close
Nuga Sehat

Terbangun Malam? Itu Ritme Tidur, Kok!

Apakah Anda sering terbangun ketika tidur pada malam hari dan sulit tidur lagi?

Yang pasti, terjaga di tengah malam bisa sangat menyebalkan

Seperti ditulis “daily mail,” hari ini, Rabu, 21 September 2016, seorang  pakar tidur independen Dr Neil Stanley, mengungkapkan beberapa orang memang kerap terbangun di tengah malam, terutama antara jam dua hingga empat  dini hari.

Anda tahu penyebabnya?

“Alasannya terletak pada ritme alami tidur Anda,” ujar Stanley.

Pada dasarnya, ketika Anda pertama kali jatuh tertidur, maka Anda berada pada tahap terdalam dari tidur. Tidur paling lelap atau fase tidur gelombang lambat ini berlangsung sekitar sepertiga malam, atau berlangsung selama dua hingga tiga jam, papar Dr Stanley.

Di bagian akhir malam, atau setelah melewati tiga jam pertama tidur, fase tidur terdalam berubah menjadi fase tidur ringan.

Ini merupakan fase tidur REM, yang berlangsung selama sembilan puluh menit, kata Dr Stanley. Selama tahap ini tidur, Anda jauh lebih mungkin untuk bangun, khususnya pada akhir siklus sembilan puluh menit.

Rupanya, bahkan hal sekecil apapun, bisa membuat Anda bangun pada tahap ini, seperti pasangan yang bergerak misalnya, atau cahaya yang datang melalui jendela, atau suara hewan di sekitar rumah.

Karena sifatnya alami, memang tidak ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari terbangun tengah malam, kata Dr Stanley.

Namun, ada hal yang dapat Anda lakukan untuk mendatangkan rasa kantuk dengan cepat. Misalnya, jangan tergoda untuk memeriksa ponsel atau berpikir negatif tentang apapun. Cukup pejamkan mata dan berusahalah untuk tidur kembali.

Jika Anda masih saja terjaga setelah dua puluh  menit, Dr Stanley menyarankan untuk bangun dan melakukan sesuatu, seperti membaca buku.

“Ketika Anda cukup lelah, maka akan lebih mudah untuk tidur lagi,” katanya

Untuk Anda tahu, meski kita sedang tidur,  tubuh  tetap aktif melakukan detoksifikasi, pembersihan “tamu asing” dan membangun antibodi untuk melindungi tubuh.

Ini adalah saat yang sibuk dan seluruh sistem tubuh sangat bergantung pada proses restorasi yang terjadi saat tidur dalam.

Makanya, terbangun di tengah waktu tidur , terutama jam tiga adalah hal biasa.

Gampang terbangun saat tidur juga bisa dikaitkan dengan reaksi stres dan juga mimpi buruk.

Para ahli mengatakan, terbangun pada malam hari sebenarnya hal yang alami, tetapi yang jadi masalah adalah jika kita jadi sulit tidur lagi.

Menurut Charlotte Watts, ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan agar kita bisa nyenyak sepanjang malam.

Misalnya pengaruh serotonin. Ini  adalah zat kimia otak yang berperan penting dalam pengaturan siklus tidur.

Hormon ini juga memengaruhi mood, hasrat seksual, fisiologi, dan toleransi nyeri.

Tubuh memproduksi serotonin dari asam amino yang disebut triptophan.

Kita bisa mendapatkannya dari makanan, seperti pisang, susu, tuna, daging kalkun, yogurt, dan biskuit serelia utuh.

Konsumsi camilan mengandung karbohidrat kompleks, seperti buah, oat, dan serelia utuh, satu jam sebelum tidur yang membuat gula darah tetap stabil sepanjang malam sehingga kita tidak gampang terbangun.

Anda juga harus menghindari alcohol Seperti halnya gula yang akan memberi suntikan energi instan tapi tak bertahan lama, demikian juga dengan alkohol. Minuman ini memiliki efek cepat menyebabkan kantuk.

Efek ini dihasilkan oleh stimulus dari neotransmitter GABA (Gamma-Amino-Butyric-Acid) yang akan menurunkan kadar adrenalin sehingga sistem saraf lebih tenang. Sebenarnya efek itu bisa diproduksi secara alami oleh tubuh.

Yang kita butuhkan adalah mineral magnesium, yang diperoleh dari sayur-sayuran hijau, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

GABA yang diproduksi setelah menenggak alkohol tidak akan bertahan lama dan ini akan menurun ketika tidur yang juga dapat mengganggu tidur REM.

Selain pola makan, gaya hidup modern juga memengaruhi tidur. Bekerja, bersosialisasi, dan sibuk dengan gadget sampai terlalu malam memaksa kita untuk mengurangi jam tidur.

Bila jam kerja mengharuskan Anda bangun terlalu pagi, ini berarti Anda juga harus tidur lebih awal. Hal ini akan membuat kita lebih berenergi saat bangun keesokan harinya.

Kurang tidur akan berakumulasi dan ini akan berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Insomnia merupakan gangguan sulit tidur pada malam hari. Jika keesokan harinya harus kembali bangun pagi, Anda tidak akan mendapat tidur yang cukup.

Berbagai penelitian telah menunjukkan, efek dari insomnia bukan hanya tubuh merasa lelah dan sulit berkonsentrasi keesokan harinya.

Penelitian di Tiongkok menyebutkan, orang yang mengalami insomnia akan lebih berisiko memiliki tekanan darah tinggi.

Jika tekanan darah tinggi tidak dikendalikan lambat laun akan meningkatkan serangan jantung dan stroke.

“Multiple Latency menunjukkan risiko hipertensi lebih tinggi pada mereka yang insomnia jangka panjang,” ujar penulis penelitian dokter Alexandros Vgontzas yang fokus menangani gangguan tidur di Departemen Psikiatri, Pennsylvania State University College of Medicine, Amerika Serikat.

Insomnia pun harus segera ditangani untuk meningkatkan kualitas tidur. Menurut para peneliti, insomnia jangka panjang ini dapat menjadi keadaan hiperarousal atau gangguan tidur selama 24 jam.