close
Nuga Sehat

Alpukat Jadi Obat Masa Depan Leukemia

Laman situs “foxnews,” Kamis, 18 Juni 2015, memberi kejutan kepada para penderita leukemia dengan menurunkan laporan bahwa buah alpukat bisa menjadi eltarenatif penyembuhannya.

Mengutip jurnal yang diterbitkan “American Cancer Society,” laman kesehatan media terkenal “foxnews,” mengungkapkan bahwa alpukat yang dikenal sebagai mentega alami ini memiliki kandungan yang dapat melawan salah satu penyakit paling berbahaya di dunia, leukemia.

Penyakit itu adalah Leukemia Mieloid Akut, salah satu jenis kanker yang menurut American Cancer Society diperkirakan akan membunuh lebih dari sepuluh ribu orang di tahun 2015 ini, dan setengah dari jumlah tersebut adalah kasus yang baru saja didiagnosa.

Profesor Paul Spagnuolo dari Canada mengatakan, bahwa lipid dalam alpukat yang disebut avocatin B mampu menyasar sel induk leukemia tanpa merusak sel-sel lain yang sehat.

“Ini hal yang menyenangkan untuk diteliti di laboratorium kami,” ujarnya.

Bukan hanya avocatin B mampu menghilangkan AML, tapi tepat sasaran dan efeknya yang selektif membuat racun di dalam tubuh berkurang.

Sayangnya, menurut Spagnuolo, pengobatan ini masih dalam rancangan hingga beberapa tahun lagi.

Saat ini tidak banyak obat yang dijual di pasaran untuk AML, kanker yang bisa membuat sel induk darah menjadi abnormal, yang kemudian berkembang di dalam sumsum tulang, mendorong keluar sel-sel sehat, dan menyebabkan infeksi yang seringkali fatal.

Karena itu, diharapkan dari penelitian ini, alpukat bisa menjadi obat baru yang lebih baik untuk melawan AML.
Kanker darah atau leukemia merupakan salah satu jenis kanker yang banyak menimpa anak-anak.

Kanker ini menyebabkan komponen sel darah tidak berfungsi layaknya pada orang kebanyakan.

Penderita leukemia dapat mengalami pendarahan yang keluar lewat gusi, lubang hidung, dan lubang telinga, hingga hanya berupa bintik merah.

Tanda bintik merah relatif sama dengan demam berdarah, akibatnya orangtua kerap tak mengetahui gejala kanker pada anaknya.

Meski gejala leukemia ada yang sama dengan demam berdarah, namun keduanya jelas berbeda. Leukemia tidak bisa sembuh dengan obat untuk demam berdarah, walau sudah diobati dalam waktu yang lama.

Orangtua harus waspada jika pengobatan demam berdarah yang rata-rata memerlukan waktu seminggu tak kunjung memberi hasil.

Anak tetap saja pucat akibat produksi sel darah merah menurun, demam yang masih naik turun karena kurangnya produksi sel darah putih, dan pendarahan akibat turunnya produksi keping darah.

Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada pabrik sel darah, yaitu sumsum tulang. Akibatnya, penderita leukemia kerap terlihat pucat, demam tak kunjung turun, dan mengalami pendarahan.

Gejala lain yang menyertai leukemia antara lain kejang, pembengkakan gusi, nyeri tulang, dan perut terlihat membesar. Bila kanker sudah menyebar hingga alat kelamin pada anak laki-laki, maka testis terlihat membesar dan keras.

Kanker darah dapat diketahui lewat tes darah yang dilanjutkan dengan uji sumsum tulang

Berbeda dengan kanker padat, leukemia yang merupakan kanker cair tidak mengenal stadium. Leukemia terbagi berdasarkan kemampuan kambuh dan lamanya pengobatan.

Pengobatan leukemia hampir sama dengan kanker lainnya, yang terdiri atas radioterapi, kemoterapi, dan operasi.

Hasil pengecekan kanker darah bisa langsung menentukan jenis pengobatan yang diterima. Hal ini berbeda dengan kanker padat yang harus mengalami biopsi usai serangkain tes penegakan diagnosis, untuk menentukan jenis pengobatan yang diterima.

foxnews dan healtmeup