close
Nuga Sehat

Mengenali Efek Samping dari Minum Kopi

Selain memiliki segudang manfaat yang terus  diteliti, ternyata kopi memiliki efek samping.

Kopi yang diminum dalam jumlah sedang umumnya tidak menimbulkan efek samping, bahkan memberikan efek yang baik bagi tubuh.

Seseorang bisa mengalami efek samping kopi, biasanya karena mengonsumsi kafein dalam dosis tinggi atau berlebihan.

Banyak penelitian dilakukan terhadap manfaat kopi.

Salah satu yang diungkap dari penelitian tersebut adalah kopi dapat meningkatkan harapan hidup. Selain itu, manfaat kopi diketahui dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, penyakit Parkinson, sirosis, asam urat dan beberapa jenis kanker.

Sebenarnya konsumsi kopi umumnya aman bagi orang dewasa dan tidak merugikan kesehatan jangka panjang, terutama jika kadar kafein dalam jumlah sedang.

Namun, konsumsi kafein dalam jumlah yang lebih besar yaitu sekitar seribu miligram atau sekitar enam cangkir kopi per hari, dapat memicu timbulnya efek samping.

Secara umum, efek samping kopi yang seringkali terjadi  adalah  membantu Anda tetap terjaga.

Tetapi, jumlah kafein yang berlebihan dapat membuat tubuh tidak dapat tidur dengan nyenyak, dan mengurangi waktu tidur.

Hal ini tentunya akan memberi pengaruh yang kurang baik bagi kesehatan, dengan adanya penurunan kualitas maupun kuantitas tidur akibat insomnia.

Peningkatan frekuensi buang air kecil adalah efek samping yang umum dari mengonsumsi kopi, karena sifat diuretik kafein yang memberi efek stimulasi pada kandung kemih.

Anda mungkin telah memperhatikan bahwa Anda lebih sering buang air kecil ketika Anda minum lebih banyak kopi atau teh daripada biasanya

Kafein dikenal untuk meningkatkan kewaspadaan, karena memblokir efek adenosin, yaitu zat kimia otak yang membuat Anda merasa lelah.

Namun, kafein dalam jumlah besar dapat menyebabkan Anda gelisah. Kondisi gelisah dan cemas akibat terlalu banyak mengonsumsi kopi dikenal sebagai caffeinism.

Selain itu, masalah serius lainnya adalah adiksi, atau kecanduan kafein. World Health Organization  mengakui kafein sebagai salah satu zat adiktif.

Meski tidak menyebabkan reaksi seperti ketergantungan obat-obatan, namun kafein tetap dapat menyebabkan masalah ketergantungan, baik secara psikologis maupun fisik.

Tidak semua orang aman mengonsumsi kopi.

Sebagian orang sebaiknya membatasi bahkan menghindari kopi, misalnya penderita diabetes, diare, glaukoma, tekanan darah tinggi, osteoporosis, atau penyakit hati.

Pada wanita hamil, kopi dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.

Terutama jika minum kopi lebih dari dua cangkir per hari. Selain itu, anak-anak juga belum diperbolehkan mengonsumsi kopi.