close
Nuga Sehat

Diet Keto Bisa Membantu Tidur Nyenyak?

Apakah Anda mengenal apa itu diet keto?

Ya, diet keto adalah jenis diet yang tinggi lemak dan rendah karbohidrat serta protein.

Diet ini semakin populer, meskipun masih menuai banyak pro dan kontra seputar diet ini. Diet yang digadang-gadang sebagai diet yang ampuh menurunkan berat badan dengan cepat ini memiliki banyak efek samping yang harus dirasakan penggunanya.

Selain itu, ternyata diet keto memengaruhi kualitas tidur seseorang.

Apa benar?

Ini dia alasannya

Gangguan tidur bisa terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan tidur  atau akan tetap terjaga di waktu yang seharusnya dihabiskan untuk istirahat.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kesulitan dalam tidur ini. Dari kondisi stres, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, serta konsumsi alkohol.

Akhir-akhir ini, pola makan juga diketahui bisa memengaruhi kualitas tidur seseorang. Salah satu pola makan yang diteliti para ahli yaitu diet ketogenik alias diet keto.

Diet yang sedang naik daun ini memiliki beberapa efek samping. Salah satunya yang diduga adalah gangguan tidur.

Diet ini berprinsip pada rendahnya asupan karbohidrat dan protein, tapi sangat tinggi kandungan lemak.

Karbohidrat diketahui sebagai makanan yang memiliki efek penenang. Karbohidrat menyediakan pasokan glukosa yang konstan untuk tubuh.

Karbohidrat juga yang membantu produksi triptofan dalam otak.

Triptofan ini berasal dari makanan kaya protein. Tanpa kehadiran karbohidrat, proses pencernaan dan pengolahan triptofan akan terganggu.

Selanjutnya otak akan mengubah triptofan menjadi serotonin, sebuah neurotransmiter (zat kimia otak) yang akan membuat otak menjadi tenang, mengantuk, dan akhirnya tidur.

Jika kadar serotonin terlalu rendah, maka orang tersebut bisa mengalami gangguan tidur.

Nah, pada orang yang melakukan diet keto, jumlah karbohidratnya sangat sedikit. Penggunaan triptofan pun di dalam tubuh akan terbatas  sehingga proses yang seharusnya terjadi tidak berjalan seperti yang telah disebutkan di atas.

Itulah mengapa membatasi jumlah karbohidrat dalam diet keto diduga bisa berdampak pada gangguan tidur.

Meskipun diduga bisa memengaruhi gangguan tidur, ada penelitian yang menunjukan bahwa diet jenis ini sebenarnya mampu memperbaiki kualitas tidur.

Jadi mana yang benar?

Diet keto bikin tidur nyenyak atau tidak?

Sebuah penelitian dalam jurnal Nutritional Neuroscience tahun sepuluh tahun lalu menunjukan bahwa diet rendah karbohidrat, khususnya pada orang yang melakukan diet keto, bisa memberikan kualitas tidur yang lebih baik dibandingkan kelompok lainnya.

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu pendek oleh  empat belas orang responden.

Hasilnya, orang yang melakukan diet keto memiliki presentase SWS  atau slow wave sleep, yakni gelombang tidur yang lebih dalam, dan terjadi penurunan fase REM atau rapid eye movement atau tidur bermimpi.

Menurut para ahli, tidur yang nyenyak adalah jika SWS lebih dalam dan REM semakin kecil

Sampai saat ini, hubungan diet keto dengan kualitas tidur seseorang belum bisa dipastikan.

Selain karena penelitiannya masih sedikit dan terbatas, ada banyak faktor lainnya yang memengaruhi kualitas tidur Anda.

Karena itu, sebelum mencoba diet ini untuk mengatasi masalah tidur, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter soal penyebab Anda susah tidur.

Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan dan merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengatasi gangguan tidur.

Bagi Anda yang ingin tetap melakukan diet ini, sebaiknya jangan tergesa-gesa dengan iming-iming berat badan akan turun cepat.

Lakukan perubahan sedikit demi sedikit agar tubuh Anda bisa beradaptasi dengan baik sehingga efek sampingnya sangat minim.

Harus Anda ingat untuk meminimalisir efek samping diet keto diperlukan minum banyak air putih dan  pastikan mengonsumsi dua liter air per hari.

Selain itu pastikan kebutuhan vitamin dan mineral selalu tercukupi, hindari olahraga yang terlalu berlebihan saat menjalankan diet ini dan kurangi karbohidrat secara bertahap, jangan langsung drastis.

Meskipun akan memakan waktu lama, cara ini lebih aman untuk tubuh Anda tetap konsumsi cukup serat dari sayur dan buah.