close
Nuga Sehat

Awas, Stress Bisa Memengaruhi Pola Tidur

Stres memengaruhi pola tidur?

Jawaban iya.

Depresi dan stres bisa hinggap pada setiap orang.

Salah satu gejala yang tak bisa dihindari dari kondisi tersebut adalah gangguan tidur, baik kekurangan atau berlebih.

Pada dasarnya masing-masing orang memiliki ritme sirkadian tubuh yang normal. Otak kita berfungsi sebagai pusat pengendali yang mengatur siklus tubuh kita seperti kapan bangun dan kapan saatnya tidur.

Namun, saat kondisi stres dan depresi, ritme sirkadian akan bermasalah. Bahkan, perubahan ritme tersebut bisa berhari-hari, hingga berminggu-minggu.

Salah satu alasannya, bisa karena dia berpikir terus, sehingga otak terus berputar berpikir, dan berujung tidak bisa tidur

Kondisi kekurangan atau tidur berlebih tentu kian membuat masalah. Di satu sisi stres dan depresi tak hilang, di sisi lain hal ini membuat tubuh berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Karena pusat pengendali ritme tersebut ada di otak, maka perlu mendorong agar kembali mengatur pola tidur normal, seperti tidur dan bangun jam yang sudah disesuaikan.

Aturan ulang itu harus dibiasakan, sehingga dapat kembali ke ritme normal.

Selain itu, ada beberapa cara yang juga dapatmengatasi masalah gangguan tidur akibat stres, seperti menggunakan teknik relaksasi yang membuat seseorang lebih tenang dan memasuki fase tidur.

Lalu ada juga teknik mendengarkan dengan deep sleep music, di mana bisa membuat orang dapat tidur ke fase yang lebih dalam

Sebuah penelitian liainnya  yang dilakukan di Inggris, melaporkan bahwa tingkat kesepian seseorang juga  memiliki pengaruh terhadap pola tidurnya.

Penelitian ini dilakukan terhadap dua ribuan anak remaja di Inggris dan Wales. Ada sekitar dua puluh lima hingga tiga puluh persen peserta yang terkadang merasa kesepian, dan 5 persen lainnya sering merasa kesepian.

Menurut para peneliti tersebut, orang yang kesepian dua puluh empat4 persen lebih mungkin merasa lelah dan sulit berkonsentrasi di siang hari, serta mengalami gangguan tidur di malam hari. Gangguan tidur ini meliputi sulit tidur nyenyak di malam hari.

Hubungan antara kesepian dengan gangguan tidur memiliki pola seperti lingkaran setan.

Rasa kesepian pada malam hari menyebabkan kesulitan untuk berelaksasi dan bisa membuat Anda terbangun di tengah-tengah waktu tidur.

Selanjutnya, hal tersebut menyebabkan kurangnya waktu tidur yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan efek stres akibat kesepian.

Hubungan antara kesepian dan sulit tidur semakin berisiko karena adanya depresi dan gangguan kecemasan.

Berdasarkan penelitian tersebut, sekitar 70 persen peserta yang merasa kesepian dan sulit tidur nyenyak ternyata pernah menjadi korban kekerasan. Ini termasuk kejahatan, pelecehan seksual, dan penganiayaan.

Peneliti mengatakan bahwa sulit tidur atau rasa gelisah yang muncul menjelang tidur bisa terjadi karena merasa kurang aman atau akibat respons stres biologis yang meningkat.

Hampir seluruh peserta dari penelitian ini merupakan mahasiswa perantau yang tinggal jauh dari rumah.

Karena itu penting bagi mereka untuk selalu mendapat dukungan agar terhindar dari masalah kejiwaan yang lebih parah akibat dari kesepian.

Kesepian tidak hanya jadi penyebab sulit tidur, melainkan bisa juga berdampak pada penurunan kualitas kesehatan fisik seseorang.

Pada dasarnya, kesepian itu sendiri adalah suatu persepsi atau keadaan emosi terhadap hubungan sosial seseorang, dan hal ini bukan disebabkan oleh kesendirian.

Oleh karena itu, cara paling mudah dalam mengatasi kesepian adalah dengan mengalihkan perhatian sejenak dan berinteraksi dengan orang terdekat.

Anda bisa bergabung dengan forum online ataupun komunitas lokal di sekitar tempat tinggal Anda untuk membantu Anda mengetahui bahwa banyak orang dari seluruh penjuru dunia yang sedang mengalami apa yang Anda alami saat ini, dan ini akan membantu Anda menghilangkan rasa kesepian.

Anda juga bisa membaca atau menonton tayangan yang menjelaskan segala detail mengenai proses berpikir, emosi, dan situasi yang sedang Anda alami bisa sangat menghibur dan menenangkan.

Curhat dengan orang terdekat juga bisa membantu mengatasi rasa kesepian Anda. Anda bisa cerita dengan orangtua atau teman dekat Anda. Anda harus menyadari bahwa orang-orang yang Anda cintai akan selalu mendukung Anda.

Bila Anda merasa orang-orang di sekitar Anda tidak begitu memedulikan atau memahami Anda, berarti ini saatnya Anda “melebarkan sayap” yaitu dengan bergaul dengan orang-orang baru.