close
Nuga Sehat

Penyebab Marah dan Cara Mengatasinya

Marah?

Ya, marah adalah hal yang alami dan bisa terjadi pada siapa saja.

Kondisi ini merupakan respons terhadap suatu hal atau peristiwa yang telah terjadi. Marah juga menjadi cara untuk bertahan sehingga seseorang bisa bertahan hidup.

Sayangnya kalau marah atau anger tidak bisa dikendalikan, Anda akan mendapatkan masalah. Bahkan ada beberapa kejadian yang menyebabkan seseorang menjadi menyesali rasa marahnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada sembilan tahun lal, marah yang berlebihan ternyata buruk untuk kesehatan. Penurunan kesehatan fisik dan emosional akan menurun dan memengaruhi kehidupan secara menyeluruh.

Marah berlebihan atau anger issues bisa muncul karena banyak hal. Yang paling sering adalah beberapa masalah di bawah ini.

Seseorang yang mengalami OCD akan kerap terobsesi dengan suatu hal dan mengulanginya berkali-kali. Misal cuci tangan harus dua kali agar bersih atau hal lain yang sebenarnya bisa diabaikan. Kalau obsesi yang diinginkan mengalami gangguan, kemungkinan terjadi kesal akan besar.

Berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 2011 silam, marah dikategorikan sebagai salah satu tanda. Hal ini bisa terjadi karena saat penderita OCD tidak bisa melakukan obsesinya, mereka akan marah tanpa sebab.

Seseorang yang mengalami depresi biasanya akan menarik diri dari lingkungan. Rasa marah yang dilakukan akan ditekan atau diungkapkan hingga meluap-luap. Seseorang yang mengalami depresi juga akan merasa lemas, kehilangan semua energinya, merasa tidak memiliki harapan, dan pikiran untuk bunuh diri sangat besar.

Seseorang yang mengalami kecanduan alkohol ternyata bisa mengalami hal ini. Bahkan, mereka bisa melakukan hal-hal yang berbau kriminal seperti pemukulan, pencurian, hingga melukai seseorang. Pecandu alkohol akan menjadi seseorang yang mudah marah dan tersinggung.

Seseorang dengan kondisi ini akan menjadi sedikit hiperaktif dengan banyak hal. Dia juga akan susah konsentrasi dengan satu hal saja.

Tubuhnya jadi sangat aktif dan ingin melakukan apa saja. Marah juga menjadi tanda dari ADHD kalau penderita tidak bisa melakukan keinginannya.

Anak-anak sering mengalami ODD khususnya mereka yang masih kecil. Mereka akan sering marah, membuat orang di sekitarnya kesal, dan melakukan argumen agar dirinya menang. Anak dengan tipe ini juga mudah tersinggung dengan teman-temannya.

Orang dengan gangguan ini kerap mengalami gangguan pada tubuhnya berupa rasa marah yang sudah dikontrol. Rasa marah yang tidak bisa dikendalikan ini biasanya muncul dalam bentuk episode tiga puluh menit lalu selesai begitu saja dan kembali normal.

Marah merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kondisi berkabung atau sedih. Misal keluarga atau teman ada yang meninggal dan belum bisa ikhlas kondisi ini bisa memicu anger issues selama beberapa saat.

Selanjutnya rasa sedih yang cukup besar karena beberapa hal seperti bercerai, dipecat dari pekerjaannya, hingga mengalami pertengkaran dengan orang yang disukai.

Kondisi ini juga menyulut rasa marah sehingga orang yang tidak tahu-menahu sekali pun bisa terkena dampaknya.

Tanda-tanda dari anger issues atau marah yang sudah dikontrol dibagi menjadi dua, pertama tanda fisik dan kedua tanda emosional.

Marah yang berlebihan juga memengaruhi tubuh secara fisik. Otak, jantung, dan otot akan dipengaruhi secara langsung. Bahkan penelitian yang dilakukan 2010 menyebutkan kalau ada kenaikan testosteron pada tubuh saat anger issues muncul. Selain itu ada juga beberapa tanda

Tanda emosional akan banyak muncul meski beberapa orang akan mengalami beberapa hal yang berbeda. Berikut beberapa kondisi yang akan terjadi kalau anger issues muncul.

Anger issues yang terjadi pada tubuh tidak hanya satu jenis saja. Kenali ragam jenisnya di bawah ini.

Outward atau ke luar. Kondisi ini muncul saat Anda berusaha menahan amarah tapi susah mengendalikannya. Dampaknya umpatan, mengutuk, memukul, hingga melempar benda sering dilakukan.

Inward atau ke dalam. Kondisi ini muncul saat Anda tidak bisa mengendalikan emosi saat sendirian. Akhirnya bicara sendiri di pikiran sering dilakukan meski buruk. Individu dengan masalah ini juga kerap menyakiti diri sendiri.

Kondisi ini muncul karena seseorang tidak bisa mengekspresikan kemarahannya. Akhirnya di sering menyindir, mendiamkan, hingga sering berlaku sarkas.

Anger issues memang sangat mengganggu, tapi kita bisa berusaha untuk mengatasinya.

Sekali lagi, marah adalah hal yang wajar dan bisa terjadi pada siapa saja. Namun, marah yang berlebihan dan tidak bisa dikendalikan bisa menjadi masalah yang besar.

Oleh karena itu selalu kendalikan emosi dengan baik. Kalau masalah marah ini susah diatasi, segera hubungi dokter spesialis kesehatan mental.