close
Nuga Life

Mimpi Buruk Bisa Bikin Sakit Jiwa

Mimpi adalah bagian tidur. Memang! Tapi mimpi buruk adalah bagian dari ketidak tenangan. Mimpi buruk, selain membuat kita terjaga dari tidur, ternyata juga memiliki dampak kepada kesehatan jiwa.

Mengutip Times of India, Dr. Seema Hingorrany menjelaskan mimpi buruk dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan seseorang. “Mimpi buruk dapat merusak hubungan dengan anak, kekasih, dan keluarga, selain itu mimipi buruk juga bisa nembuat orang kehilangan pekerjaan, stres, bahkan gila,” ujarnya.

Dia melanjutkan, sebagian besar mimpi buruk akan membuat seseorang merasa seperti sedang diincar atau dikejar oleh sesuatu, bisa saja perampok, penjahat, atau bahkan hantu sekalipun. Hal ini tentunya akan memberikan dampak yang lebih buruk jika dialami oleh seseorang yang berusia lebih muda, atau anak-anak.

Ditambahkan, mimpi buruk yang berkepanjangan, dapat menyebabkan kasus yang lebih parah, yaitu datangnya penyakit Post Traumatic Stress Disorder, atau gangguan jiwa lanjutan.

Mimpi buruk juga kerap dialami mereka yang mengalami depresi.

Bagaimana cara menghindarinya?

Dr Hingorrany mengatakan, mimpi buruk bisa dihindari dengan membuka pikiran dan jangan menahan emosi.
Mulailah menetapkan jadwal tidur yang seimbang agar waktu tidur tercukupi dan minumlah segelas susu hangat agar tidur Anda pulas dan tak terganggu oleh mimpi buruk.

Selain itu, olahaga yang menenangkan seperti yoga, dan meditasi, juga bisa mengusir jauh mimpi buruk yang mengganggu. Jika sudah parah, konsultasikan ke dokter agar Anda bisa mendapatkan pertolongan.

Sebenarnya apa saja yang bisa menyebabkan Anda mengalami mimpi buruk?

Pertama adalah rasa cemas dan stres sering kali terjadi akibat kejadian traumatik di masa lalu.

Berdasarkan penelitian dari International Association for the Study of Dreams, sebuah operasi besar, kehilangan orang yang dicintai, dan menyaksikan kecelakaan tragis bisa menjadi pemicu mimpi buruk. Post traumatic stress disorder juga merupakan penyebab utama mimpi buruk yang berulang-ulang.

Tak hanya trauma yang menyebabkan mimpi buruk, tetapi juga stres yang dialami sehari-hari seperti bangkrut, masalah keuangan, ataupun perceraian.

Mimpi buruk juga bisa dipengaruhi oleh makanan, terutama makanan pedas.

Kapan dan apa yang dimakan bisa mengganggu istirahat di malam hari, termasuk kecenderungan untuk mendapat mimpi buruk.

Sebuah penelitian dalam International Journal of Psychophysiology membandingkan kualitas tidur antara orang yang telah menyantap makanan berbumbu dan non-bumbu.

Orang yang menyantap makanan pedas lebih sering terjaga dan memiliki kualitas tidur yang rendah. Makanan pedas terbukti dapat meningkatkan suhu tubuh dan berakibat gangguan tidur. Hal ini mungkin juga menjadi alasan mengapa beberapa orang mendapatkan mimpi buruk ketika mereka baru makan menjelang tidur malam.

Beberapa studi melaporkan bahwa makan ketika mendekati waktu tidur bisa memengaruhi metabolisme tubuh dan meningkatkan aktivitas otak sehingga menyebabkan mimpi buruk.

Beberapa penelitian telah menunjukkan, semakin banyak konsumsi makanan tinggi lemak, kemungkinan besar jumlah dan kualitas tidur Anda akan semakin berkurang.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Reports menemukan bahwa mimpi orang yang mengonsumsi makanan organik berbeda dengan orang yang menyantap junk food.

Alkohol adalah bahan yang bersifat antidepresi yang bisa membantu Anda untuk tertidur dalam jangka pendek. Namun, setelah efeknya hilang, alkohol justru akan membuat Anda menjadi sulit tidur. Kelebihan konsumsi juga bisa membuat mimpi buruk.

Beberapa jenis obat termasuk antidepresi, barbiturat, dan narkotika dapat menyebabkan mimpi buruk sebagai efek samping penggunaannya. Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal Psychopharmacology, diungkapkan bahwa ketamin—obat yang digunakan dalam anestesi—akan membuat ketidaknyamanan tidur dan mimpi buruk jika dibandingkan dengan obat lainnya

Berbagai jenis penyakit termasuk demam, atau flu, sering memicu mimpi buruk dan gangguan tidur lainnya.