close
Nuga Sehat

Perut Kembung? Belum Tentu Sakit Maag

Perut kembung, menurut ahli kesehatan, sering diplesetkan sebagai penyakit tak mengenal satatus. Artinya, tak peduli kaya, miskin, petinggi atau penganggur pasti pernah merasakan perut kembung.

Banyak yang percaya bahwa perut kembung diakibatkan karena masuk angin atau sakit maag. Apakah benar?
“Belum tentu,” kata Arthur Kein, ahli kesehatan dari Oxford University. Penyebab i perut kembung, katanya, tidak harus datang dari maag atau masuk angin. “Bisa bermacam-macam sebab,” tulisnya di “Daily Mail.”

“Bisajuga datang dari reaksi kimia makanan tertentu yang dikonsumsi sehingga merangsang produksi gas berlebih di dalam usus, atau akibat gangguan pencernaan lain misalnya sindrom iritasi usus dan sembelit.”

Jika disebabkan oleh penyakit tertentu biasanya menimbulkan perut kembung yang kronis.

Beberapa makanan bisa menyebabkan timbulnya gas berlebih seperti sayuran (kol, kubis, brokoli, kembang kol dan kacang polong), makanan yang mengandung serat tinggi, minuman berkarbonasi, makanan yang mengandung sorbitol serta fruktosa.

Seperti dikutip dari “MSN,” makanan tersebut bisa menyebabkan gas berlebih karena tidak dipecah hingga makanan tersebut mencapai usus besar dan dicerna oleh bakteri. Proses ini menimbulkan lebih banyak gas dibandingkan proses pencernaan yang terjadi di usus kecil.

Kelebihan gas di dalam usus dan berdiam diri di dalam saluran pencernaan memicu perut kembung. Padahal harusnya gas-gas ini dikeluarkan sehingga tidak menumpuk di perut. Beberapa orang biasanya akan berusaha menghilangkan gas berlebih dari dalam tubuh dengan cara buang angin atau bersendawa.

Hal itu bisa membantu menjaga tekanan dalam saluran usus agar tetap rendah. Rata-rata orang akan melepaskan gas melalui kentut atau sendawa sebanyak empat belas kali dalam sehari baik secara sadar ataupun tidak sadar.

Yang pasti, perut kembung menimbulkan rasa tidak nyaman. Perut kembung bisa diakibatkan gas berlebih karena tidak bisa dipecah oleh enzim pencernaan di dalam usus kecil sehingga ketika mencapai usus besar yang mencerna adalah bakteri. Proses ini bisa menghasilkan lebih banyak gas dibandingkan proses pencernaan yang terjadi di usus kecil.

Tapi jika hal itu tidak terjadi, perut akan merasa tidak nyaman dan bisa mengganggu aktivitas. Selama masih belum dalam kondisi yang kronis, perut kembung bisa diatasi dengan cara-cara alami.

Upayakan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna. Caranya melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup. Salah satunya pilihlah makanan yang mudah dicerna tubuh seperti nasi, jeruk, anggur serta menghindari makanan yang mengandung gas tinggi seperti kol, kubis, brokoli, kembang kol dan kacang polong.

Jangan pernah menghampiri makanan pemicu kembung. Beberapa orang kadang memiliki reaksi berbeda terhadap makanan tertentu, sehingga ada baiknya seseorang mengenali makanan apa saja yang bisa membuat gejala menjadi lebih buruk atau baik.

Misalnya sebagian orang mengalami intoleransi laktosa, yaitu tubuh tidak memiliki enzim yang dapat mencerna laktosa pada susu sehingga ketika meminum susu, perutnya akan sembelit atau kembung. Maka sebaiknya hindari minuman dan makanan olahan dari susu.

Jangan makan sekali hap. Sebaiknya makan enam kali sehari dengan porsi kecil dibandingkan dengan tiga kali dalam porsi besar. Karena makanan yang lebih kecil akan lebih mudah dicerna serta lebih sedikit menghasilkan gas.

sumber : dailymail, msn dan healthnews