close
Nuga Sehat

Ini Dia Kabar Buruk Bagi Pencinta Coklat

Kabar buruk datang secara mengejutkan untuk pencinta coklat bersamaan dengan rilisnya bahwa hasil penelitian yang  disponsori oleh tiga perusahaan besar seperti The National Institutes of Health, Mars Inc. dan Pfizer, yang  memiliki bukti kuat  kurang baiknya cokelat bagi kesehatan manusia.

“Ini n sebuah kabar buruk bagi para pecinta cokelat seantero jagad,” tulis laman situs “health.com,” Selasa, 16 Agustus 2016.

Seperti juga ditulis  Scientific American, pada hari yang sama, selasa,  penelitian yang dilancarkan oleh pihak Brigham and Women’s Hospital dan Fred Hutchinson Cancer Research Center benar-benar sangat akurat karena diberikan dana  sangat sebesar.

“Dana yang diberikan mencapai enam puluh juta dollar r oleh tiga sponsor utama,” tulis laman situs itu.

Cokelat merupakan kegemaran banyak orang seantero jagad dan apapun penelitian terkait dengan jenis makanan tersebut tentunya dilaksanakan dengan serius dan berskala besar.

Jadi, tidak heran apabila penelitian yang melibatkan setidaknya delapan belas ribu peserta ini menghabiskan dana dengan nominal fantastis tersebut.

Peserta tidak diberikan sampel cokelat gratis untuk dikonsumsi seperti yang banyak orang bayangkan.

Penelitian ini justru tidak terpaku kepada cokelatnya namun pengujian lebih terfokus pada kandungan zat di dalam cokelat tersebut yang disebut Flavanols.

Kandungan zat ini juga bisa ditemukan di bahan makanan dan minuman lain seperti teh, buah-buahan dan sayuran.

Setelah diuji secara seksama di dalam laboratorium, para peneliti mengungkap penemuan pertama mereka yaitu, Flavanols terbukti dapat membantu membuat bagian dalam jaringan pembuluh darah tetap fleksibel.

Hal ini tentunya merupakan suatu pertanda bahwa Flavanols berdampak baik pada kesehatan jantung dan otak.

Namun, penemuan kedua mereka membuktikan bahwa kandungan zat Flavanols dan manfaatnya berpotensi meluntur atau hilang saat proses fermentasi, pengeringan dan pemanggangan biji kakao yang mana nantinya berubah menjadi cokelat.

Jadi, stigma bahwa cokelat itu sehat tidak sepenuhnya betul. Ini dikarenakan kandungan Flavanols yang ada di dalam biji Kakao tersebut merupakan satu-satunya yang terbukti menyehatkan tubuh.

Cokelat dalam kemasan yang merupakan produk dari fermentasi dan segala bentuk proses lainnya sangat mungkin kehilangan esensi kandungan zat Flavanols dan yang tersisa kerap kali hanyalah kandungan lemak dari gulanya.

Jadi, bukan berarti cokelat itu tidak sehat, namun kadar Flavanols yang berperan untuk menyehatkan Anda sungguh minim apabila dikonsumsi dalam bentuk cokelat.

Sebelumnya, coklat secara terus menerus dibanjiri berita menggembirakan. Yang terbaru datang dari hasil  penelitian di Australia yang menemukan orang yang makan cokelat seminggu sekali atau lebih memiliki memori, konsentrasi, penalaran, dan pengolahan informasi yang baik.

Menurut para ahli, kandunganflavanols yang berlimpah pada cokelat dan kakao mencegah atau menunda kerusakan sel.

“Flavanol merupakan jenis antioksidan yang juga ditemukan pada buah jeruk, teh dan anggur. Senyawa ini telah terbukti mengurangi risiko demensia, mencegah kenaikan berat badan dan menurunkan risiko kanker dan jantung.”

Penelitian ini dilakukan University of South Australia menggunakan data dari Maine-Syracuse Longitudinal Study, yang menganalisis  seribuan  orang lebih dari tiga puluh tahun dan mengukur berbagai macam indikator kesehatan.

Mereka meneliti pengaruh cokelat terhadap memori, konsentrasi, penalaran dan pengolahan informasi termasuk kemampuan mengingat kata dan menyimpan informasi.

“Flavanol telah dikenal sejak zaman kuno untuk berbagai keluhan kesehatan. Tapi sedikit yang tahu efek cokelat pada kognisi dan perilaku,” kata penulis utama studi Dr Georgie Crichton, dari University of South Australia, seperti dikutip Dailymail.

Meski begitu, kata dia, efek cokelat ini hanya ditemukan pada cokelat hitam (dark chocolate). Sedangkan pada cokelat yang mengandung susu atau cokelat putih tidak begitu berpengaruh.

Banyak alasan untuk mencintai cokelat. Jika semua alasan itu belum cukup, ada satu alasan lagi untuk mencintai cokelat, seperti dilansir dari Real Simple

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa cokelat memegang manfaat lain bagi kesehatan, cokelat membantu meningkatkan daya ingat Anda.

Studi terbaru yang dipublikasikan pada Nature, menerangkan bahwa senyawa yang ditemukan pada cokelat ternyata bisa membantu mengurangi kepikunan akibat usia lanjut.

Para peneliti dari Columbia University mempelajari partisipan  yang diberikan minuman cokelat, dengan kandungan flavanol yang tinggi setiap hari selama tiga bulan.

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang meminum minuman dengan kandungan flavanol yang tinggi memperlihatkan peningkatan pada uji ingatan dan peningkatan aktivitas pada dentate gyrus-bagian dari hippocampus yang berhubungan dengan ingatan.

Dengan kata lain, kita bisa menggunakan cokelat untuk mencegah kepikunan.

Ini bukan pertama kalinya cokelat dikaitkan dengan kesehatan tubuh.

Cokelat hitam bisa membantu mengurangi inflamasi, dan menjadi antioxidant, yang bisa membantu mencegah kerusakan sel-sel tubuh.

Cokelat hitam juga bisa untuk meningkatkan suasana hati (mood), pencegahan penyakit jantung, dan melindungi kulit dari sinar UV.

Memang senyawa yang ditemukan pada kakao bisa membantu menguatkan ingatan Anda, namun menurut penelitian terbaru ini, gula yang berlebih juga tidak membantu.

Anda harus mengkonsumsi sekitar tiga ratus  gram cokelat hitam setiap harinya, menurut The New York Times.

Tipikal cokelat hitam batang mengandung dua puluh empat gula, dan memiliki lemak empat puluh tiga gram lebih rendah.

Tambah lagi, Anda harus memakan sekitar tiga batang cokelat hitam setiap harinya untuk mendapatkan jumlah flavanol yang sama seperti para partisipan studi ini.