close
Nuga Life

Kondom dan Cukur Rambut Miss V

Dua media online tentang “livestyle,” atau gaya hidup, “ “women health,” dan “healthy style,” hari ini, Rabu, 27 Juli 2016, secara bersamaan menulis topik berbeda tapi menekan problem yang sama, kenikmatan bercinta bagi wanita.

“Women helth,” dalam tulisan terbarunya itu mengungkapkan tentang peran kondom terhadap kenikmatan bercinta.

Menurut media itu, kondom moderen sudah ada sekitar sertus lima puluh tahun silam. Di apotek atau mini market alat kontrasepsi ini dapat dibeli dengan harga cukup murah.

Ada juga “kondom” mahal, Calactic Cap. Alat ini diciptakan oleh seseorang bernama Charlie Powell dan didanai oleh kampanye Indiegogo

Alat yang belum disetujui FDA itu, memakai film dengan polyurethane yang telahdisetujui badan obat dan makanan di AS.

Alat itu mirip plester yang ditaruh di ujung penis  atau seperti yang biasa dilakukan ketika memakai plester penyembuh luka di kulit.

Itu artinya, bakal ada banyak kulit sensitif yang terbuka.

Hal itu juga berarti si pria bakal merasakan semua sensasi dan kesenangan dari seks yang sedang dilakukan.

Alat itu juga memiliki lubang kecil di lapisan pertama plastik yang menangkap semen dan menjaganya agar tidak bocor.

Kelihatannya menjanjikan, tetapi apakah itu akan berguna untuk seks yang aman?

“Tanpa benar-benar melihat mekanismenya, sulit menyebut alat kontrasepsi itu bekerja dengan baik,” ujar Patti Britton, PhD, ahli seksologi klinis dan pendidik seksualitas.

“Apakah ada kebocoran? Itulah yang kami khawatirkan, apakah ada kebocoran cairan yang dapat menyebabkan kehamilan, penyakit menular seksual atau penularan HIV,” katanya.

Tetapi jika memang bekerja seperti yang digambarkan, Britton mengatakan alat kontrasepsi itu berdisain cerdas.

“Alat itu merekat sendiri, jadi secara teoritis produk ini lebih aman,” lanjutnya.

Kendati menjanjikan, harganya mahal. Juga tampaknya alat itu seperti alat kesehatan.

Menurut Britton, sulit juga menyebut dari ilustrasi bahwa alat itu menutupi frenulum, bagian paling lembut dari penis.

Kondom jenis lama toh masih dapat diandalkan, karena murah dan efektif 98 mencegah kehamilan ketika digunakan dengan benar.

“Ditambah lagi, kondom juga dapat memberikan seks yang menyenangkan sepanjang si pria membeli kondom yang pas ukurannya, ” sebut Melissa White, pendiri dan CEO Lucky Bloke, salah satu merek kondom.

Hal lin yang menyangkut kenikmatan bercinta adalah kebiasaan r mencukur rambut kemaluan di kalangan wanita.

Alasan mencukur rambut di seputar Miss V ini adalah membuat daerah organ intim menjadi lebih higienis.

Dalam penelitian yang pernah dilakukan, mereka juga terdorong mencukur rambut kemaluan karena alasan aktivitas seksual.

Namun, dalam dunia medis, mencukur rambut kemaluan justru dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit.

Dr Vanessa Mackay dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengungkapkan, rambut kemaluan sangat penting untuk mencegah bakteri patogen masuk ke vagina.

“Rambut kemaluan menjadi penghalang alami untuk menjaga area organ intim tetap bersih, mengurangi kontak dengan virus dan bakteri, dan untuk melindungi kulit yang lembut,” ujar Vanessa seperti dikutip dari The Independent.

Vanessa menjelaskan, area organ intim sangat lembat sehingga memicu pertumbuhan bakteri patogen. Rambut di area organ intim justru melindungi vagina dari partikel asing, seperti bakteri.

“Rambut kemaluan juga membantu untuk mengontrol kelembaban daerah organ intim sehingga menurunkan risiko infeksi jamur,” lanjut Vanessa.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal JAMA Dermatology, mayoritas perempuan di Amerika Serikat mencukur rambut kemaluan mereka.

Menurut Vanessa, mencukur rambut kemaluan juga meningkatkan berbagai komplikasi, seperti infeksi vagina dan vulva, radang folikel rambut, abses, dan reaksi alergi. Jika folikel rambut meradang, bisa meninggalkan luka terbuka di kulit.

Bahkan, mencukur rambut kemaluan juga bisa meningkatkan risiko lebih tinggi tertular kutil kelamin. Untuk itu, para wanita diminta memertimbangkan manfaat kesehatan sebelum memutuskan untuk mencukur rambut kemaluan.

Mencukur rambut kemaluan atau bikini waxing telah menjadi tren populer di kalangan wanita, meskipun banyak profesional kesehatan tidak menyarankan hal itu karena adanya risiko rambut tumbuh ke dalam, gatal-gatal, dan infeksi.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology mengungkapkan, bahwa mayoritas perempuan mencukur semua atau sebagian dari rambut kemaluan dan mengalami komplikasi kesehatan tertentu, karena keputusan mereka itu.

“Banyak perempuan tidak memahami risiko mencukur rambut kemaluan mereka, karena saat mencukur rambut pada bagian lain, mereka tidak mengalami komplikasi apapun,” kata Andrea DeMaria,  seorang peneliti utama

DeMaria bekerja  di  Center for Interdisciplinary Research in Women’s Health, Departemen Obstetri & Ginekologi di University of Texas Medical Branch.

DeMaria dan rekan-rekannya menerbitkan kuesioner tentang perilaku mencukur rambut kemaluan dan kemungkinan komplikasi yang diakibatkannya.

Temuan mengungkapkan bahwa, ada  wanita pernah mencukur semua atau sebagian rambut kemaluan mereka, sedangkan sisanya mengaku pernah melakukan bikini wax setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Sebanyak enam puluh persen dari mereka melaporkan, pernah mengalami setidaknya satu kali komplikasi yang berhubungan dengan kesehatan yang disebabkan oleh mencukur rambut kemaluan, termasuk luka epidermal dan rambut tumbuh ke dalam.