close
Nuga Sehat

Bahagia Gemuk Atau Kurus?

Laman harisn “the independent,” hari ini,  menulis sebuah pertanyaan menarik, “Mana yang lebih bvahagia orang gemuk atau orang kurus?”

Sebuah  riset terbaru ini menemukan bukti bahwa orang-orang dengan berat badan lebih ternyata dapat menjalani kehidupan yang lebih bahagia.

Penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology ini dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari University of Bristol di bawah pimpinan Louise Millard dan George Davey Smith.

Kelompok tersebut bermaksud untuk menganalisis bagaimana mereka dapat menggunakan PHESANT atau PHEnome Scan ANalysis Tool untuk melakukan pemindaian fenom otomatis di Biobank Inggris.

UK Biobank adalah database yang berisi data genetik dari lima ratus ribu pria dan wanita di Inggris

Selama penelitian, para peneliti menemukan hubungan antara indeks massa tubuh seseorang dan kesehatan.

Riset menemukan fakta bahwa orang dengan indeks massa tubuh atau body mass index atau juga BMI yang tinggi memang berisiko untuk terserang tekanan darah tinggi, diabetes, dan mengalami masa puber di usia yang lebih muda.

Namun, hal yang mengejutkan para peneliti, mereka juga menemukan bahwa orang dengan indeks massa tubuh tinggi atau kelebihan berat badan umumnya memiliki pikiran yang lebih tenang.

“Kami juga mendeteksi asosiasi penyebab yang belum diketahui,” ucap para peneliti.

Menurut para peneliti dalam riset tersebut, peserta riset dengan kecenderungan genetik indeks massa tubuh yang lebih tinggi cenderung menganggap diri mereka sebagai orang yang santai dan tidak mudah gugup.

Selain itu, mereka juga jarang merasa tegang atau ‘sangat terikat’.

Dasha Nicholls, pakar nutrisi dari Royal College of Psychiatrists, menjelaskan bagaimana pola makan seseorang dapat berpengaruh pada keadaan mental mereka.

“Kami tahu bahwa jika seseorang mengalami gangguan gizi yang memengaruhi kemampuan mereka untuk mengatur emosi mereka,” ucapnya.

Dasha Nicholls juga mengatakan hasil riset tersebut bukanlah sebuah hal yang mengejutkan. Dengan kata lain, memang terdapat hubungan langsung antara pola makan dan kebahagiaan seseorang.

Kelebihan berat badan memang dijadikan ancaman serius bagi kesehatan.

Oleh sebab itu, banyak orang yang menganggap badan kurus lebih sehat karena terhindar dari banyak risiko penyakit. Memang benar kelebihan berat badan bisa memicu berbagai penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, darah tinggi, ataupun kolesterol tinggi.

Namun, nyatanya memiliki badan kurus tidak selalu berarti lebih sehat dibandingkan yang memiliki badan gemuk, lho! .

Jika Anda termasuk orang yang memiliki badan kurus, jangan bersenang hati dulu. Pasalnya, kurus bukan jaminan akan sehatnya tubuh seseorang.

Apakah Anda pernah mendengar MONW yaitu metabolically obese normal weight atau yang biasa disebut dengan skinny fat?

Skinny fat adalah orang yang punya berat badan normal tetapi memiliki presentase lemak tubuh yang hampir sama dengan orang gemuk, terutama di bagian perut.

Kemungkinan yang lebih buruk jika Anda memiliki skinny fat dan mengidap diabetes.

Pasalnya, Anda memiliki risiko kematian dua kali lipat dibandingkan dengan penderita diabetes yang kelebihan berat badan.

Dalam sebuah studi pada tenam tahun silam, peneliti menemukan bahwa orang kurus membawa lebih banyak lemak di sekitar jantung dan hati dibanding pada area paha mereka.

Selain itu, kebanyakan orang kurus menggap diri mereka sudah cukup sehat sehingga sering kali lupa mengontrol asupan makan dan lebih memilih mengonsumsi makanan cepat saji ataupun makanan olahan lainnya yang banyak mengandung lemak jahat.

Banyak orang yang tidak menyadari ini, padahal hal tersebutlah yang memungkinkan orang kurus rentan terkena diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Selain itu, orang kurus juga rentan terhadap penurunan fungsi kekebalan tubuh, masalah kesuburan, risiko anemia, dan osteoporosis.

Penelitian lain menemukan bahwa kelebihan berat badan tidak selalu berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Pasalnya dalam sebuah penelitian di Eropa, orang yang obesitas akan mengalami penurunan tingkat kematian akibat penyakit jantung atau diabetes jika mereka memiliki metabolisme yang sehat. Metabolisme sehat ini di antaranya tidak mengalami resistensi insulin, dan tidak memiliki angka kolesterol, trigliserida, ataupun tekanan darah yang tinggi.

Perlu digarisbawahi jika hal ini berlaku bagi para penderita obesitas yang memiliki metabolisme tubuh yang baik dan sehat karena rutin menerapkan gaya hidup sehat.

Melakukan pengecekan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah adalah satu-satunya cara untuk tahu pasti apakah Anda memiliki metabolisme yang sehat atau tidak.

Namun ada juga cara lain yang bisa dilakukan agar Anda bisa memiliki berat badan ideal yang sehat. Misalnya, mengubah gaya hidup Anda menjadi gaya hidup yang sehat.

Mengontrol apa yang dimakan dan rutin berolahraga bisa membuat Anda memiliki kehidupan yang lebih baik

Kurangi mengonsumsi gula dan makanan manis yang mengandung pemanis buatan. Selain itu hindari mengonsumsi makanan dari produk olahan, lebih baik perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein, lemak baik, sayuran non-tepung, dan karbohidrat.

Usahakan aktif bergerak seperti olahraga – berenang, lari, angkat beban, aerobik, berjalan kaki, dan bersih-bersih rumah. Anda bisa melakukan hal lainnya yang Anda senangi, yang terpenting hal tersebut membuat Anda melakukan pergerakan. Lakukan minimal tiga puluh menit dalam sehari akan membantu Anda mengontrol detak jantung.

Stres dapat menyebabkan tekanan darah Anda meningkat tinggi. Oleh sebab itu, Anda bisa melakukan yoga sebagai sarana meditasi dan rileksasi ataupun melakukan hal lain seperti membaca, mendengarkan musik dan hal lainnya yang bisa mengurangi stres Anda

Tidur yang cukup sangat penting. Pasalnya, ketika Anda kurang tidur hal ini akan berdampak pada aktifitas yang Anda lakukan nantinya. Pastikan Anda tidur cukup selama enam sampai delapan jam setiap malam.