close
Nuga Sehat

Malas Sarapan Bisa Bikin Kolesterol Tinggi

Apakah Anda termasuk salah seorang yang malas sarapan pagi?

Kalau jawabannya iya maka hati-hati dengan kenaikan kolesterol.

Memangnya ada hubungan antara kolesterol dengan sarapan pagi?

Untuk Anda tahu sarapan pagi adalah salah satu waktu makan paling penting bagi kesehatan tubuh.

Hal ini disebabkan oleh manfaatnya dalam hal memberikan sumber energi bagi aktivitas sehari-hari.

Masalahnya adalah karena kita memiliki banyak kesibukan atau harus mengejar waktu agar tidak telat, kita melewatkan waktu sarapan ini dan melakukan brunch atau hanya ngemil demi mengganjal perut.

Hal ini ternyata bisa meningkatkan risiko terkena berbagai masalah kesehatan.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam laman Time menghasilkan fakta bahwa kebiasaan melewatkan sarapan membuat kita lebih rentan mengalami penumpukan plak di pembuluh darah arteri. Hal ini tentu akan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Selain itu, sudah menjadi rahasia umum jika melewatkan sarapan justru akan membuat berat badan meningkat.

Padahal, peningkatan berat badan berimbas pada kenaikan risiko terkena aterosklerosis, kondisi yang membuat pembuluh darah menyempit dan mengeras.

Fakta ini terungkap setelah para peneliti membagi empat ribu partisipan ke dalam tiga kelompok.

Kelompok pertama mengonsumsi kalori hanya lima persen dari kebutuhan kalori harian saat sarapan, kelompok kedua mengonsumsi  lima hingga dua puluh persen, dan kelompok terakhir mengonsumsi lebih dari dua puluh persen.

Hasilnya adalah, sekitar tiga persen partisipan masuk ke dalam kelompok pertama, enam puluh sembilan  persen partisipan tetap mengonsumsi sarapan berupa makanan rendah kalori layaknya kue kecil atau roti panggang, dan dua puluh delapan persen mengonsumsi sarapan berupa makanan berat.

Orang-orang yang mengonsumsi sarapan dengan kalori kurang dari lima persen atau mereka yang hanya makan kue kecil untuk mengganjal perut ternyata memiliki risiko lebih besar meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Mereka juga memiliki risiko terkena aterosklerosis  dua setengah kali  lipat lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang sarapan dengan kalori yang lebih tinggi.

Risiko untuk terkena kenaikan indeks massa tubuh, peningkatan ukuran lingkar pinggang, peningkatan tekanan darah, peningkatan kolesterol, dan glukosa darah juga cenderung meningkat.

Pakar kesehatan menyebut kebiasaan tidak sarapan ternyata cenderung membuat kita menerapkan gaya hidup yang tidak sehat.

Sebagai contoh, karena kita tidak sarapan dan kemudian lapar, kita pun akan terbiasa mengonsumsi camilan yang kaya lemak, garam, dan kalori demi mengganjal perut. Hal ini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh, khususnya organ-organ kardiovaskular.

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of California, Amerika Serikat membuktikan bahwa kebiasaan melewatkan waktu sarapan ternyata bisa membuat keseimbangan hormon terganggu.

Hal ini juga akan mengubah ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. Jika sampai hal ini terjadi, kita akan cenderung menginginkan makanan tinggi kalori dan tidak sehat.

Dampaknya pun akan berimbas buruk bagi risiko terkena masalah kolesterol tinggi dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Pesan dari penelitian-penelitian ini sangatlah jelas, yakni kita memang harus mengonsumsi sarapan pagi secara teratur agar tidak mudah terkena penyakit kardiovaskular.

Hanya saja, pakar kesehatan juga menyarankan kita untuk tidak sarapan dengan sembarangan.

Sebagai contoh, banyak orang yang hanya makan nasi dan lauk berprotein untuk sarapan.

Padahal, tubuh juga membutuhkan asupan serat demi membantu menyehatkan pencernaan dan mencegah kenaikan kolesterol. Karena alasan inilah kita juga sebaiknya makan sayur atau buah saat sarapan pagi.

Jika perlu, kita juga bisa mengonsumsi makanan tinggi serat seperti gandum utuh, oatmeal, dan yoghurt yang bisa membantu tubuh tetap sehat sekaligus menurunkan kadar kolesterol saat sarapan pagi.