close
Nuga Sehat

Normalkah Buang Air Besar Tak Setiap Hari

Anda pasti pernah mengeluhkan tentang buang air besar yang nggak rutin setiap hari.

Ada pertanyaan yang menggantung, apakah kasus ini normal atau tidak.

Ya, sejak kecil  Anda dan siapa pun  dibiasakan untuk buang air besar setiap hari, tepatnya pada pagi hari.

Namun menurut dokter Amanda Devine, frekensi buang air besar setiap orang berbeda-beda.

“Beberapa orang buang air besar sekitar sehari sekali, tapi ada juga yang mungkin empat kali sehari. Ada juga yang tidak setiap hari,” kata Devine yang merupakan profesor di Public Health and Nutrition Edith Cowan University, Australia.

Frekuensi BAB, kata Devine, tergantung dari pola makannya. Seseorang yang gemar mengonsumsi makanan pedas cenderung rutin buang air besar.

Hal ini terjadi karena makanan pedas membuat lapisan perut tak nyaman dan tubuh cenderung tidak mampu menyerap senyawa panas dari makanan pedas.

Selain itu, mereka yang gemar mengonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian serta buah dan sayur bisa sering ke kamar mandi untuk BAB.

Hal ini karena makanan itu tinggi kandungan tepung dan serat, sehingga perjalanan ke usus lebih cepat hingga akhirnya buang air besar,” kata Devine mengutip Huffington Post, Rabu, 30 Agustus

Bagi Anda yang kesulitan BAB, pastikan asupan serat tercukupi.

Untuk menjaga usus tetap sehat sehingga bisa BAB rutin, pria disarankan mengonsumsi tiga puluh gram serat, sementara wanita dua puluh lima gram serat.

Pastikan juga untuk minum cukup air agar sisa makanan lebih mudah didorong untuk dikeluarkan lewat BAB.

Bila tubuh kekurangan cairan, bisa dilihat dari warna urine yang kuning pekat atau kecoklatan

Selain masalah BAB yang nggak setiap hari ada juga orang  yang setelah tidak mampu menahannyanya dan harus segera ke toilet.

Untuk Anda tahu, rasa mulas yang datang setelah sarapan terjadi karena lambung yang tadinya kecil mendadak terisi dengan makanan sehingga melebar.

Saraf yang terdapat dalam lambung akan mengirim pesan kepada usus besar Anda bahwa lambung terlalu penuh.

Sehingga isi perut perlu dikeluarkan agar mendapat ruang baru bagi makanan yang akan masuk

Setelah mendapat pesan tersebut, usus besar akan bereaksi dan mengirimkan sinyal kepada Anda untuk pergi ke toilet.

Kondisi ini disebut dengan refleks gastrokolik.

Meski Anda disarankan untuk mengosongkan isi perut, pada tahap yang normal Anda masih dapat menahan dorongan tersebut.

Namun, jika BAB sudah tidak bisa ditahan dan Anda harus dengan segera mengikuti keinginannya, bisa jadi Anda mengalami irritable bowel syndrome

IBS adalah salah satu jenis gangguan pada sistem pencernaan.

Beberapa gejala dari IBS adalah perut kembung, mulas, diare, dan konstipasi. Walau gejalanya dapat dirasakan sangat mengganggu, sebenarnya IBS tidak berbahaya.

Hal ini disebabkan kelainan fungsional.

Ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir gangguan akibat IBS. disarankan untuk makan dalam porsi kecil tetapi sering, minum air putih minimal delapan gelas sehari, kurangi makanan yang dapat menimbulkan gas  dan hindari minuman beralkohol.

Di samping itu, batasi juga konsumsi susu dan produk turunannya, seperti keju, krim, mentega, dan yoghurt.

Diharapkan dengan kiat-kiat ini, Anda tak lagi selalu ingin BAB setiap kali usai sarapan.