close
Nuga Sehat

Metabolisme Lambat Bisa Bikin Gemuk?

Benarkah metabolisme yang lambat bisa bikin gemuk?

Nah, laman “hello sehat” menulis, secara tematis metabolisme lambat memang memiliki kaitan dengan berat badan seseorang.

Metabolisme merupakan sebuah proses di mana tubuh Anda mengubah apa yang Anda makan menjadi energi.

Bagaimana metabolisme tubuh Anda bekerja, tentu berdampak pada tubuh Anda.

Beberapa dari Anda yang gemuk mungkin berpikir bahwa metabolisme tubuh Anda yang menyebabkan Anda menjadi gemuk.

Makan sedikit saja, mungkin bisa membuat berat badan Anda bertambah

Namun, apakah ini benar?

Metabolisme tubuh Anda memang dapat memengaruhi berat badan Anda. Hal ini terjadi karena metabolisme tubuh menentukan seberapa banyak makanan yang Anda makan akan diubah menjadi energi.

Jika energi yang dibakar tubuh berjumlah sedikit daripada energi yang masuk, tentu Anda akan mengalami kenaikan berat badan. Energi yang tidak terpakai akan disimpan tubuh menjadi lemak.

Tubuh Anda membutuhkan energi,  bahkan saat Anda tidur atau tidak melakukan sesuatu apapun.

Energi ini berfungsi sebagai bahan bakar untuk fungsi tubuh, seperti untuk bernapas, sirkulasi darah, dan perbaikan sel-sel tubuh. Jumlah energi yang digunakan untuk fungsi dasar tubuh ini dikenal sebagai tingkat energi basal

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi tingkat energi basal dan metabolism

Massa otot. Semakin banyak jaringan otot yang Anda punya, semakin banyak energi yang Anda butuhkan, sehingga metabolisme Anda akan berjalan lebih cepat.

Otot membutuhkan lebih banyak energi untuk berfungsi daripada lemak.

Ukuran tubuh. Orang gemuk cenderung membutuhkan kalori lebih banyak, bahkan saat tubuh beristirahat. Hal ini terjadi karena biasanya orang gemuk memiliki organ internal yang lebih besar. Jadi, orang mempunyai berat badan berlebih akan lebih mungkin untuk mempunyai tingkat metabolisme yang lebih cepat.

Jenis kelamin. Pria mempunyai lemak tubuh yang lebih sedikit dan lebih banyak mempunyai massa otot dibandingkan wanita. Jadi, pria akan lebih banyak membakar kalori.

Usia. Semakin tua usia, semakin sedikit massa otot, sehingga metabolisme akan berjalan lebih lambat dan kalori akan dibakar lebih lambat.

Keturunan. Ini juga dapat memengaruhi tingkat metabolisme tubuh Anda, bisa lebih lambat atau lebih cepat.

Faktor lain yang juga dapat memengaruhi tingkat metabolisme Anda adalah aktivitas fisik, diet, obat, faktor hormonal, dan faktor lingkungan.

Saat metabolisme tubuh Anda berjalan lambat, artinya tubuh Anda lambat dalam membakar energi yang Anda butuhkan.

Sehingga, pada akhirnya Anda akan lebih banyak menumpuk energi dan mengalami kenaikan berat badan.

Metabolisme lambat mungkin dapat menyebabkan Anda menjadi gemuk, tapi hal ini sangat jarang terjadi. Perlu digarisbawahi bahwa metabolisme lambat bukan penyebab utama dari kegemukan.

Gemuk atau kenaikan berat badan berlebih akan terjadi jika kalori yang masuk ke tubuh Anda dari makanan lebih banyak daripada kalori yang Anda keluarkan untuk beraktivitas.

Sesederhana itu alasan mengapa Anda bisa menjadi gemuk atau berat badan Anda naik.

Terkadang, saat Anda makan, Anda tidak menyadari berapa jumlah kalori yang telah masuk ke tubuh Anda.

Ditambah lagi, Anda mungkin jarang melakukan olahraga atau Anda terlalu banyak melakukan aktivitas sedenter (terlalu banyak diam dan duduk). Alhasil, Anda mungkin akan terkejut saat melihat timbangan Anda.

Jadi, gemuk merupakan hasil dari kombinasi makan banyak, aktivitas fisik kurang, dan juga faktor keturunan.

Faktor metabolisme lambat mungkin bisa Anda salahkan sebagai penyebab gemuk atau kenaikan berat badan, tapi ini sangat jarang.

Jika Anda merasa khawatir mengenai metabolisme Anda yang lambat dan berat badan Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.

Masalah dengan metabolisme bisa berhubungan dengan penyakit tertentu, seperti Cushing’s syndrome dan hipotiroidisme.

Scott Keatley, pakar nutrisi dari Keatley Medical Nutrition Theraphy mengatakan, metabolisme yang melambat seiring berjalannya usia adalah hal yang wajar.

“Ini yang membuat berat badan bertambah saat pola makan tidak terjaga. Solusinya, Anda harus giat berolahraga untuk menjaga berat badan Anda,” paparnya.

Namun, jika Anda mengalami gejala di bawah ini, berarti ada sesuatu yang salah dalam metabolisme Anda.

Banyak hal yang membuat Anda merasa lelah, termasuk di antaranya berolahraga terlalu keras dan kurang tidur.

Namun, Lisa Moskovitz, CEO NY Nutriton mengatakan, jika kita sering merasa lelah, itu pertanda bahwa metabolisme berjalan lambat.

“Ini yang membuat asupan makanan tidak diubah menjadi energi dengan cepat,” ujar dia.

Keatley mengatakan jika metabolisme tidak bekerja dengan baik, maka tubuh tidak bisa mendegradasi sel dengan cepat untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut.

Ini juga bisa menjadi pertanda adanya kerusakan lain dalam tubuh kita, termasuk gizi buruk.

Moskovitz mengatakan, mendambakan makanan tertentu adalah cara tubuh untuk meminta energi.

Jika Anda makan dengan baik dan cukup tidur, tapi nafsu makan benar-benar tak terkendali, bisa jadi merabolisme tidak berjalan dengan baik.

“Ini terjadi karena merabolisme tidak mengubah makanan yang telah Anda konsumsi menjadi energi yang dibutuhkan oleh tubuh,” ucapnya

Seperti yang dikatakan di awal, melambatnya sistem metabolisme seiring bertambahnya usia adalah hal wajar.

Namun, Keatley menyarankan agar kita berkonsultasi pada dokter atau ahli diet jika berat badan terus bertambah, meskipun pola makan kita terjaga.

Metabolisme juga membantu menghasilkan panas. Namun jika metabolisme berjalan lambat, suhu tubuh mengalami penurunan.

Akibatnya, kita selalu merasa kedinginan dan hanya ingin berbaring dengan selimut sepanjang waktu.

Mood yang buruk memang tidak selalu disebabkan oleh metabolisme yang lamban.

Namun, Moskovitz mengatakan, merasa lelah saat metabolisme tidak bekerja maksimal membuat Anda merasa tertekan. Inilah yang berpengaruh pada memburuknya mood.

Selain enam pertanda yang telah dipaparkan di atas, kini ada cara mudah untuk mendeteksi gangguan metabolisme.

Menurut Keatly, cara termudah untuk mendeteksi gejala ini adalah melakukan tes kalorimetri secara tidak langsung.

Caranya, hanya dengan sedikit memodifikasi makanan Anda selama sehari dan beristirahat sambil mengenakan masker.

“Ini adalah cara yang sederhana. Banyak fasilitas penurun berat badan dan ahli diet yang memiliki kemampuan ini,” ujarnya.

Cara lain adalah meminta dokter atau ahli endokrin untuk memeriksa panel tiroid dengan melakukan tes darah.