close
Nuga Sehat

Tahu Kapan Pasnya Mengonsumsi Protein?

Laman kesehatan terkenal “lifeath,” hari ini, Jumat, 09 Februari, khususu menulis tentang kapan sebaiknya Anda mengasup protein.

Menurut tulisan itu, selain vitamin dan mineral, protein adalah unsur penting yang juga dibutuhkan oleh tubuh.

Protein berfungsi untuk memberi kekuatan pada tulang, mengatur pertumbuhan otot, dan mengendalikan segala sesuatu di tubuh kita.

Protein juga berperan penting pada kesehatan mental kita.

Itulah mengapa, saat kita memiliki rencana untuk menurunkan berat badan, protein menjadi unsur yang tak boleh terlewatkan dalam menu diet sehari-hari.

Tapi, protein ini juga harus dikonsumsi pada saat yang tepat agar manfaat protein dapat diperoleh secara penuh.

Dan untuk itu ada  saat yang tepat untuk mengonsumsi protein.

Kita harus mengonsumsi banyak protein saat memulai program untuk menurunkan berat badan. Saat mengkonsumsi makanan berprotein tinggi, metabolisme akan meningkat.

Meningkatnya metabolisme ini sangat membantu dalam penurunan berat badan. Jadi, kita harus mengonsumsi segelas protein dalam bentuk shake atau suplemen sebelum mengonsumsi makanan apa pun.

Cara ini akan membantu akan membantu mengurangi nafsu makan dan membuat impian memiliki tubuh langsing menjadi nyata.

Jika kita mencoba membentuk otot, jangan sampai melupakan konsumsi protein. Ini adalah salah satu bahan utama yang akan membantu kita untuk mendapatkan bentuk otot impian.

Jadi, ini akan membuat kita tetap bugar dan sehat. Banyak ahli kebugaran yang menyarankan untuk memperbanyak konsumsi protein sebagai menu diet.

Saat mencoba menurunkan berat badan, terkadang otot juga mengalami penyusutan seiring dengan menghilangnya lemak di tubuh.

Saat kehilangan massa otot, persendian akan mudah rapuh. Tapi, jika kita rutin mengonsumsi protein, hal ini tidak terjadi karena protein akan membuat sel otot tetap kukuh dan kuat.

Banyak orang berpikir bahwa protein sangat penting untuk meningkatkan performa kerja dan pemulihan pasca olahraga. Ini benar sekali.

Jika kita menjalani diet protein, akan sangat mudah bagi kita untuk memulihkan tubuh setelah berolahraga. Protein juga sangat membantu meningkatkan kemampuan kita dalam berolahraga.

Untuk mengasup protein ini Anda perlu diingatkan akan  bahayanya jika melebihi takaran.

Seperti ditulis laman Life Hack,  ada efek samping negatif saat tubuh kelebihan protein.

Salah satu tanda yang paling mudah dilihat dan dikenali adalah berat badan melonjak. Mendapat banyak asupan protein dengan jumlah besar dapat menjadi baik dan juga sebaliknya.

Jika Anda ingin membentuk otot dan mendapatkan berat badan untuk melakukan itu, peningkatan asupan protein bisa membantu.

Ginjal sebagaimana fungsinya yakni menyaring seluruh racun yang dihasilkan dari makanan.

Jika Anda banyak mengonsumsi makanan dalam satu jenis, artinya Anda secara tidak sadar memerintahkan ginjal Anda untuk bekerja lebih keras lagi untuk menyaring racun yang ada di dalamnya. Kita disarankan untuk mengonsumsi beragam jenis makanan.

Bila ginjal Anda menjalani proses pengelolaan racun, salah satu produk yang dilepaskan adalah nitrogen urea darah.

Pada gilirannya, tubuh Anda harus menggunakan lebih banyak air untuk membersihkan zat berbahaya tersebut. Hal ini bisa menyebabkan dehidrasi serius jika asupan air minum kita kurang.

Asam yang dilepaskan setiap kali Anda mengkonsumsi protein sulit dicerna tanpa kalsium.

Telah ditunjukkan dalam banyak penelitian bahwa orang-orang yang mengkonsumsi lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan memiliki tulang lebih lemah.

Diet tinggi protein memang lebih disukai banyak orang karena menganggap mereka bisa bebas mengasup protein hewani.

Namun, protein terutama yang berasal dari daging merah yang mengandung lemak jenuh merupakan musuh bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Ketosis adalah kondisi liver manusia memproduksi keton untuk digunakan sebagai bahan bakar atau energi yang digunakan seluruh tubuh terutama otak.

Ketosis terjadi ketika tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat  sebagai sumber makanan untuk diproses menjadi energi.

Saat diet, biasanya orang akan mengurangi makanan sumber karbohidrat dan menggantinya dengan makanan sumber protein.

Namun sebetulnya ini sangat merugikan. Sebenarnya lebih sehat jika kita mengasup karbohidrat kompleks dan lemak sehat.

Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein berbasis hewan dapat meningkatkan risiko terkena asam urat. Ini karena protein berbasis hewan memiliki kadar purin yang tinggi, yang menyebabkan kadar asam purin tinggi .