close
Nuga Life

Wanita Lebih Sering Mendesah di Ranjang

Tahu kenapa wanita mendesah saat bercinta?

Saat berhubungan intim, wanita dianggap sering mendesah ketimbang pria.

Bahkan dari beberapa literatur seperti buku dan film pornografi, wanita selalu digambarkan sebagai pihak yang sering mendesah dan terlihat menikmati hubungan seks ketika pasangannya melakukan penetrasi yang intens.

Benarkah wanita lebih sering mendesah saat bercinta dibandingkan dengan pria? Lalu Ada arti desahan pada wanita tersebut?

Menurut survei yang dilakukan di Inggris, sebanyak sembilan puluh empat wanita yang menjadi responden mengaku mendesah saat bercinta.

Sementara itu, sebanyak tujuh puluh persen responden pria mengaku kalau pasangannya mendesah setiap bercinta.

Penelitian serupa yang dimuat di Archives of Sexual Behavior juga mengungkapkan hal serupa. Wanita lebih sering mendesah saat menikmati aktivitas seksualnya.

Sementara itu, pria juga mendesah meski suara yang dikeluarkan tidak sekeras suara wanita saat berhubungan badan.

Setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan wanita mendesah saat bercinta dengan pasangannya.

Pertama, desahan akan membuat pria semakin terangsang sehingga aktivitas seks berjalan lebih intens.

Kedua, desahan dari wanita adalah wujud kenikmatan yang diungkapkan secara natural.

Pria sebenarnya juga mendesah saat bercinta. Namun, beberapa pria menyembunyikan desahannya karena merasa kurang maskulin.

Kebanyakan pria menganggap kalau desahan selalu identik dengan wanita.

Salah satu alasan wanita mendesah adalah menyenangkan pasangannya seperti yang telah dibahas sebelumnya.

Wanita menganggap kalau desahan ini akan memuat pasangannya jadi senang.

Pria menganggap desahan yang dilakukan wanita adalah wujud dari kemampuannya dalam mengendalikan seks dengan hebat.

Setidaknya delapan puluh tujuh persen wanita mengaku berpura-pura mendesah agar pasangannya senang.

Sementara itu enam puluh enam persen wanita mendesah agar pasangannya semakin terangsang dan akhirnya aktivitas seks berjalan dengan lebih intens.

Nah, melihat fakta seperti ini pria sudah seharusnya lebih memerhatikan pasangannya saat bercinta.

 

Misal memberikan foreplay yang benar agar wanita benar-benar mendesah karena merasakan nikmat.

Suara mendesah ketika berhubungan seks ternyata bukan cuma diproduksi oleh manusia saja.

Dilansir dari Psychology Today, desahan atau jeritan saat bercinta juga bisa ditemui pada berbagai jenis primata selain manusia misalnya kera dan babun.

Para ahli menilai bahwa fenomena ini terjadi karena pada manusia zaman prasejarah dan primata lainnya, suara desahan atau jeritan bisa jadi “undangan” atau panggilan untuk berhubungan seks.

Pada kera misalnya, sang betina akan memproduksi suara tertentu saat berhubungan seks sebagai bentuk pernyataan bahwa ia sedang memasuki musim kawin.

Dengan begitu, kera jantan pun tahu kalau kera betina tersebut siap bereproduksi dan mau berhubungan seks dengannya.

Semakin banyak kera jantan yang mendengar suara si betina, makin banyak pula kera yang akan berhubungan seks dengannya.

Dengan begitu, kemungkinan hamil pun jadi lebih besar.

Begitu juga halnya dengan manusia prasejarah. Secara naluriah, seks pada zaman itu lebih ditekankan pada fungsi reproduksi.

Itulah mengapa pada zaman prasejarah belum ada sistem perkawinan dengan satu orang saja seumur hidupnya.

Semakin banyak laki-laki yang berhubungan seks dengannya, makin besar pula kemungkinannya memiliki anak.

Di zaman modern ini, tentu desahan wanita memiliki arti yang berbeda. Desahan tak lagi menjadi tanda bahwa seorang wanita siap bereproduksi.

Namun, banyak juga wanita yang mendesah untuk mengekspresikan kenikmatan atau melepaskan napas. Akan tetapi bukan berarti mendesah berarti wanita sedang orgasme.

Menurut seorang pakar kesehatan seksual dari Indiana University, Kristen Mark, arti desahan wanita memang masih perlu dipelajari ebih lanjut karena saat ini penelitiannya masih terbat