close
Nuga Sehat

Mendengkur Tanda Badan Terlalu Capek?

Saat kita mendengar seseorang tidur sambil mendengkur dengan keras, banyak orang yang langsung menganggapnya sedang berada dalam kondisi sangat kelelahan.

Sebenarnya, apakah memang tubuh yang sedang kelelahan akan membuat kita lebih mudah mendengkur saat tidur?

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa mendengkur ternyata tidak disebabkan oleh badan yang terlalu capek.

Gangguan tidur ini dipicu oleh terjadinya penyempitan saluran pernapasan bagian atas yang dipicu oleh jatuhnya pangkal lidah ke bagian belakang.

Hanya saja, saat kita sedang kelelahan, kita memang cenderung langsung merebahkan tubuh ke atas kasur dan tidur dalam posisi terlentang. Padahal, tidur dengan posisi ini akan membuat kita lebih rentan untuk mendengkur.

Karena alasan inilah pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidur dengan posisi miring yang bisa membantu saluran pernapasan bisa menjadi lebih lega sehingga kita pun tidak akan mudah untuk mendengkur.

Hal ini berarti, mendengkur memang tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang normal meskipun kita memang cenderung mengalaminya saat tubuh terasa lelah.

Menurut pakar kesehatan, hal ini bisa jadi dipicu oleh masalah tekanan darah tinggi atau bahkan sleep apnea, kondisi dimana saat tidur kita mengalami henti napas yang tentu bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Melihat adanya fakta ini, pengidap masalah mendengkur sebaiknya segera memeriksakan kondisi ini ke dokter agar bisa segera mengatasinya.

Tak hanya menggunakan obat konvensional, beberapa terapi atau pengobatan alternatif juga bisa kita gunakan untuk menghentikan masalah mendengkur.

Dengan tak lagi mendengkur saat tidur, kita pun akan bisa tidur dengan lebih nyenyak sehingga saat bangun pagi kita akan mendapatkan sensasi tubuh yang jauh lebih segar dan bugar.

Dan banyak orang yang menganggap ngorok atau mendengkur sebagai tanda bahwa kita tidur dengan sangat dalam dan pulas.

Padahal, menurut pakar kesehatan, ngorok bisa jadi adalah tanda dari gangguan tidur yang membuat kita terbangun dengan kondisi tidak segar. Sebenarnya, seperti apa sih penyebab dari mendengkur?

Saat kita mendengkur, terjadi hambatan aliran udara yang melewati saluran pernapasan. Terganggunya aliran ini bisa jadi pada langit-langit mulut, tekak, atau tenggorokan yang akhirnya menyebabkan dengkuran.

Penyebab dari masalah ini juga cukup banyak seperti pilek, alergi, kurang tidur, posisi tidur yang tidak tepat, hingga sleep apnea.

Jika sampai mendengkur disebabkan oleh sleep apnea, maka risiko untuk mengalami henti napas saat tidur pun meningkat.

Jika sampai henti napas ini terjadi hingga ratusan kali dalam semalam, otak dan tubuh tentu tidak akan mendapatkan asupan oksigen dengan cukup sehingga saat bangun tidur tubuh justru akan mengalami sensasi lelah dan tidak bugar.

Selain itu, jika dibiarkan, sleep apnea bisa saja berlanjut menjadi penyakit jantung atau depresi.

Dalam sebuah penelitian, disebutkan fakta bahwa sering mendengkur atau mengalami sleep apnea bisa meningkatkan risiko stroke.

Bagi mereka yang bekerja di tempat yang membutuhkan tingkat kewaspadaan tinggi, maka kemungkinan untuk mengalami kecelakaan juga meningkat.

Mendengkur tidak selalu sama dengan sleep apnea. Biasanya, mereka yang mengalami sleep apnea akan lebih mudah mengalami sakit kepala saat bangun tidur, hypersomnia atau keinginan untuk tidur dengan berlebihan, mulut kering, susah berkonsentrasi, dan gangguan suasana hati.

Memang, mendengkur memang biasanya terjadi saat kita tidur di fase yang sangat dalam, hanya saja, hal ini bukan berarti kita tidur dengan pulas. Bisa jadi hal ini menandakan adanya gangguan tidur.

Selain itu sebuah penelitian membuktikan, terlalu banyak duduk pada siang hari menyebabkan seseorang cenderung akan mendengkur saat tidur malam.

Douglas Bradley, Direktur Toronto Research Institute’s Sleep Research Laboratory dalam risetnya membuktikan bahwa salah satu pemicu gangguan tidur di malam adalah duduk terlalu lama.

Kondisi ini terutama dialami oleh pekerja kantoran yang jarang meninggalkan kursinya dalam waktu lama.

Dalam penelitiannya, Bradley mengungkap bahwa duduk dalam waktu lama memicu penumpukan cairan di kaki.

Saat merebahkan badan untuk tidur pada malam harinya, cairan itu bergerak ke leher dan menyebabkan pembengkakan dan menekan jaringan di saluran napas.

Otot-otot dan jaringan lain di sekitar saluran napas mengembang akibat ada penumpukan cairan, lalu membuat saluran udara menjadi lebih sempit. Saluran yang menyempit saat tidur menyebabkan getaran ketika dilalui udara dan memicu suara dengkuran, demikian seperti dilansir New York Pos.

Selain menyebabkan tidur jadi mendengkur, penyempitan saluran udara juga bisa membuat saluran napas tersetumbat dan memicu henti napas sesaat

Henti napas membuat orang sering terbangun, sehingga secara umum kualitas tidurnya berkurang.

Bagi yang pekerjaannya menuntut untuk berada di kantor dan duduk seharian di meja kerja, Bradley menyarankan untuk sekali waktu beranjak dari meja kerja. Menyusuri lorong atau pergi ke toilet bisa jadi alternatif bila di kantornya tidak ada taman untuk jalan-jalan.

Apabila memang tidak memungkinkan untuk jalan-jalan, Bradley memberi solusi dengan menggunakan stocking. Nah, stocking yang ketat akan mencegah terjadinya penumpukan cairan di kaki ketika duduk dalam waktu yang lama.