close
Nuga Sehat

Resiko Makan Tak Teratur bagi Kesehatan

Idealnya makan dilakukan tiga kali dalam satu hari, tetapi ada yang melakukannya secara tidak teratur. Nah, ini yang membahayakan kesehatan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Helsinki di Finlandia, seperti dilansir Boldsky menemukan makan yang tidak teratur dapat memiliki efek negatif jangka panjang terhadap kesehatan.

Kelebihan berat badan menjadi salah satu efek samping yang umum dari makan tidak teratur ini.

Perilaku makan yang tidak normal dapat memanifestasikan dirinya sebagai makanan yang terkendali, makan kompulsif, makan berlebihan, pola makan yang tidak teratur, kacau atau juga dapat mengabaikan perasaan lapar dan kenyang secara fisik.

Penelitian yang melibatkan lima ribu pria dan wanita muda di Finlandia ini diawali dengan memberi seperangkat kuesioner tentang perilaku makan, berat badan, kesehatan dan kesejahteraan psikologis kepada mereka yang berusia usia  dua puluh empat hingga tiga puluh empat tahun.

Selama masa penelitian, para periset menemukan makan tidak teratur pada usia 24 dikaitkan dengan berat badan lebih tinggi, lingkar pinggang lebih besar, dan rendahnya kesejahteraan psikologis pada kedua jenis kelamin.

Tidak hanya itu, peneliti juga menemukan evaluasi diri yang lebih rendah terhadap kesehatan umum pada pria sepuluh tahun kemudian.

Hasilnya ini kemudian diterbitkan dalam jurnal European Eating Disorders Review.

Tapi, tidak jarang orang yang masih memiliki waktu makan asal-asalan, padahal kebiasaan tersebut bisa membahayakan kesehatan Anda. Tidak percaya? Simak penjelasan berikut.

Penyakit jantung saat ini menjadi salah satu penyebab utama dari tingginya tingkat kematian di dunia. Penyakit jantung ternyata dapat diakibatkan oleh waktu makan yang tak teratur.

Sebenarnya, banyak penelitian yang telah membuktikan dan melaporkan betapa pentingnya mengatur frekuensi dan waktu makan bagi kesehatan tubuh.

Salah satunya adalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation

Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa orang yang tidak memiliki jadwal makan yang baik dan teratur setiap harinya cenderung berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan sebagainya.

Jadwal makan yang tak teratur termasuk jika Anda sering melewatkan waktu sarapan, menunda makan, atau kebiasaan makan malam yang terlalu mepet dengan waktu tidur.

Kedua kebiasaan tersebut adalah yang paling banyak dilakukan, yang tentunya tidak baik bagi kesehatan jantung.

Tubuh Anda memiliki waktu-waktu tersendiri dalam melakukan semua kegiatan dan fungsi tubuhnya, termasuk untuk mengolah serta mencerna makanan yang masuk.

Ini disebut ritme sirkadian. Waktu makan yang tak teratur dapat menyebabkan penyakit jantung karena hal tersebut merusak ritme dan ‘jam kerja’ dari tubuh Anda.

Jika Anda selalu makan dengan jadwal yang sama setiap harinya maka hal tersebut akan memudahkan tubuh Anda dalam mencerna makanan. Selain itu, orang yang tak makan dengan jam-jam yang teratur cenderung mengonsumsi makanan dengan porsi yang lebih banyak ketimbang dengan orang yang makannya teratur.

Misalnya begini: Anda sengaja untuk tidak sarapan padahal selama semalaman perut kosong tak terisi apapun.

Hal ini akan memicu nafsu makan Anda meningkat ketika makan siang nanti, sehingga porsi makan siang Anda lebih banyak, bahkan tak terkendali. Kebiasaan ini yang akan membuat kesehatan jantung jadi terancam.

Sebenarnya, tak ada anjuran yang pasti terkait waktu makan yang baik. Meskipun begitu, sebaiknya Anda memiliki waktu makan tersendiri.

Bingung bagaimana cara mengatur jadwalnya? Anda bisa melihat panduannya di sini.

Frekuensi dan porsi makan juga akan memengaruhi kesehatan jantung Anda.

Bagaimana tidak jika setiap harinya Anda mengonsumsi makanan dengan porsi yang banyak dan terlampau sering.

Ingat, semua makanan berkalori yang Anda makan akan menjadi lemak di dalam tubuh – jika tidak terpakai. Sementara, tumpukan lemak adalah penyebab utama dari penyakit jantung.

Bila Anda mau, coba pilih salah satu. Ingin lebih sering makan tapi porsinya kecil atau hanya beberapa kali makan saja dengan porsi yang cukup sesuai kebutuhan?

Hal ini memang tergantung dengan kebiasaan dan tubuh Anda masing-masing. Ada orang yang sering merasa lapar sepanjang hari dan ada pula yang sebaliknya.

Jika memang Anda suka merasa lapar, maka pola makan yang paling tepat adalah dengan frekuensi yang sering namun porsinya kecil.

Kebiasaan ini dapat membantu ‘mengelabui’ lambung Anda karena terus-terusan terisi.

Tapi jangan lupa juga, hal tersebut harus diiringi dengan waktu makan yang teratur agar tubuh memiliki jadwal kegiatan yang teratur.