close
Nuga Life

Sekali Lagi Tentang Dapur Eksotik

“Dapur itu merupakan ruang yang unik,” tulis laman situs “home decoration,” dalam tulisan terbaru awal Desember ini.

Unik?

Jawabannya, iya, karena dapur menyimpan sesuatu yang bisa membuat rumah menjadi “hidup.”

Untuk itulah, banyak para desain mengalami situasi stagnan ketika harus membenahi dapur, tapi juga bisa melahirkan ide-ide segara untuk mempermak ruang “belakang” dari rumah ini.

Misalnya, untuk menghasilkan dapur unik, kenapa Anda tidak menggunakan kaca pada sudut-sudut rumah mampu memberikan ilusi bahwa ruangan yang bersangkutan berukuran lebih besar?

Kaca mampu memberikan lebih dari sekadar ilusi tersebut.

Kaca dapat “menyediakan” lebih banyak untuk cahaya dan gemerlap.

Variasi penggunaan kaca pada pojok-pojok tertentu di rumah Anda juga bisa memberikan berbagai kesan, mulai dari kesan modern, unik, hingga kesan antik.

Berikut ini beberapa contoh variasi penggunaan kaca sebagai “backsplash” atau dinding dapur di antara meja dan lemari dapur.

Menggunakan kaca sebagai “backsplash” dapur cenderung sederhana, tetapi juga penuh gaya.

Untuk “menyempurnakan” dinding dapur semacam ini, penggunaan stop kontak berlapis kaca juga baik. Ia mampu memberikan tampilan yang lebih kohesif.

Selain tampilan kaca yang tampak biasa, Anda juga bisa menggunakan cara ini. Menggunakan finishing berupa warna-warna kecoklakan pada permukaan kaca membuatnya tampak usang dan antik.

Memberikan stiker-stiker dekorasi juga bukan hal buruk. Pilihlah stiker dekorasi dengan tema-tema klasik seperti gambar-gambar peralatan dapur, hewan-hewan ternak khas pedesaan, atau bunga-bungaan.

Dekorasi pada dinding kaca tidak hanya bisa Anda berikan dengan menempelkan stiker, tetapi juga bisa membuatnya dengan mengatur pemasangan kaca.

Salah satu contohnya, tampilan khas “subway” atau kereta bawah tanah ini.

Biasanya, dinding stasiun kereta bawah tanah penuh dengan ubin-ubin persegi panjang berwarna putih. Namun, bagaimana jika ubin-ubin tersebut Anda ubah dengan kaca? Garis-garis nat atau jeda antar kaca memberikan aksen berbeda dari penampang kaca biasa.

Memasang banyak kaca berukuran sedang hingga mungil juga menjadi pilihan unik bagi “backsplash” dapur. Anda bisa membuat berbagai pola seperti diagonal “belah ketupat” atau bahkan menggunakan kaca-kaca “mozaik”.

Kaca jenis ini umumnya memiliki semacam net di belakang kaca, jadi Anda tidak perlu menyusunnya satu demi satu.

Umumnya “backsplash” memiliki ketinggian  yang terbatas dan agar tidak terkesan kosong, Anda bisa menghiasnya dengan menggunakan corak, ornamen, atau memilih tekstur tertentu.

Tidak hanya dihias, “backsplash” atau dinding di antara meja dan lemari dapur bisa Anda manfaatkan sebagai fasilitas yang akan memudahkan kegiatan memasak.

 

Saat memasak, minyak, saus, air, dan berbagai bahan memasak lain pasti berserakan di dapur.

 

Bahan-bahan ini dapat mengotori buku resep Anda. Hindari hal tersebut dengan memasang “dudukan” buku resep pada “backsplash”.

 

Dinding “backsplash” juga bisa Anda manfaatkan sebagai tempat menyimpan pisau dan tissue dapur.

Padukan penutup dinding dan penyimpanan tissue dari stainless steel, serta penyimpanan pisau dari kayu. Kedua tekstur ini enambah cantik tampilan dapur.

Hal yang hampir serupa juga bisa Anda lakukan pada alat memasak dan bumbu-bumbu. Biarkan peralatan tersebut menggantung di dinding dapur, agar Anda mudah mengambilnya.

 

Bila dapur Anda memiliki fitur unik, misalnya kompor yang diapit dengan dinding, Anda bisa memanfaatkan fitur tersebut. Buatlah ceruk pada dinding dan menggunakannya sebagai tempat penyimpanan keperluan memasak berukuran kecil, seperti minyak dan bumbu.

 

Selain bumbu masak, Anda juga bisa menempatkan alat-alat masak dinding seperti microwave atau kulkas. Anda juga bisa membuat ruang penyimpanan perlengkapan yang lebih kecil seperti juicer, mixer, toaster, dan coffee maker di dinding dapur.

 

Memiliki dapur berukuran kecil bukan hanya tidak menyenangkan juga menyulitkan.

 

Dalam kondisi semacam ini, pada umumnya pemilik rumah terpaksa “berdamai” dengan keadaan. Pasalnya, pilihan hunian sangat terbatas. Lebih mudah mengompensasikan keadaan ketimbang bersusah-payah mencari rumah.

Memilih warna terang untuk dinding dapur berukuran kecil adalah cara yang tepat agar terasa lebih luas dari keadaan sebenarnya. Selain menyiasatinya dengan warna terang, sebenarnya masih ada trik lain. Pilihlah kursi sewarna dengan dinding dapur. Tidak perlu persis sama, Anda dapat memilih nuansa berbeda dari warna yang sama. Selain membantu “mengelabui” mata, warna senada juga mampu membantu kontinuitas dekorasi dalam dapur.

Gunakan laci yang ada di dalam kitchen set Anda untuk menyimpan bumbu. Dengan memanfaatkan laci tersebut, Anda tidak hanya “menyembunyikan” berbagai jenis bumbu, namun juga menjaganya tetap teratur.

Pilih kursi yang tepat

Kursi-kursi tanpa “lengan” tampak lebih “langsing” ketimbang kursi berlengan.

Maka itu, jika Anda memiliki ruang terbatas pada dapur dan ruang makan, gunakanlah kursi semacam ini.

Gunakanlah rak terbuka untuk menyimpan perlengkapan makan dan memasak Anda. Membiarkannya terbuka memberikan kesan lega.

Selain itu, rak terbuka sangat ideal bagi Anda yang gemar mengoleksi berbagai perlengkapan unik.