close
Nuga Sehat

Awas!! Minyak Kedelai Bisa Bikin Gemuk

Minyak kedelai? Ya. Laman situs terkenal “foxnews,” 04 Agustus 2015, mengingatkan para penggunanya untuk berhati-hati karena minyak kedelai bisa melipatgandakan kegemukan.

Penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal PLoS One, minyak goreng yang dihasilkan dari biji kedelai lebih pantas menyandang gelar paling tidak sehat.

Bagaimana bisa.
Menurut peneliti lemak yang dikandung oleh kedelai adalah lemak tidak jenuh

Bagaimana dengan minyak kelapa? Minyak kelapa ternyata adalam lemak jenuh.

“Ini adalah kejutan karena selama ini yang kita kira lemak tidak jenuh seperti yang ditemukan dalam minyak kedelai seharusnya sehat,” kata ketua peneliti Poonamjot Deol, ahli biologi sel dari Universitas California.

Minyak kedelai mudah kita temukan di mana-mana, selain murah untuk memasak, minyak ini juga banyak digunakan dalam produk makanan kemasan. Banyak pula restoran yang memakai lemak ini karena dipersepsikan sehat.

Belum jelas apa yang membuat minyak kedelai ini tidak sehat, tetapi mungkin ada kaitan dengan pengaruhnya pada gen yang mengatur liver dalam memetabolisme lemak.

Hasil penelitian mengubah prasangka orang tentang minyak kedelai yang selama ini dianggap menjadi sumber utama protein nabati, yang tiga produk olahannya yaitu tahu, tempe dan kecap, merupakan makanan favorit orang Indonesia.

Protein, seperti kita ketahui, berguna untuk pembentukan sel otot, sementara lesitin baik untuk membangun kecerdasan dan daya ingat, sehingga penting untuk perkembangan anak.

Selama ini minyak kedelai selalu dilabelkan dengan mengurangi risiko penyakit jantung. Sebab Protein dan isoflavon yang terkandung dalam kedelai dapat membantu mengurangi kolesterol low density lipoprotein , serta menurunkan kemungkinan pembekuan darah.

Sirkulasi darah lebih lancar dan risiko penyakit jantung dan stroke pun berkurang.

Isoflavon dapat bertindak sebagai agen antikanker yang melawan sel-sel kanker, serta melindungi tubuh dari kanker hormon seperti kanker rahim, payudara dan prostat.

Protein kedelai membantu penyerapan kalsium yang lebih baik di dalam tulang. Isoflavon juga berfungsi untuk memperlambat pengeroposan tulang dan menghambat kerusakan tulang yang pada akhirnya mencegah osteoporosis.

Protein dan serat dalam minyak kedelai dapat membantu mengatur kadar gula darah dan filtrasi ginjal.

Menurut penelitian American Soybean Association, minyak kedelai memiliki kandungan lemak tak jenuh paling tinggi dibanding minyak lainnya. Seperti yang kita tahu, lemak tak jenuh dapat dikatakan lemak yang baik untuk tubuh.

Karena diekstrak dari kedelai yang secara alami mengandung antioksidan, maka minyak ini juga sangat kaya akan zat baik itu.

Minyak kedelai juga mengandung asam lemak omega-3 dan lemak tak jenuh ganda. Disarankan Anda memilih minyak kedelai dengan kadar oleat tinggi.