close
Nuga Sehat

Makan Porsi Kecil Turunkan Berat Badan?

Betulkah makan dalam porsi kecil bisa menurunkan berat badan?

Nah, itulah pertanyaan klasik yang hidup puluhan, bahkan ratusan tahun, dan diyakini kebenarannya secara klasik oleh banyak orang.

Lantas bagaimana menurut sains?

Teori yang mengatakan bahwa makan sedikit bisa memerkecil ukuran bagian tengah tubuh, percaya bahwa dengan kebiasaan makan sedikit, tubuh akan menyesuaikan diri untuk menolak porsi makan berlebihan, Anda akan lebih mudah kenyang, dan tidak lapar di antara waktu makan utama.

Sehingga, berat badan turun dan perut serta pinggang ikut mengecil.

Satu studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, pasien obesitas mampu mengurangi dua puluh tujuh persen ukuran perut mereka dalam waktu empat minggu dengan makan enam ratus kalori perhari, atau sekitar setengah jumlah minimum kalori harian yang dianjurkan untuk wanita.

Namun, perut mengecil dan Anda menjadi lebih cepat kenyang, tidak berarti Anda menjadi tidak lebih lapar sepanjang hari, kata James J. Lee, M.D., dokter gastroenterologis di St. Joseph Hospital di Orange, California.

James mengatakan, zat kimia yang mengontrol nafsu makan termasuk leptin dan ghrelin, akan naik ketika Anda menerapkan pola makan ketat kalori.

Artinya, Anda akan merasa lebih lapar walau dengan ukuran perut lebih kecil. Rasa lapar akan lebih hebat jika Anda terus makan kurang dari yang dibutuhkan tubuuh, sehingga Anda tidak akan tahan dan akhirnya makan berlebihan.

Hanya lima sampai sepuluh persen individu yang diet dengan cara demikian yang bisa memertahankan penurunan beratnya dalam waktu lama, kata Lee lagi.

Sementara itu , riset yang dimuat dalam jurnal Gastroenterology mengatakan,  “Ukuran perut bukan hal terpenting dalam manajemen pengaturan berat badan,” ujar Lee.

Ketimbang memerangi anatomi Anda, lebih baik fokus pada mengatur konsumsi sehari-hari agar dua hormon lapar di atas tidak menggila.

Makanlah bayak serat dan protein yang dapat meningkatkan hormon kenyang peptida.

Serat dan protein membuat Anda lebih cepat kenyang dan kenyangnya bertahan lebih lama, sehingga Anda terhindar dari keinginan ngemil dan makan makanan bergula yang bisa membahayakan program diet.

Makan lebih sering dalam porsi kecil dan tidur minimal tujuh jam setiap malam akan membantu mengontrol hormon lapar dan menghindarkan Anda dari makan terlalu banyak, kata Lee lagi.

Kegiatan fisik seperti berjalan dan mengangkat beban, tertawa dan mengangkat gelas air, menghabiskan lima belas persen sampai tiga puluh persen dari energi yang Anda gunakan, kata penelitian.

Bila Anda merinci semua gerakan pembakaran kalori Anda, penelitian menunjukkan kegiatan non-olahraga pun bisa menambah hingga ribuan kalori ekstra yang dikeluarkan setiap hari.

Setiap kegiatan yang melibatkan gerakan akan meningkatkan jumlah kalori tubuh yang Anda gunakan, kata penulis studi Pedro Villablanca, MD, seorang ahli jantung di Montefiore-Albert Einstein College of Medicine di New York.

“Tidak ada pertanyaan tentang manfaat dari latihan,” Villablanca menambahkan. Tapi sangat penting untuk berupaya lebih banyak bergerak, seperti berdiri saat telepon, atau memasak makan malam-akan membantu mengeluarkan lebih banyak kalori, katanya.

Para peneliti dari London School of Economics menemukan, bahwa mereka yang jalan kaki santai selama tiga puluh menit setiap hari cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah, bahkan dari mereka yang rajin berlatih di gym.

Kuncinya adalah, berjalan kaki harus dijadikan kegiatan rutin, kata Deazie Gibson, instruktur fitness Acacia TV.

Tidak hanya membuat Anda tertarik dan termotivasi, tetapi juga dapat mempercepat penurunan berat badan Anda.”

Bahkan, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Biology Lettersshows menyebutkan bahwa berjalan dengan kecepatan yang berbeda-beda lebih efektif membakar kalori sebanyak dua puluh persen dibanding berjalan dengan kecepatan tetap.

Untuk membantu mengefektifkan program penurunan berat badan dan menambah unsur menyenangkan, ikuti program jalan kaki selama seminggu di bawah ini.

Sebuah studi baru di Cell Metabolism telah mengidentifikasi cara baru, efektif dan sangat mudah untuk menurunkan berat badan.

Bahkan, cara baru ini tidak meminta Anda untuk mengubah pola makan. Cukup membatasi apapun yang Anda makan pada jeda waktu sepuluh hingga dua belas jam

Dalam studi tersebut, para peneliti pertama memeriksa kebiasaan makan sehari-hari peserta dan menemukan, bahwa banyak dari mereka makan secara terus-menerus selama hampir lima belas jam – kebanyakan adalah pada jam bangun mereka.

Ini juga bukanlah penelitian pertama yang mendukung metode ini.

Penelitian sebelumnya juga telah menemukan, bahwa jenis Puasa intermittent ini – istilah untuk setiap diet yang siklusnya antara periode Puasa dan tidak berpuasa, membantu orang-orang membakar lebih banyak lemak  untuk energi, mengontrol gula darah dengan lebih baik dan mengurangi risiko diabetes.

Tapi bagaimana mungkin Anda bisa mendapat manfaat besar hanya dengan sedikit membatasi waktu ketika Anda makan

Penjelasan yang paling sederhana, kata wakil penulis studi Satchin Panda, ialah bahwa orang-orang berakhir dengan mengonsumsi sedikit makanan ketika mereka berhenti makan lebih cepat.

Sebagai contohnya, jika Anda biasanya mengonsumsi beberapa kue untuk membuat tetap berenergi melewati sesi film seri favorit di larut malam, maka menghindari makanan setelah jam 8 malam akan menghilangkan kalori-kalori kosong dan menghindari masalah gula darah.

Alasan potensial lain dari efek positif ini adalah menambah jumlah waktu kita berpuasa dalam semalam bisa memberi pengaruh positif untuk irama sirkadian, yang mana akan meningkatkan kualitas tidur dan memengaruhi fungsi gen yang melibatkan metabolisme.

Jadi, silahkan mencoba. Selain mudah, metode ini juga tentu lebih sehat dan lebih murah dibandingkan dengan jus pencuci perut atau obat pelangsing lainnya.