidak bisa saya lakukan,” ujar Lorenzo.

“Saya tidak bisa melihat diri saya seperti Rossi, yang masih membalap saat sudah 39 tahun. Semua kemungkinan bisa terjadi. Tapi, saya tidak berniat bekerja di paddock MotoGP,” sambung Lorenzo.

Terkait kegiatan setelah pensiun, Lorenzo mengaku belum memiliki rencana pasti.

Pebalap yang mengoleksi empat puluh empat kemenangan di MotoGP itu hanya ingin menikmati kehidupan usai selesai menjadi pebalap.

“Saya ingin main golf atau tenis. Tidak harus menjalani diet ketat, bangun siang, pergi ke negara-negara baru dan menghabiskan waktu bersama keluarga serta sahabat. Saya tidak ingin punya kewajiban.”

“ Saya tidak ingin bangun bagi dan menjalani sejumlah rapat,” ucap Lorenzo.

Kontrak Lorenzo bersama Ducati menyisakan satu musim.

Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, mengatakan pihaknya tidak bisa memberi gaji yang sama jika Lorenzo memilih untuk memperpanjang kontrak.

Selain itu, Lorenzo memuji kegigihan Direktur Teknik Ducati Gigi Dall’Igna dalam membawa pabrikan tersebut jadi pesaing serius titel juara dunia MotoGP musim ini.

Ducati mencatat lompatan besar musim lalu saat Andrea Dovizioso bisa jadi pesaing Marc Marquez hingga akhir musim.

Di MotoGP musim sekarang,  duet Dovizioso-Lorenzo bakal jadi salah satu penantang serius bagi Marquez dalam mempertahankan gelar juara.

Lorenzo menilai salah satu faktor keberhasilan Ducati melesat jadi pabrikan tangguh adalah Dall’Igna.

“Gigi adalah sosok mekanik yang sangat luar biasa. Ia ingin menang dan punya mental juara.

“Kami punya kesamaan dalam hal ini. Jika kamu ingin menang, maka kamu tentunya harus punya sesuatu hal yang lebih baik dibandingkan lawanmu. Bila kamu tertinggal, maka kamu akan makin berada dalam posisi yang tidak menguntungkan,” kata Lorenzo dalam wawancara dengan Speedweek.

Lorenzo bahkan menyebut Dall’Igna punya motivasi lebih besar dibandingkan mekanik di Yamaha.

“Sukses adalah hasil dari kerja keras. Sosok seperti Gigi adalah sosok yang punya kemampuan melewati lawan.”

“Semua terobosan yang ia ciptakan adalah hasil dari mental juara miliknya. Saya rasa tekad Gigi untuk menang lebih tinggi daripada mekanik Yamaha,” ujar pebalap asal Spanyol.

Lorenzo sendiri mengakui dirinya kini sudah makin mengenal Ducati. Usai musim pertama yang tidak terlalu bagus, Lorenzo optimistis ia bisa berbicara lebih banyak bersama Ducati di musim ini.

“Saat ini Gigi Dall’Igna belum memenangkan titel juara dunia bersama Ducati. Hal ini mendorong dan memotivasinya, seperti halnya juga saya.”

“Saya juga ingin menang dengan pabrikan lain. Kami ada di posisi yang sama. Inilah alasan kami sangat termotivasi dan membuat kami jadi kombinasi yang luar biasa. Kami harus mencari cara untuk mengeluarkan kemampuan terbaik kami,” tutur Lorenzo.

Tags : slide