close
Nuga Sehat

Anda Pernah Melewati Jam Makan Malam

Jangan pernah mengabaikan jadwal makan. Disiplin terhadap jadwal makan akan membantu kesehatan tubuh dan jantung sekaligus memecah penumpukan penyakit.

Dan apakah Anda pernahkah  melewatkan sarapan atau makan malam karena sering ketiduran atau mengejar deadline pekerjaan?

Jika ya, hati-hati risiko kesehatan ini mengancam tubuh.

Dua studi terbaru yang diterbitkan dalam Proceedings of the Nutrition Society menunjukkan bahwa makan tidak teratur dapat meningkatkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2, terlepas dari berapa banyak kalori yang Anda konsumsi.

Seperti dikutip laman Health, Jumat 23 September 2016,  lebih sering makan malam, kemungkinan obesitas akan meningkatn.

Sementara studi lain menyimpulkan bahwa orang yang secara konsisten makan enam kali sehari, justru memiliki kadar kolesterol dan insulin lebih baik daripada mereka yang makan tiga sampai sembilan kali sehari.

“Kami menemukan bahwa orang dewasa yang makan teratur berpotensi kecil mengalami kegemukan dibanding mereka yang makan tidak teratur,” kata Gerda Pot, PhD, visiting lecturer dari Diabetes and Nutritional Sciences Division at King’s College London.

Mungkin terlihat tidak masuk akal, namun studi berhasil mengungkap bahwa pola makan yang teratur memiliki hubungan erat dengan metabolisme tubuh dan ritme sirkadian.

“Pola makan yang tidak konsisten dapat mempengaruhi tubuh dan menyebabkan gangguan yang menyebabkan kenaikan berat badan dan risiko kesehatan lainnya,” ungkap peneliti.

Jadi lebih baik Anda makan tepat waktu dan di jam yang sama setiap hari.

Makan malam kurang dari dua jam sebelum tidur, lebih buruk dari pada diet tinggi garam. Jutaan orang Inggris memicu risiko serangan jantung dengan makan malam setelah jam tujuh malam, para ahli telah memperingatkan.

Mereka melakukan penelitian baru yang dilaporkan pada konferensi jantung terbesar di dunia.

Dan penelitian tersebut mengungkapkan hubungan antara makan malam, dan bentuk mematikan dari tekanan darah tinggi yang memicu serangan jantung.

Peneliti mensurvei orang dewasa  dengan tekanan darah tinggi, untuk melihat perbedaan diet, dan makan buat kesehatan, dilansir laman Mirror.

Satu dari empat orang Inggris memiliki tekanan darah tinggi. Studi ini meneliti jenis makanan, kadar garam yang dikonsumsi secara teratur mulai sarapan hingga makan malam.

Pada makan malam ditemukan dampak tunggal terbesar pada tekanan darah. Para ahli mengatakan penelitian ini menunjukkan bahwa ketika orang makan, bisa sama pentingnya dengan apa yang mereka makan.

Diet sehat berarti sarapan dan makan siang yang baik. Tetapi membatasi makanan terakhir untuk makanan ringan idealnya tidak lebih dari jam tujuh malam.

Dalam empat puluh persen kasus, gagalnya tekanan darah dalam semalam meningkatkan serangan jantung.

ini menemukan bahwa mereka yang makan malam jauh lebih mungkin menderita non-dipper hipertensi yaitu bentuk mematikan dari tekanan darah tinggi.

Secara total dua puluh empat persen mereka yang mengalami tersebut makan malam dalam waktu dua jam sebelum tidur.

Para ahli mengatakan makan larut meninggalkan tubuh Anda pada ‘siaga tinggl’ yang mendorong produksi hormon stres, adrenalin. Juga mengganggu irama sirkadian.

Dr Ebru Ozpelit, profesor kardiologi di Dokuz Leyul University Izmir mengatakan kehidupan modern mendorong orang menjadi tidak menentu kebiasaan makan seseorang bisa mematikan.

“Sarapan itu penting, kita harus memiliki sarapan yang banyak, kita tidak boleh melewati makan siang. Kita juga tak boleh melewati makan malam yang sedikit, dan tidak lebih dari jam 19.00,” ujar Ebrur.

Makan di atas pukul tujuh malam tak hanya berisiko obesitas. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahaya makan malam lebih mengerikan karena dapat memicu serangan jantung dan stroke.

Seperti diberitakan Dailymail,  para ilmuwan percaya, makan malam bisa meningkatkan hormon stres tubuh.

Ahli jantung bahkan memperingatkan, setelah makan sisakan waktu dua jam sebelum tidur.

Studi yang akan dipresentasikan dalam European Society of Cardiology kongres di Roma ini mencatat, hasil penelitian terhadap lebih dari tujuh ratus  orang dengan tekanan darah tinggi ternyata dapat memicu sejumlah penyakit seperti jantung dan stroke.

“Jika kita makan larut malam, tubuh berarti tetap bekerja seperti siang hari. Padahal semestinya saat malam hari tubuh diperuntukkan untuk santai dan tidur bukan bekerja,” kata peneliti, Dr. Ebru Ozpelit.

Menurut Ozpelit, hormon stres yang dilepaskan setelah makan menyebabkan tekanan darah tidak menurun saat tidur– yang biasanya harus terjadi.

“Pada orang sehat, tekanan darah menurun setidaknya sepuluh persen ketika mereka tidur. Sedangkan mereka yang makan malam dua koma delapan kali cenderung mempertahankan tekanan darah tinggi semalaman.”

“Jika tekanan darah tidak turun lebih dari sepuluh persen, maka hal ini akan meningkatkan risiko kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke dan penyakit kronis,” kata Ozpelit.

Kendati demikian, orang yang memiliki tekanan darah normal juga diharapkan juga peduli akan temuan ini.

Ozpelit menyarankan, setiap orang untuk tidak melewatkan sarapan, makan siang dan tetap makan malam dalam porsi kecil dan tak lebih dari pukul tujuh malam.

Penelitian sebelumnya mengungkap, makan malam di bawah pukul tujuh malam dapat mengurangi risiko kanker payudara, menurunkan kadar gula darah, dan membantu membakar kalori.

Para ahli berpikir demikian karena menemukan bukti bahwa tubuh membutuhkan makanan dan tidur ketika tiba gelap.