close
Nuga Sehat

Jalan Kaki Bisa Cegah Disfungsi Ereksi

Beruntunglah mereka yang memilih olahraga jalan kaki.

Lantas?

Olahraga ini bisa memperbaiki masalah ereksi, terutama bagi lelaki.

Untuk itu hindari duduk-duduk sepanjang hari.

Dan sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa jalan kaki bisa mengurangi risiko disfungsi ereksi pada kaum laki-laki.

Seperti ditulis jurnal Urology  yang mengutip hasil sebuah penelitian  risiko disfungsi ereksi teramati lebih rendah pada partisipan yang memiliki kebiasaan jalan kaki dalam sembilan  tahun terakhir.

Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa berhenti merokok, menurunkan berat badan, serta mengurangi asupan alkohol bisa memberikan efek serupa.

Artinya, jalan kaki sama sehatnya dengan berbagai modifikasi gaya hidup tersebut.

Penelitian yang lain dilakukan dua tahun lalu  dan dipublikasikan di American Journal of Cardiology.

Pada partisipan yang mengalami infark myocardial akut, risiko disfungsi ereksi berkurang ketika menjalankan program olahraga yang antara lain mencakup home walking.

Dikutip dari NYdailynews, berbagai penelitian tersebut menyiratkan bahwa jalan kaki adalah cara mudah untuk menangkal disfungsi ereksi.

Dalam kecepatan sedang, jalan kaki sejauh dua  mile atau sekitar tiga km hanya butuh waktu sekitar tiga puluh hingga empat puluh lima5 menit.

Aktivitas fisik yang cukup dengan jalan kaki akan memperbaiki postur sehat seseorang.

Penelitian di University of Warwick tersebut menyebut bahwa risiko penyakit kardiovaskular meningkattiap tambahan waktu duduk sebesar satu jam.

Demikian juga dengan lingkar pinggang rata-rata, mengalami peningkatan sebesar dua sentimeter.

“Waktu yang dihabiskan dengan postur sedentari berhubungan secara signifikan dengan lingkar pinggang yang lebih lebar, trigliserida atau lemak yang lebih tinggi, lemak baik yang lebih rendah, yang semuanya meningkatkan risiko sakit jantung,” kata Dr William Tigbe yang memimpin penelitian tersebut.

Tentu saja ada cara untuk menangkal dampak buruk tersebut. Menurut Tigbe, satu-satunya cara adalah mengimbanginya dengan aktivitas fisik yang cukup.

“Level yang berhubungan dengan faktor risiko nol adalah berjalan kaki lebih dari 15.000 langkah per hari, yang setara dengan sebelas hingga dua belaskilometer,” katanya, dikutip dari Dailymail.

Penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Obesity ini melibatkan  pekerja, di antaranya bekerja di kantor dan sisanya bekerja sebagai pengantar kiriman pos.

Jalan kaki merupakan olahraga yang sederhana, selain murah biayanya juga relatif mudah untuk diterapkan dalam kegiatan hidup sehari-hari.

Berbagai penelitian menunjukkan, berjalan kaki banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan jika dilakukan secara teratur .

Bagi yang tinggal di kota besar, menyempatkan diri untuk berolahraga seringkali tidak ada waktu.

Kesibukan bekerja, kondisi jalan yang macet, polusi, dan kepadatan aktifitas lainnya menyebabkan seseorang sudah amat lelah begitu sampai di rumah sehingga tidak ada waktu untuk berolahraga sederhana sekalipun seperti jalan kaki. Kondisi tersebut sangat menyedihkan mengingat banyak manfaat kesehatan yang dapat kita rasakan dengan berjalan kaki.

Tetapi, kondisi tersebut seyogyanya tidak dijadikan penghalang untuk berolahraga.

Olahraga jalan kaki memang lebih baik dilakukan di pagi hari, namun bagi seseorang yang sibuk bekerja maka  olahraga tersebut  tetap dapat dilakukan di saat jam istirahat kantor atau saat pulang kantor.

Berbagai penelitian berikut menunjukkan fakta-fakta menarik seputar olahraga jalan kaki dan kaitannya dengan kesehatan: