close
Nuga Sehat

Wanita Rajin Olahraga Terhindar dari Stroke

Sebuah penelitian terbaru dari Columbia University Medical Center, New York memberi kabar gembira bagi wanita yang rutin berolahraga.

“Mereka  bisa selamat  dari bahaya stroke,” tulis “healthy science,” hari ini, Senin, 11 September

Hal ini dibuktikan oleh penelitian terbaru oleh dr Joshua Willey dari Columbia University Medical Center, New York

Ia melakukan  penelitian kepada enam puluh satu ribu wanita. Para partisipan dicek kebiasaan olahraganya .

Hasil penelitian menyebut para partisipan yang berolahraga minimal seratus lima puluh  menit per minggu memiliki risiko tiga puluh persen lebih rendah terserang stroke.

“Ada yang rajin olahraga sejak muda, ada juga yang menjadi tidak aktif ketika beranjak dewasa. Namun studi kami membuktikan bahwa anjuran olahraga minimal seratus lima puluh menit per minggu benar-benar bisa menyelamatkan nyawa Anda dari serangan stroke,” tutur dr Willey, dikutip dari Reuters.

Lebih lanjut, mereka yang rutin melakukan olahraga berkurang risiko meninggal akibat stroke sebesar 35 persen. Olahraga dalam intensitas ringan juga diketahui bermanfaat, meskipun persentasenya lebih kecil yakni hanya dua belas persen.

Joe Northey dari university of Canberra, Australia, mengatakan bahwa wanita secara umum lebih jarang berolahraga daripada laki-laki.

Di sisi lain, risiko mereka mengalami serangan jantung dan stroke justru lebih besar.

“Karena itu olahraga rutin dan teratur menjadi penting. Olahraga membuat aliran darah ke otak menjadi lebih lancar dan lebih baik, yang juga sekaligus menjaga fungsi dan kesehatan otak,” katanya

Menang ada beberapa cara untuk menghindarkan stroke pada wanita.

Pertama, jangan terlalu mengandalkan kendaraan setiap hari dan luangkan waktu untuk berjalan sekitar dua puluh menit per hari.

Total waktu berjalan hingga dua jam seminggu dapat mengurangi risiko stroke sebesar tiga puluh persen, menurut sebuah studi terhadap  wanita yang telah dilakukan selama dua belas tahun periode penelitian.

Berjalan cepat juga dapat mengurangi kemungkinan stroke hingga hampir empat puluh  persen.

Menurut penelitian yang dilakukan terhadap delapan puluh ribu wanita, depresi dapat meningkatkan risiko stroke hingga dua puluh sembilan persen. Wanita yang depresi cenderung melakukan kebiasaan yang tidak sehat seperti makan berlebihan, merokok, dan kurang berolahraga.

Selain itu juga depresi meningkatkan risiko masalah medis yang tidak terkontrol, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, yang juga dapat meningkatkan risiko stroke. Kenali gejala depresi lebih dini untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Berangkat tidur lebih dari jam sepuluh malam dan bangun lebih pagi untuk pergi bekerja dapat meningkatkan risiko stroke hingga enam puluh tiga persen.

Studi menunjukkan seseorang dua kali lebih mungkin mengembangkan sindrom metabolik, yaitu kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko stroke, serta penyakit jantung dan diabetes jika tidurnya kurang dari tujuh  jam per hari.

Minyak zaitun telah diketahui dapat menurunkan risiko serangan jantung dan penelitian baru menunjukkan hal ini juga dapat melindungi seseorang dari stroke.
Gunakanlah minyak sehat ini untuk memanggang, menggoreng, dan menumis masakan atau menuangkannya beberapa tetes ke dalam salad agar mendapatkan manfaat sehat minyak zaitun untuk mencegah stroke.

Migrain kebanyakan terjadi pada wanita, sehingga tampaknya terkait dengan risiko stroke yang lebih tinggi dibanding pria.

Alasannya adalah fluktuasi hormon dan konsumsi obat-obatan untuk meredakannya dapat meningkatkan risiko. Sehingga atasi migrain dengan cara yang lebih alami seperti melalui konsumsi makanan atau dengan manajemen stres.

Detak jantung yang abnormal misalnya disertai dengan sesak napas ringan dan nyeri dada dapat menjadi tanda-tanda fibrilasi atrium, yang meningkatkan risiko stroke sekitar lima kali lipat.

Jika detak jantung Anda menunjukkan tanda-tanda yang tidak normal, periksakan segera ke dokter untuk mendapatkan obat yang tepat dan untuk menurunkan risiko.

Ubi jalar, kismis dan pisang sarat akan kalium dan diet makanan yang kaya akan nutrisi ini dapat mengurangi risiko stroke sebesar dua puluh persen.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Hypertension menunjukkan bahwa orang yang lekas marah dan agresif mungkin berada pada risiko yang lebih tinggi terserang stroke.

Peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki skor tinggi untuk sifat antagonis pada tes kepribadian standar memiliki penebalan arteri leher yang lebih besar dibanding orang yang lebih sabar. Penebalan arteri leher merupakan salah satu faktor risiko stroke.