close
Nuga Sehat

Kaitan Pola Tidur dan Kenaikan Berat Badan

Kurang tidur dapat menyebabkan stres, kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, resistensi insulin  dan penyakit kardiovaskular.

Penelitian menunjukkan bahwa tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari adalah gaya hidup yang lebih sehat.

Sebuah penelitian baru di Duke University Medical Center di Durham, North Carolina, Amerika Serikat, telah menemukan bahwa manfaat tidur teratur tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa.

Para peneliti mempelajari pola tidur dari hamper dua ribu orang dewasa yang mengenakan alat pelacak tidur selama tujuh hari dan juga harus mengisi jurnal tidur.

Hasilnya menunjukkan bahwa waktu tidur yang teratur membuat jantung dan metabolisme tetap sehat.

Orang-orang yang pergi tidur pada waktu yang tidak teratur lebih beresiko kelebihan berat badan, memiliki gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi.

Mereka juga lebih mungkin mengalami serangan jantung atau stroke daripada yang memiliki pola tidur teratur.

Para peneliti percaya bahwa tidur, kesehatan jantung dan metabolisme saling mempengaruhi. Tetapi mereka tidak yakin apakah kehilangan waktu tidur lah yang menyebabkan kenaikan berat badan, atau justru sebaliknya

“Dengan penelitian lebih lanjut, kami berharap dapat memahami apa yang terjadi secara biologis, dan mungkin kemudian kita bisa mengatakan apa yang datang lebih dulu atau yang mana adalah ayam dan mana telurnya,” kata Jessica Lunsford-Avery, penulis utama studi ini.

Selain masalah kurang tidur, kenaikan badan bias juga  akibat gaya hidup Anda.

Tanpa Anda sadari, ketika Anda memiliki banyak variasi makanan, Anda akan cenderung lebih banyak makan dari apa yang seharusnya. Anda bisa saja memiliki banyak variasi makanan, hanya saja,

Anda perlu memperhatikan asupan gizi yang terkandung di dalamnya. Perbanyak makanan yang rendah kalori dan kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, sup kaldu, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.

Sebuah studi baru di University of Alabama di Birmingham (UAB) menegaskan bahwa terdapat hubungan antara depresi dan obesitas, yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit kardiovaskular.

Menurut Psychology Today, wanita lebih rentan untuk mengalami depresi dibandingkan dengan pria.

Dan biasanya, wanita yang mengalami depresi akan cenderung meningkatkan asupan makan dan tidur terus menerus. Sehingga, tidak heran jika hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya berat badan.

Menggunakan gadget sebelum tidur tidak hanya dapat mempengaruhi kualitas tidur Anda.

Studi yang dilakukan oleh Harvard T H Chan School of Public Health menemukan bahwa remaja yang menggunakan smartphone atau komputer selama berjam-jam cenderung lebih berisiko untuk mengalami kegemukan.

Hal tersebut terjadi karena remaja yang “kecanduan” smartphone atau gadget biasanya akan cenderung minum-minuman yang manis dan kurang aktivitas fisik.

Akibatnya, remaja tersebut akan memiliki risiko empat puluh tiga kali lebih besar untuk mengalami obesitas dibandingkan dengan yang tidak.empat puluh tiga

Multitasking seperti makan sambil menonton televisi atau sambil bekerja di depan komputer ternyata dapat meningkatkan berat badan Anda.

Tanpa Anda sadari, ketika Anda makan sambil melakukan aktivitas lainnya, aktivitas makan Anda menjadi terganggu dan Anda akan cenderung tidak dapat mengendalikan asupan makanan Anda.

Ketika Anda tidak sadar dengan apa yang masuk ke dalam mulut Anda, Anda tidak dapat memproses informasi tersebut. Informasi tersebut tidak akan disimpan di dalam memori otak Anda.

Akibatnya, tanpa memori setelah makan, Anda lebih mungkin untuk makan lebih cepat dari waktu yang seharusnya.

Oleh karena itu, hindari makan sambil melakukan aktivitas lainnya. Ketika Anda menikmati apa yang Anda makan, Anda akan lebih cepat merasa kenyang sehingga dapat mengendalikan asupan makanan pada tubuh Anda.

Tanpa Anda sadari, pertambahan usia dapat meningkatkan risiko peningkatan berat badan. Ini adalah hal yang tidak bisa Anda hindari.]

Namun, hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, di antaranya seperti pola makan yang buruk, gaya hidup, genetik, faktor sosial, obat-obatan, atau ketidakseimbangan hormon.

Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya peningkatan berat badan saat Anda bertambah usia:

Akifitas fisik berkurang. Biasanya, seiring pertambahan usia, Anda akan lebih sering duduk untuk mengerjakan segala deadline

Akibatnya, aktivitas fisik Anda akan berkurang sehingga asupan gizi seperti kalori bukannya diubah menjadi energi melainkan akan disimpan sebagai lemak.

Seiring bertambahnya usia, Anda akan lebih sering stres. Akibatnya, stres dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam memproses makanan yang masuk ke dalam tubuh Anda.

Proses penuaan seringkali dikaitkan dengan penurunan hormon, di antaranya hormon pertumbuhan, estrogen, progesterone, testosterone, dan dua hormon tiroid. Penurunan alami ini disebut sebagai “penurunan hormon yang berkaitan dengan usia”, dan penurunan hormon akan terus berlangsung