close
Nuga Sehat

Tidak Makan Nasi Bisa Hidup Lebih Sehat?

Tidak makan nasi?

Bisa lebih sehat?

Nah itulah pertanyaan yang sering mengusik dan sering diperdebatkan para ahli dan peneliti.

Ya, makan nasi antara sehat dan tidak sehat.

Ya juga bahwa nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat yang sangat penting bagi tubuh.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktivitas.

Namun, banyak orang yang menganggap nasi sebagai musuh bebuyutan. Terutama orang yang sedang menurunkan berat badannya.

Karena takut gemuk, mereka pun membatasi nasi atau bahkan tidak makan nasi sama sekali.

Karbohidrat yang terkandung dalam nasi diperlukan tubuh untuk membantu proses pembakaran kalori menjadi energi.

Hal ini yang membuat tubuh menjadi lebih kuat dan berenergi ketika melakukan aktivitas.

Jika Anda sengaja tidak makan nasi atau karbohidrat lain, maka tubuh tidak akan mendapat energi untuk beraktivitas secara optimal.

Itulah mengapa nasi bisa menjadi salah satu sumber energi Anda.

Sebenarnya, Anda memang tidak diharuskan untuk makan nasi setiap waktu makan.

Tidak masalah juga jika Anda tidak makan nasi.

Namun, semua itu dibolehkan selama Anda tetap menjaga kadar karbohidrat tubuh Anda dengan mengonsumsi makanan lain yang mengandung karbohidrat.

Anda dapat mengganti nasi dengan jenis karbohidrat lain.

Misalnya kentang, roti, bihun, ubi, dan berbagai makanan pokok lainnya.

Sebaiknya Anda juga tetap menjaga kadar nutrisi dalam tubuh dengan tetap mengonsumsi makanan bergizi. Jangan sampai tubuh kurang mendapatkan karbohidrat dalam asupan gizi setiap harinya.

Umumnya seseorang tidak makan nasi atau karbohidrat lain dalam melakukan diet untuk menurunkan berat badan.

Sebenarnya diet rendah karbohidrat sendiri bukan berarti tidak mengonsumsi karbohidrat, tapi cukup dengan mengurangi asupan karbohidrat dari biasanya.

Tidak makan nasi atau sumber karbohidrat lain membuat Anda tak bersemangat menjalani aktivitas, merasa kelelahan, dan tidak enak badan seharian.

Kebiasaan ini juga justru akan merusak program diet Anda.

Telah dibuktikan bahwa sengaja tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali saat diet justru membuat Anda tambah sulit menurunkan berat badan.

Pada umumnya, orang dewasa yang sehat dianjurkan menerima asupan karbohidrat sekitar tiga rfatus hingga empat ratus  gram per hari.

Saat menjalani diet, asupan karbohidrat dapat dikurangi setengahnya atau menjadi sekitar seratus lima puluh hingga dua ratus gram.

Pengurangan karbohidrat harus disesuaikan dengan pola aktivitas Anda, dan dilakukan secara perlahan dalam hitungan mingguan maupun bulanan.

Hindari menurunkan asupan karbohidrat terlalu banyak jika Anda aktif bergerak dengan intensitas yang cukup tinggi.

Terlalu sedikit karbohidrat akan menurunkan metabolisme dan dapat menghilangkan massa otot. Penurunan asupan karbohidrat juga harus diimbangi dengan asupan protein dan serat yang mencukupi.

Ketika kekurangan karbohidrat, tubuh akan lemas dan mengambil protein dan lemak untuk dijadikan energi.

Proses pecahnya lemak untuk dijadikan energi dapat menyebabkan terjadinya penumpukan unsur keton di dalam darah.

Jika dibiarkan terus berlangsung, kondisi ini bisa berlanjut jadi ketosis. Kondisi dapat menyebabkan gejala pusing, lemas, mual dan dehidrasi.

Kekurangan karbohidrat berisiko membuat Anda kekurangan nutrisi lain yang penting untuk fungsi tubuh.

Beberapa efek samping lain jika tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat yaitu: