close
Nuga Sehat

Pasangan Cerewet? Siap-Siap Masuk RS

Anda punya pasangan yang salah satunya cerewet, mudah marah dan sering mengamuk?

Nah, kalau iya bersiap-siaplah untuk masuk rumah sakit.

Masuk rumah sakit?

Ya.

Kalau Anda punya suami yang mudah emosi atau istri yang gampang tersinggung, rumah sakit menjadi kemungkinan terburuk untuk Anda.

Penyebabnya adalah  terlalu sering berhadapan dengan suasana hati yang buruk.

Dr William Chopik, asisten profesor psikologi di Michigan State University, yang memimpin seuah studi tentang perangai pasangan suami atau istri itu  mengatakan, “Temuan  signifikan menegaskan hubungan antara kebahagiaan dan kesehatan, menunjukkan hubungan sosial dan medis yang sangat unik.”

“Memiliki pasangan bahagia dapat meningkatkan kesehatan seseorang lebih signifikan, ketimbang saat Anda merasakan bahagia seorang diri,” tambah Chopik.

Setelah penelitian pertama menunjukkan, bahwa mitra yang bahagia berkaitan dengan kesehatan jangka panjang yang lebih baik, khususnya di antara orang dewasa setengah baya dan lebih tua, penelitian kedua menemukan fakta lainnya.

Memiliki pasangan yang menyebalkan, seperti sering marah dan mengeluh, dapat membuat seseorang lebih mudah terpapar penyakit.

Dalam penelitian itu, tim Dr Chopik menganalisa hampir dua ribu  pasangan heteroseksual setengah baya.

Mereka menemukan, orang-orang dengan pasangan yang bahagia melaporkan kesehatan pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu, menurut studi yang diterbitkan oleh American Psychological Association.

Sebaliknya, memiliki pasangan yang menyebalkan, membuat seseorang mudah sakit dan memiliki kemungkinan lebih kecil untuk berumur panjang,

Dia mengidentifikasi setidaknya ada tiga alasan mengapa memiliki pasangan yang bahagia dapat meningkatkan kesehatan seseorang, terlepas dari kebahagiaan mereka sendiri.

Pertama, pasangan bahagia cenderung memberikan dukungan sosial kuat, dibandingkan dengan pasangan yang fokus pada rasa stres.

Selain itu, seseorang yang bahagia lebih mungkin untuk membantu pasangannya dalam mencapai kebahagiaan yang sama dengan cara sehat, seperti memelihara siklus tidur yang teratur, makan makanan bergizi, dan berolahraga.

Dan ketiga, pasangan bahagia membuat hidup Anda lebih mudah, karena tidak melulu fokus pada rasa stres. Dan hal-hal itulah yang akhirnya mempromosikan kesehatan jangka panjang untuk Anda.

Sedang mitra yang menyebalkan, kemungkinan membuat Anda terjebak dalam kehidupan penuh stres, yang dapat menurunkan kekebalan tubuh dan akhirnya membuat Anda gampang sakit.

Para peneliti menemukan, kepuasan seseorang dalam hubungan yang romantis tidak terkait dengan seberapa baik kualitas pasangan—yang sesuai dengan ciri-ciri ideal yang mereka miliki.

Temuan yang dipublikasikan secara online dalam jurnal Psychological Science ini justru menemukan, hubungan yang bahagia tidak ditentukan oleh pasangan yang ideal, melainkan pasangan yang serius menjalani hubungan tersebut, kata Daniel Conroy-Beam, seorang mahasiswa pascasarjana di bidang psikologi di Universitas Texas di Austin dan penulis utama studi.

Temuan ini menunjukkan, bahwa orang tidak perlu memiliki atau mencari-cari pasangan yang ideal sesuai dengan kriteria. Sebaliknya, mereka disarankan untuk mensyukuri hubungan yang sedang dijalani, kata Conroy-Beam.

“Memiliki pasangan yang ideal tidak benar-benar membuat seseorang lebih bahagia, carilah pasangan yang benar-benar serius menjalani hubungan tersebut dengan Anda,” katanya.

Dalam salah satu eksperimen, para peneliti merekrut 300 responden, yang terlibat dalam hubungan heteroseksual, dan bersedia menyelesaikan survei online.

Lebih dari setengah peserta sudah menikah, seperempat berkencan secara serius, dan sisanya masih berkencan santai. Rata-rata, lama hubungan yang telah dijalani responden sekitar enam tahun.

Kualitas tersebut meliputi kecerdasan, kebaikan, ketergantungan, prospek keuangan, keinginan fisik hingga kesehatan.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kepuasan peserta dalam hubungan tidak tergantung pada seberapa baik pasangan mereka saat dibandingkan dengan tipe ideal yang mereka harapkan.

Sebaliknya, kepuasan hubungan terkait dengan apakah seseorang bisa menemukan pasangan yang bersedia menjalani hubungan tersebut dengan serius.