close
Nuga Sehat

Banyak Duduk ‘Usir’ Manfaat Olahraga

Duduk sepanjang hari membuat kita resisten terhadap manfaat olahraga bagi metabolisme tubuh.

Berdasarkan temuan Journal of Applied Physiology yang dilansir Channel News Asia, gerak kurang aktif bisa membuat badan tidak hanya kurang sehat, tapi juga mementahkan dampak baik ketika kita berolahraga.

Olahraga yang rutin mengurangi risiko sakit jantung, diabetes, dan banyak penyakit kronis lain.

Berdasarkan hasil penelitian, sekali berolahraga bahkan bisa meningkatkan metabolisme dan membakar lemak lebih efisien, setelah makan serta menjaga kadar gula dan insulin.

Sementara itu, malas gerak memiliki dampak sebaliknya. Orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk duduk berisiko menghadapi banyak penyakit kronis.

Mereka juga kerap merasakan permasalahan metabolisme yang meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, kontrol gula darah yang buruk, dan kadar trigliserida yang tinggi.

Peneliti di University of Texas bereksperimen guna memastikan hubungan kemalasan bergerak, olahraga, dan metabolisme.

Peneliti meminta  sepuluh laki-laki dan perempuan berdiam diri selama  tiga belas jam dan bergerak tak lebih dari  empat ribu  langkah sehari.

Saat itu mereka juga mengonsumsi sedikit makanan berkalori. Hal itu dilakukan empat hari berturut-turut lalu peneliti mengecek kadar gula dan insulin.

Di kemudian hari, para relawan diminta tak banyak bergerak selama empat hari, dan di hari keempat mereka berolahraga lari selama satu jam di treadmill. Peneliti kemudian kembali memeriksa metabolisme para relawan.

Seperti yang sudah diduga, metabolisme para relawan di saat sama sekali tak berolahraga terlihat lamban dan lemah. Kadar gula serta triglesireda mereka juga tinggi.

Tak hanya itu, hasil tak banyak berubah jika dibandingkan ketika mereka berolahraga satu jam di hari keempat. Kadar gula mereka masih tidak lebih baik dari sebelumnya.

Peneliti menyimpulkan jika terlalu banyak duduk, maka hasil olahraga tak akan banyak berpengaruh pada kesehatan.

Untuk itu ubah kebiasaan Anda duduk terlalu lama dengan lebih banyak bergerak!

Penelitian terbaru menunjukkan lebih sedikit duduk dan lebih banyak bergerak membuat panjang umur.

Studi yang baru saja dipublikasikan di American Journal of Epidemiology  menemukan bahwa mengganti 30 menit waktu duduk atau tidak bergerak dengan tiga puluh menit aktivitas fisik intensitas ringan dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih rendah sebesar tujuh belas persen.

Bahkan, jika waktu tiga puluh  menit itu digantikan dengan olahraga intensitas sedang hingga berat, risiko kematian dini lebih rendah sebesar tiga puluh lima persen.

Artinya, jika lebih sedikit duduk dan lebih banyak bergerak, Anda akan lebih panjang umur.

“Jika Anda mengganti waktu duduk 30 menit dengan aktivitas fisik intensitas sedang seperti jalan santai di lorong, dapat menurunkan risiko (penyakit) Anda,” kata peneliti Keith Diaz yang merupakan profesor di Columbia University Medical Center,

Hasil ini didapat setelah peneliti menganalisis data dari tujuh ribuan orang  Aktivitas mereka dilacak selama empat tahun

Peneliti lalu menganalisis data itu jika waktu duduk atau diam diganti dengan aktivitas fisik.

Peneliti mendapati bahwa mengganti waktu duduk dengan dengan bergerak atau bahkan olahraga memberikan manfaat untuk kesehatan. Namun, hasil itu tidak berlaku jika hanya mengurangi waktu duduk menjadi lebih sedikit. Manfaat baru akan terasa jika waktu duduk itu diganti dengan bergerak.

“Kami masuk lebih dalam ke data untuk mencoba memahami: mengapa orang yang melakukan gerakan setiap tiga puluh menit memiliki risiko kematian yang lebih rendah. Itu karena mereka memiliki lebih banyak kesempatan untuk bergerak,” ucap Diaz.

Diaz berharap temuan ini dapat membuat orang lebih banyak bergerak dalam aktivitas sehari-hari.