close
Nuga Sehat

Maraton? Tak Hanya Butuh “Modal” Nekad

Lari marathon?

Ya, tentu saja tidak cukup dengan “moda” nekad.

Para penggiat hidup sehat banyak yang memilih lari maraton sebagai bagian dari gaya hidupnya. Bukan tanpa alasan, maraton ternyata tidak hanya bermanfaat untuk sekadar membakar kalori.

Lebih dari itu, maraton memiliki dampak luar biasa untuk kesehatan.

Lari maraton dibagi menjadi tiga jenis yakni half marathon, full marathon dan ultramarathon

Lari maraton juga tidak boleh sembarangan dilakukan, peserta harus mengikuti pelatihan dan diet.

Manfaat dari lari maraton sebagaimana dilansir Boldsky,adalah untu meningkatkan kesehatan jantung saat memutuskan untuk berlatih lari maraton, maka Anda harus disiplin dan melakukannya dengan sungguh-sungguh.

Kecepatan lari Anda dan jarak tempuhnya pun secara bertahap akan meningkat.

Latihan yang Anda lakukan akan membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan memperkuat hati

Menurunkan tekanan darah secara alami Latihan lari maraton akan membantu menurunkan tekanan darah tinggi secara alami. Hal ini juga dapat membantu membuat semua bagian tubuh berfungsi dengan baik.

Meningkatkan imunl latihan rutin lari maraton dapat meningkatkan imunitas Anda sehingga membuat fungsi tubuh lebih efisien. Hal tersebut akan meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.

Meningkatkan kesehatan mental Proses latihan lari maraton membuat fokus Anda menjadi lebih baik.

Memenangi lomba lari maraton akan membawa Anda pada perasaan senang. Hal ini berpengaruh pada mental Anda dan meningkatkan rasa percaya diri. Lari maraton juga mujarab untuk menghilangkan stres.

Lari marathon memerlukan Anda untuk memiliki kapasitas paru-paru dan jantung yang optimal untuk mengambil dan menghembuskan oksigen, sekaligus untuk membantu mempercepat penyerapan asam laktat (produk sampingan yang dibuat oleh otot-otot Anda) ke dalam aliran darah agar dapat dibuang dari tubuh Anda.

Akumulasi asam laktat adalah sisa metabolisme pembakaran oksigen untuk energi tubuh. Semakin besar kadar asam laktat pada darah, semakin besar pula energi yang dihasilkan dari metabolisme tubuh untuk digunakan dalam berlari.

Namun yang terjadi pada umumnya justru sebaliknya, terutama bagi pelari pemula.

Kadang, energi tubuh yang dimiliki tak sebanding dengan seberapa baik dan seberapa cepat metabolisme tubuh bekerja.

Selain harus punya fisik yang prima, ternyata kemampuan seseorang untuk sanggup menyelesaikan marathon juga sedikit banyak ditentukan oleh genetik dalam tubuh. Ini dilaporkan oleh sebuah penelitian dari Spanyol.

Peneliti menemukan bahwa pada orang-orang yang sanggup melewati garis finish marathon, tubuh mereka memiliki gen otot khusus yang membuatnya bisa berlari jarak panjang dengan lebih mudah.

Kelompok orang yang mempunyai gen khusus ini dilaporkan tidak mengalami cedera otot ataupun gangguan fungsi tubuh selama maraton berlangsung. Selain itu, kondisi ginjal dan jantungnya juga baik-baik saja.

Sementara itu, orang yang tidak “dianugerahi” gen spesial ini cenderung mengalami masalah dan gangguan kesehatan yang lebih banyak selama di trek maraton.

Mereka mengalami kram otot, cedera otot, bahkan hingga kerusakan ginjal – terbukti dari hasil tes darah yang dilakukan.

Meski fisik tubuh dan genetik sangat memengaruhi kemampuan seseorang berlari, tapi bukan berarti Anda tidak bisa berpartisipasi karena tak memiliki kedua hal tersebut.

Yang paling penting adalah bagaimana Anda dapat mempersiapkan stamina tubuh Anda sematang mungkin untuk menghadapi medan berat tersebut.

Ada beberapa macam jenis tes dan latihan kecil yang harus bisa dilewati untuk Anda bisa mulai lari marathon.

Pertama, mulai dari yang kecil. Anda harus bisa berlari penuh selama dua puluh menit. Anda bisa memulainya dari berjalan dan jogging sekitar 6 menit. Jika tidak berhasil berlari penuh dan konstan selama 20 menit, inilah hal pertama yang perlu Anda capai.

Jika Anda sudah berhasil, Anda bisa memulai lari di trek sepuluh kilometer dan berjenjang hingga setengah marathon, sekitar dua puluh satu kilometer.

Jika sudah berhasil finish lari dua puluh satu kilometer, Anda masih harus terus latihan sampai mendapatkan catatan waktu yang cukup baik.

Jika belum berhasil finish di lintasan setengah marathon, belum saatnya bagi Anda untuk mulai marathon.