close
Nuga Sehat

Pemanis Buatan Bisa Pemicu Diabetes

Pemanis buatan kini tidak aman lagi bagi penderita diabetes.

Seperti ditulis “the independent,” hari ini, Jumat, 15 September, pemanis buatan yang menjadi alternatif untuk mendapatkan rasa manis namun tetap rendah kalori ternyata ada juga bahayanya, salah satunya memicu diabetes tipe dua.

Menurut penelitian terbaru, konsumsi pemanis buatan meningkatkan resiko terjadinya diabetes tipe dua.

Hal itu terjadi karena kemampuan tubuh mengontrol tingkat glukosa dalam darah terganggu.

Studi yang dilakukan oleh profesor di University of Adelaide, Australia, ini memang berskala kecil, hanya melibatkan dua puluh tujuh orang sehat.

Penelitian dilakukan dengan memberikan beberapa kapsul yang mengandung pemanis buatan, yang jumlahnya setara dengan lima kaleng minuman diet.

Kapsul tersebut mengandung sukralosa dan acesulfame K dan harus diminum tiga kali sehari selama dua pekan.

Kelompok peserta lain diberikan kapsul plasebo.

Setelah penelitian selesai, tes menunjukkan mereka yang mengonsumsi pemanis buatan mengalami gangguan kemampuan tubuh untuk mengelola glukosa, yang berdampak langsung pada terjadinya diabetes tipe dua dalam jangka panjang.

Gula darah peserta juga secara signifikan meningkat setelah mengonsumsi pemanis buatan, di mana peptida baik mereka, yang mencegah kenaikan tingkat glukosa darah setelah makan dan minum, juga terganggu.

Walau demikian, studi ini masih dianggap kurang mewakili dan perlu dibuktikan dalam penelitian berskala besar.

Perlu juga diketahui diabetes yang paling dulunya  banyak terjadi pada orang usia lanjut kini sudah menjalar menjadi penyakit  kaum muda.

Menurut data WHO, ada sebanyak empat ratus dua puluh dua juta orang dewasa yang mengalami diabetes pada tahun lalu.

Masih dari data yang sama, diabetes menyebabkan satu setengah  juta orang meninggal dunia pada tahun itu

Diketahui juga bahwa dari total angka kematian tersebut, sebanyak empat puluh tiga persen penderita diabetes meninggal sebelum genap berusia tujuh puluh tahun.

Meski demikian, harapan panjang umur penderita diabetes bukanlah mimpi di siang bolong. Anda masih bisa hidup sehat dan punya umur panjang, asal Anda tahu apa yang harus dilakukan.

Penderita diabetes biasanya diberikan obat pengontrol gula darah. Obat diabetes yang paling sering diberikan adalah metformin.

Pada kasus yang parah, suntik insulin menjadi pilihan terakhir untuk mengendalikan kadar gula darah. Selalu turuti perintah dokter dan gunakan obat diabetes Anda sesuai anjuran pemakaian yang sudah ditentukan.

Jika Anda tidak mematuhi perintah dokter untuk selalu rutin minum obat atau tidak memakai insulin sesuai resep, akibatnya kadar gula darah Anda bisa makin tidak terkendali.

Hal ini akan menimbulkan risiko komplikasi diabetes, yang membuat peluang Anda untuk hidup panjang umur makin menciut.

Menerapkan prinsip 3T setiap hari, bisa membuat Anda mempunyai umur panjang. Prinsip 3T adalah kepanjangan dari tepat jumlah, tepat jenis, dan tepat jadwal.

Bila Anda mengalami penyakit diabetes, maka sebaiknya Anda menerapkan prinsip diet ini agar kadar gula darah Anda terkendali dan terhindar dari komplikasi diabetes.

Tepat jenis, artinya Anda harus pintar-pintar memilih makanan yang akan Anda konsumsi. Sebab, dari makanan, gula darah Anda bisa saja melonjak tiba-tiba. Mulai sekarang, hindari semua jenis makanan yang manis, seperti permen, kue, serta makanan atau minuman yang mengandung gula.

Pilih karbohidrat kompleks yang biasanya ada di makanan pokok. Tetapi, pilih juga makanan pokok yang mengandung serat yang banyak, contohnya nasi merah atau roti gandum. Bila perlu, ganti konsumsi gula Anda dengan pemanis rendah kalori yang lebih sehat.

Tepat jumlah. Tak cukup dengan mengatur jenisnya saja, tetapi Anda harus tahu jumlah atau porsi yang tepat agar tak membuat kadar gula darah meningkat.

Biasanya hal ini disesuaikan dengan kebutuhan harian kalori Anda. Untuk rinciannya, Anda bisa berkonsultasi pada ahli gizi untuk membantu membuatkan menu diet harian.

Tepat jadwal. Anda harus punya jadwal waktu tertentu untuk makan setiap hari, agar tubuh Anda bisa beradaptasi dan mengolah makanan dengan baik.

Salah satu risiko komplikasi yang sering dialami penderita diabetes adalah luka atau borok. Ini dikarenakan sistem saraf di bagian kaki penderita diabetes sudah tidak baik lagi. Jadi, banyak dari mereka yang baal dan tak merasakan sensasi apapun di bagian kaki dan mudah mengalami luka di kaki.

Selain itu, luka akibat diabetes umumnya sulit sembuh. Apalagi bila kadar gulanya tak terkendali. Maka dari itu, hal yang paling tepat untuk mencegah luka di kaki adalah dengan menggunakan alas kaki yang sesuai.

Misalnya saja, saat melakukan kegiatan di luar rumah, pilih alas kaki yang mempunyai sol yang tebal dan punggung kaki tertutup. Berhati-hati saat ingin pijat refleksi di jalur batu. Hindari pula alas kaki yang terlalu sempit.

Olahraga sudah jadi kebutuhan semua orang, sama halnya dengan makanan yang bergizi tinggi.

Dalam hal ini, olahraga juga salah satu cara andalan penderita diabetes untuk mencegah komplikasi. Olahraga dengan rutin bisa membantu penderita mengendalikan kadar gula darahnya.

Zat gula yang masuk ke dalam tubuh, akan digunakan otot sebagai energi utama. Jadinya, tak menumpuk di pembuluh darah dan semakin jauh dari komplikasi diabetes.

Cobalah untuk melakukan olahraga minimal tiga puluh menit per hari. Anda bisa mulai dari yang mudah-mudah terlebih dahulu, seperti berjalan santai di sekitar rumah. Tapi, ingat ya pakai alas kaki yang sesuai.

Infeksi mulut juga sering terjadi pada penderita diabetes. Karena itu, Anda harus sikat gigi dengan rutin, minimal dua kali sehari.

Jangan lupa juga menggunakan benang gigi  untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang masih menempel di gigi yang tak terjangkau ketika Anda menyikatnya. enjaga kebersihan mulut tanpa disadari dapat memperpanjang umur penderita diabetes.

Agar harapan panjang umur penderita diabetes bisa tercapai, konsumsilah makanan yang mengandung antioksidan tinggi.

Antioksidan sudah terbukti secara ilmiah dapat memperlambat timbulnya kerutan-kerutan di wajah. Contoh makanan yang mengandung antioksidan yang tinggi yaitu, bayam, brokoli, jeruk, stroberi, buah bit, dan anggur.