close
Nuga Life

Mata Jelalatan adalah Sifat Alami Lelaki

Mata jelalatan?

Dan apakah itu normal?

Terutama untuk seorang lelaki.

Seperti dalam tulisan panjang laman “faterly,” hari ini, Selasa, 28 November, terkadang  kita lupa melepaskan pandangan sampai orang yang dilihat menyadari bahwa kita memperhatikannya.

Kondisi “ingin memelototi” ini biasanya terkait dengan hal-hal yang disukai dan dianggap berharga, seperti seks, makanan, barang-barang berharga dan lainnya.

Tuduhan ” mata jelalatan” kerap diasosiakan pada pria, karena memang gangguan fokus ini lebih sering dialami pria. Namun para pria sendiri tidak tahu apakah ini refleks atau sudah menjadi kebiasaan.

Pertanyaannya adalah, seberapa normal keinginan melihat itu?

Di antara melirik, memandang, dan mengamati, sejauh mana itu dianggap berlebihan?

Saat seseorang yang menarik lewat di depan kita, lalu kita meliriknya, siapakah yang bisa menentukan bahwa kita memandangnya terlalu lama atau?

Sebelum mencoba menemukan jawaban ringkas yang diterima secara umum atas pertanyaan itu, fakta menunjukkan bahwa wanita membutuhkan waktu hanya seratus lima puluh milidetik  atau tak sampai sedetik untuk sadar bahwa seorang pria memandangnya.

Namun, bila secara naluri manusia memang tergerak oleh sesuatu yang menggairahkan, apakah menatap sekilas adalah hal yang tidak normal?

Dalam hal ini yang berbicara kemudian nilai-nilai dan tata krama yang dianut dalam masyarakat.

Yang pasti godaan melirik adalah sesuatu yang tak terhindarkan, dan bahwa orang yang dilirik akan menyadarinya juga merupakan fakta.

Meskipun hal itu kerap dianggap penyimpangan, mengelak dengan dalih “saya tidak melihat” adalah sesuatu yang konyol dan tidak jujur.

Lebih baik mengakuinya dengan asumsi bahwa itu adalah hal normal yang menunjukan sisi manusiawi daripada berpura-pura menjadi orang yang tahan terhadap godaan.

Sejak pertengahan tahun sembilan puluhan, para ilmuwan berusaha memahami bagaimana kita merespons “rangsangan yang tiba-tiba”, atau dikenal sebagai gangguan yang tidak terduga.

Riset telah mengkorfirmasi berdasarkan pengalaman- ketika sesuatu atau seseorang menarik pandangan kita, seringkali hal itu tidak disengaja dan tidak kita kehendaki.

Penelitian mengenai dorongan stimulus ini menunjukkan bahwa perhatian seseorang bisa teralihkan oleh rangsangan eksternal tertentu.

Para ilmuwan menunjukkan hal ini dengan tes dot-probe atau sebuah tes yang digunakan psikolog kognitif untuk menilai perhatian selektif.

Peserta duduk di depan layar komputer dan menatap tanda silang di tengah layar kosong. Dua rangsangan kemudian muncul di sekitar tanda silang, satu bersifat netral dan satu “mengganggu”.

Kedua rangsangan ini tetap berada di layar sekitar setengah detik, sampai salah satu stimulus digantikan oleh sebuah titik.

Peserta diinstruksikan untuk mengklik keyboard segera setelah mereka melihat titiknya. Jeda waktu antara munculnya titik dan mengklik keyboard akan menunjukkan seberapa besar gangguan itu bisa mengalihkan perhatian orang.

Uji coba terhadap peserta yang sedang lapar menunjukkan bahwa mereka lebih cepat mengklik keyboard saat ditampilkan kata-kata yang berhubungan dengan makanan.

Sementara itu, penelitian terhadap orang-orang dengan perilaku seksual kompulsif yang diberi gangguan gambar porno menunjukkan bahwa mereka lebih lambat mengklik keyboar. ini berarti mereka mengalami tingkat gangguan yang lebih tinggi.

Nah, Tes dot-probe juga bisa menjawab pertanyaan berapa lama sebuah tatapan dianggap terlalu lama, dan kapan sebuah gangguan dianggap normal atau menjadi perilaku yang hampir kompulsif.

Uji coba menunjukkan bahwa kita memerlukan setidaknya lima puluh milidetik untuk mengalihkan perhatian kita dari satu isyarat ke isyarat yang lain.

Sementara itu, kita setidaknya perlu seratus lima puluh milidetik untuk mengalihkan perhatian kita saat sebuah isyarat mengharuskan kita berpaling untuk menangkapnya. Dan secara umum, seseorang hanya butuh satu detik untuk melihat stimulus baru.

Jadi jika saat Anda mengemudi ada seekor lalat melayang di kaca depan mobil, Anda akan melihatnya dalam waktu sekitar lima puluh milidetik.

Namun, jika seekor rusa tampak di samping Anda, Anda baru akan menyadarinya dalam waktu seratus lima puluh milidetik. Namun bila Anda sedang bengong, maka butuh satu detik untuk menyadari keberadaan lalat dan rusa itu.

Tapi, begitu Anda menyadari objek itu, berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum pikiran Anda mampu menolaknya?

Menggunakan contoh yang sedikit berbeda, jika Anda berkendara di kota dan ada sebuah billboard yang provokatif, maka Anda akan menyadarinya dalam waktu sekitar lima puluh milidetik.

Bila billboard itu ada di samping Anda, maka perlu seratus lima puluh milidetik untuk menyadarinya.

Lalu berapa lamakah rata-rata orang bisa mengalihkan pandangan dari gambar yang menarik itu?

Studi menggunakan gambar porno atau sexy menemukan jawaban. Ternyata kemampuan untuk mengendalikan atau mengalihkan pandangan seseorang dari gambar yang aduhai paling cepat empat ratus lima puluh milidetik.

Jadi waktu paling cepat untuk mengalihkan perhatian dari gambar seksual hanya 0,5 detik setelah pertama kali melihatnya.

Tidak ada hal yang bisa membantu Anda. Kemungkinan besar istri atau pasangan Anda akan mengetahui bahwa Anda telah melirik wanita lain, sebelum Anda berhasil memalingkan wajah.

Coba berhitung. Jika Anda membutuhkan waktu seratus lima puluh milidetik untuk memperhatikan seorang yang cantik, maka istri Anda juga memerlukan seratus lima puluh milidetik untuk tahu apa yang Anda lakukan.

Masalahnya Anda baru bisa mengalihkan pandangan sampai 450 milidetik, yang berarti sudah terlambat untuk mengelak.

Namun perhitungan di atas adalah hasil penelitian di laboratorium. Di dunia nyata mungkin mata Anda akan jauh lebih lama “mengembara”, dan Anda dapat memilih untuk menikmati “pemandangan” tersebut daripada menolaknya, karena istri Anda barangkali juga lebih lambat menyadarinya.

Selain itu perbedaan antara menatap dengan alami dan tidak sangat kabur. Ini sangat bergantung pada orang yang diperhatikan juga.

Satu studi menunjukkan bahwa kontak mata selama lebih dari tiga koma empat detik secara universal dianggap menyeramkan. Artinya, jika Anda ingin mengagumi seseorang, batasilah dengan menatapnya tak lebih dari tiga detik.

Jadi bila istri Anda mengeluh bahwa Anda suka jelalatan dan melirik perempuan lain, jelaskan kepadanya bahwa ini terjadi secara naluri dan ia menyadarinya terlalu cepat…