close
Nuga Sehat

Sarapan Sebaiknya Banyak atau Sedikit

Banyak orang yang bingung untuk menentukan porsi sarapan yang tepat. Jika sedikit, dikhawatirkan perut tidak akan kenyang dan akhirnya membuat lebih cepat lapar sebelum jam makan siang tiba.

Selain itu, makan dengan porsi sedikit dikhawatirkan akan membuat tubuh kurang berenergi, namun banyak orang yang mengaku porsi sarapan yang banyak justru membuat mereka kekenyangan dan mudah mengantuk. Lantas, seperti apakah porsi sarapan yang terbaik?

Pakar kesehatan menyebut sarapan pagi sebagai salah satu waktu makan yang paling penting bagi kondisi tubuh kita.

Tak hanya soal menyediakan sumber energi yang berguna bagi aktivitas sehari-hari, rutin sarapan pagi juga mampu memengaruhi kondisi kesehatan tubuh layaknya membuat kadar kolesterol seimbang, mencegah diabetes dan penyakit kardiovaskular, hingga meningkatkan fungsi otak.

Rutin sarapan juga telah terbukti mampu membuat berat badan tetap dalam kondisi seimbang. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang kenyang dan berenergi sehingga kita pun tidak mudah tertarik untuk ngemil camilan tidak sehat sebelum jam makan siang.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mendapatkan sarapan dengan kadar kalori tiga ratus hingga lima ratus kkal.

Hal ini setara dengan sepertiga atau seperempat dari asupan kalori harian kita. Hal ini berarti, porsi makan saat sarapan sebenarnya sama saja saat kita makan siang atau makan malam.

Memang, bagi sebagian besar orang porsi ini bisa jadi terlalu banyak, namun pakar kesehatan menyebut konsumsi makanan yang lebih banyak di pagi dibandingkan dengan di saat makan siang dan makan malam jauh lebih baik bagi kondisi tubuh.

Hanya saja, bukan berarti kita menambah nasi dalam jumlah yang banyak saat sarapan demi mendapatkan energi yang besar. Pakar kesehatan lebih menyarankan kita untuk memenuhi kebutuhan gizi dan menyeimbangkan nutrisinya.

Sebagai contoh, kita sebaiknya tidak lagi hanya sarapan dengan nasi dan lauk berprotein saja seperti nasi dengan telur, nasi dengan daging, atau nasi dengan daging olahan layaknya nugget.

Hal ini hanya membuat perut kenyang namun tidak memberikan manfaat kesehatan yang baik.

Pastikan untuk memenuhi nutrisi lainnya seperti serat dan lemak baik. Hal ini bisa membuat perut tetap kenyang dalam waktu yang lama.

Jika kita hanya makan nasi dengan jumlah terlalu banyak, bisa jadi akan lebih mudah mengantuk karena tubuh yang mencurahkan energi ke saluran pencernaan, bukannya ke otak atau organ-organ lainnya.

Jika memang tidak terbiasa untuk sarapan dengan porsi yang banyak karena perut terasa tidak nyaman, pakar kesehatan menyarankan kita untuk secara perlahan-lahan menambah porsi sarapan setiap hari.

Selain itu, jika kita terbiasa untuk tidak sarapan, sebaiknya juga kembali membiasakan diri untuk mengonsumsi sarapan.

Sebagai contoh, kita bisa mulai memakan selembar roti tawar atau semangkuk kecil oatmeal. Setelahnya, cobalah menambah telur rebus atau buah segar.

Jika memang sudah terbiasa makan pagi, kita bisa mulai mengombinasikan menu sarapan lainnya agar badan tetap sehat.

Apa yang kita makan bisa memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan. Jika kita makan nasi dengan lauk mi instan saat sarapan misalnya, maka risiko untuk terkena kenaikan berat badan juga akan naik dengan signifikan.

Karena alasan inilah kita harus pandai-pandai memilih makanan yang tepat untuk sarapan sehari-hari.

Pakar kesehatan lebih menyarankan makanan dengan kadar karbohidrat kompleks layaknya roti gandum, oatmeal, dan nasi merah untuk sarapan.

Lauk seperti telur, tempe, daging ikan, dan daging tanpa lemak juga bisa kita jadikan pilihan. Selain itu, pastikan untuk tidak melupakan sayur dan buah-buahan demi membuat asupan nutrisi menjadi seimbang.