close
Nuga Sehat

Dampak dari Kebiasaan Meremas Payudara

Wanita mana yang tidak menginginkan tampil dengan i payudara yang tampak penuh, kencang, dan sehat?

Ya, salah satu cara yang diyakini dapat diandalkan untuk mencapainya adalah dengan meremas payudara atau memijatnya.

Dan,  tak sedikit yang percaya kalau memijat payudara dapat memberikan keuntungan untuk kecantikan sekaligus kesehatan.

Dan apakah Anda salah satunya?

Merujuk pada Livestrong, pijat payudara dapat membuang racun dari sistem limfatik tubuh.

Perlu diketahui bahwa racun dapat menghambat sirkulasi yang sehat di payudara, dan penumpukannya kemungkinan dapat memicu kanker.

Selain itu, pijat payudara dapat memulihkan payudara yang nyeri dan bengkak, serta menenangkan tensi di ligamen.

Sejumlah studi menyatakan bahwa pijat payudara dapat menguntungkan bagi ibu menyusui, demikian dilansir Healthline.

Sebagai contoh, dalam satu studi, grup ibu menyusui diberikan pijat payudara selama sepuluh hari setelah melahirkan.

Hasilnya, mereka mengalami nyeri payudara yang lebih ringan ketimbang grup ibu menyusui yang tidak menerima pijatan.

Tak hanya itu, bayi mereka juga menyusu lebih banyak.

Pijat payudara dapat menjadi cara untuk mengidentifikasi kanker payudara.

Deteksi dini kanker pada stadium awal tentu dapat mencegahnya berkembang menjadi lebih ganas, sehingga kemungkinan untuk sembuh pun lebih besar.

Ada juga yang melakukan pijat payudara untuk memperbaiki penampilan payudara. Beberapa wanita percaya bahwa pijat payudara dapat mengencangkan payudara kendur, karena menambah aliran darah ke jaringan payudara.

Penggunaan minyak khusus, seperti minyak zaitun, selama pemijatan juga dikatakan membantu meningkatkan kekencangan dan elastisitas kulit. Walau demikian, studi lebih lanjut masih diperlukan.

Tak hanya itu, pijat payudara juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara.

Dikutip dari Berkeley News, penelitian dari UC Berkeley dan Lawrence Berkeley National Laboratory menemukan bahwa tekanan mekanik pada payudara dapat menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dan membimbing mereka kembali ke pola pertumbuhan yang normal.

Bagaimana dengan pendapat yang mengatakan bahwa pijat payudara dapat memperbesar payudara?

Ini tidak benar sama sekali. Anda tak dapat memperbesar payudara dengan cara meremas atau memijatnya.

Satu-satunya cara yang dijamin dapat memperbesar payudara adalah kenaikan berat badan, fluktuasi hormon, dan operasi plastik.

Dikutip dari Healthline, tidak banyak risiko yang terkait dengan pijat payudara.

Namun, jika Anda pernah mengidap kanker payudara atau operasi payudara, berhati-hatilah dengan area di sekitar gumpalan, bekas luka, atau area yang baru-baru ini menerima radiasi.

Supaya lebih aman, sebaiknya Anda melakukan pijat payudara dengan terapis pijat yang berlisensi.

Bila Anda sedang mengalami mastitis, konsultasikan dulu dengan dokter apakah boleh melakukan pijat.

Mastitis biasanya terjadi pada 6 hingga 12 minggu pertama setelah melahirkan. Gejalanya dapat berupa demam, nyeri, bengkak, dan panas dingin.

Untuk Anda yang ingin membuktikan manfaat pijat payudara, silakan mencobanya. Anda dapat melakukannya sendiri atau dengan bantuan pasangan.

Anda bisa melihat cara-caranya di internet, ada metode pijat payudara untuk melancarkan ASI, untuk mendeteksi kanker, untuk mengencangkan payudara, dan sebagainya.

Hal yang harus diperhatikan, hindarilah meremas payudara terlalu kencang karena bisa menimbulkan cedera.

Jika tak terbiasa memijat payudara sendiri, atau khawatir, Anda dapat pergi ke tempat pijat profesional yang menawarkan pijat payudara.

Apabila Anda memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk pijat.

Selain itu  kebiasaan meremas payudara diyakini dapat mengakibatkan kanker payudara.  Dan tidak sedikit orang yang memercayai hal ini.

Pendapat ini tentu saja menimbulkan keresahan, khususnya di kalangan wanita. Akibatnya, ketika seorang wanita memiliki benjolan pada payudara, ia lalu menghubungkannya dengan kebiasaan meremas payudara.

Akibatnya, langsung timbul rasa panik dan mengira itu adalah kanker payudara.

Padahal, tidak semua benjolan pada payudara adalah kanker.

Kanker payudara adalah keganasan sel yang terdapat pada payudara. Kanker jenis ini dapat terjadi bila sel-sel di payudara tumbuh secara abnormal.

Kanker jenis ini dapat terjadi lebih normal dan berakumulasi, hingga membentuk benjolan atau massa.