close
Nuga Sehat

Penyebab Sering Kencing di Malam Hari

Apakah Anda sering mengalami kecing di malam hari?

Diabetes?

Wuah, jangan dulu membuat vonnis menakutkan itu.

Ya, salah satu hal yang paling menyebalkan di malam hari, khususnya saat kita tidur adalah ingin buang air kecil.

Meskipun badan sudah lemas dan mata sudah sangat mengantuk, kita terpaksa harus ke toilet karena jika membiarkannya, maka kita pun tidak akan bisa tidur dengan nyenyak.

Masalahnya adalah banyak orang takut jika kebiasaan sering kencing di malam hari terkait dengan diabetes.

Pakar kesehatan menyebut salah satu tanda diabetes memang adalah meningkatnya frekuensi buang air kecil, khususnya di malam hari atau di saat tidur malam.

Kondisi ini terkait dengan meningkatnya kadar gula darah di dalam tubuh. Ginjal berusaha keras untuk membuang kelebihan gula darah ini dengan cara meningkatkan produksi urine.

Karena alasan inilah penderita diabetes cenderung sangat sering buang air kecil dan mudah merasa haus demi mengakomodasi kebutuhan cairan yang semakin meningkat.

Meskipun begitu, pakar kesehatan menyebut peningkatan frekuensi buang air kecil ini belum tentu terkait dengan diabetes. Bisa jadi hal ini justru terkait dengan beberapa hal yang tidak berbahaya.

Ada beberapa  penyebab lain meningkatnya frekuensi buang air kecil di malam hari.

Pakar kesehatan menyebut meningkatnya frekuensi buang air kecil di malam hari seringkali terjadi pada mereka yang sudah berusia lanjut.

Semakin bertambah usia seseorang, semakin menurun pula kapasitas kandung kemih dan hal ini mempengaruhi otot kandung kemih.

Bagi kaum pria misalnya, di usia lanjut mereka cenderung rentan mengalami pembesaran prostat yang juga bisa menyebabkan kenaikan frekuensi buang air kecil. Selain itu, wanita yang sudah dalam fase menopause juga cenderung mengalami masalah yang sama.

Karena haus, kita terkadang minum cukup banyak air di malam hari.

Sayangnya, hal ini akan membuat produksi urine juga akan meningkat sehingga kita bisa saja terbangun di malam hari demi buang air kecil. Karena alasan inilah sebaiknya kita minum air secukupnya saja sebelum tidur.

Saat suhu udara cukup dingin, tubuh akan menjalankan mekanisme demi mempertahankan suhu internalnya. Caranya adalah dengan membuat pembuluh darah semakin menyempit.

Hal ini akan mempengaruhi aliran darah pada beberapa bagian tubuh seperti kulit. Hanya saja, kondisi ini akan membuat aliran darah di bagian organ-organ utama tubuh seperti ginjal meningkat.

Ginjal pun akan berusaha untuk menyaring kelebihan cairan ini dengan cara membuat tubuh lebih sering buang air kecil.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak minum air terlalu banyak di dekat waktu tidur jika memang suhu udara cukup dingin.

Demi memastikan asupan air putih cukup, konsumsilah lebih banyak air di siang hari saja.

Pakar kesehatan menyebut beberapa jenis obat-obatan jika dikonsumsi bisa memberikan efek peningkatan cairan di organ ginjal yang akhirnya membuat organ ini berusaha untuk mengeluarkannya dalam bentuk urine.

Karena alasan inilah pakar kesehatan menyarankan kita bertanya kepada dokter apakah ada efek samping ini jika diberi obat-obatan tertentu sehingga bisa mengonsumsinya di waktu yang cukup jauh dari waktu tidur kita.

Salah satu gangguan tidur ini tidak hanya membuat kita mengalami gejala seperti mendengkur, melainkan juga memicu peningkatan jumlah hormon atrial natriuretic peptide yang bisa membuat frekuensi buang air kecil meningkat.

Menurut sebuah penelitian, sekitar lima puluh persen dari penderita sleep apnea ternyata cenderung sering buang air kecil di malam hari.

Agar tidak sering buang air kecil saat tidur malam, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak minum dengan berlebihan sebelum tidur.

Hanya saja, jika kondisi ini terus terjadi meski kita sudah menurunkan asupan air putih, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

Tags : slide