close
Nuga Life

Ketika Gejala Stroke Diabaikan…..

Anda tahu gejala stroke?

Jawabannya, yang populer, bisa lewat isyarat geleng kepala.

“Nah, ini masalahnya,” tulis laman situs “livesience,” Selasa, 26 Januari 2016, tentang banyaknya orang tak menyadari ia terkena stroke.
.
Seperti ditulis dengan akurat oleh laman situs kesehatan terkenal itu, mayoritas orang dewasa tidak mengenali awal dari gejala stroke.

Akibatnya, saat merasakan gejala stroke, mereka lebih suka menunggu dan tidak segera ke rumah sakit.

Dalam sebuah survei terbaru yang dikuti dari “livesience,” terungkap bahwa sangat sedikit orang dewasa yang tahu gejala stroke.

Mereka mengungkapkan “sangat mungkin” ke rumah sakit jika mengalami rasa kebas, lemah, atau kesulitan berbicara.

Gejala-gejala itu merupakan gejala stroke.

lantas bagaimana dengan yang lainnya?

Delapan puluh persen di antara mereka yang “terkena” gejala stroke, mengatakan lebih suka menunggu jika gejalanya menghilang sebelum mencari pertolongan medis.

Hal itu sebenarnya sangat bahaya karena tiga jam pertama setelah stroke merupakan “waktu emas”.

Dengan kata lain, jika segera atau kurang dari tiga jam, mendapat penanganan medis setelah gejala stroke, hasilnya akan jauh berbeda dibanding jika sudah terlambat.

Pengobatan pada “waktu emas” juga akan mencegah lebih banyak bagian otak yang rusak akibat stroke.

“Pengetahuan tentang gejala stroke pada orang muda sangatlah penting karena stroke pada kelompok usia delapan belas hingga empat puluh lima tahun meningkat sampai enam puluh persen sejak pertengahan dekade lalu” kata Dr David Liebeskind, dokter saraf dari Ronald Reagan UCLA Medical Center.

Ia mengatakan, peningkatan obesitas dan gaya hidup kurang sehat menjadi penyebab semakin banyaknya orang muda terkena stroke.

Cara mudah untuk mengenali gejala stroke adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bisa disingkat menjadi “FAST”:

Apakah salah satu bagian wajah tampak turun atau tidak simetris jika tersenyum?

Apakah kedua lengan dapat dinaikkan ke atas atau apakah salah satu lengan terlihat turun?

Apakah suara terdengar pelo atau cadel saat bicara?

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah ke rumah sakit.

Untuk Anda tahu, stroke merupakan penyakit lima besar penyebab kematian di dunia.

Kerusakan otak akibat berhentinya aliran darah ke otak sebenarnya bisa diminimalkan jika diatasi dengan segera.

Sayangnya, kebanyakan orang memang tidak mengenali gejala-gejala stroke sehingga pengobatan jadi terlambat.

Setelah satu menit stroke, otak akan kehilangan satu koma sembilan juta sel.

Dalam satu jam jika stroke tak diatasi, setara dengan proses penuaan otak selama tiga koma lima tahun.

Makin lama stroke tidak ditangani, makin besar risiko penderitanya mengalami gangguan bicara, kemampuan berpikir, atau perubahan perilaku.

Ini dia tanda stroke yang sering diabaikan.

Pertama datang dari gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda, samar, atau kehilangan penglihatan, bisa jadi tanda stroke.

Namun, biasanya orang menganggapnya sebagai efek kelelahan atau penuaan.

Terhambatnya pembuluh darah bisa mengurangi jumlah oksigen ke mata sehingga penglihatan pun terganggu.
Lainnya, tangan kebas.

Jika Anda terbangun dari tidur siang dan bagian lengan atau kaki tiba-tiba kebas, biasanya kita mengira penyebabnya adalah saraf yang tertekan saat tidur.

Jika bagian tubuh atau wajah Anda mendadak kebas, segeralah ke rumah sakit.

Penurunan aliran darah ke arteri mulai dari tulang belakang sampai belakang kepala bisa menyebabkan rasa kebas atau kelemahan pada satu bagian tubuh.

Lainnya lagi lidah kaku dan berbicara cadel.

Beberapa jenis obat, misalnya pereda nyeri, memang dapat menyebabkan lidah sedikit cadel.

Tetapi, kesulitan berbicara atau ketidakmampuan memahami ucapan orang lain secara mendadak perlu diwaspadai sebagai gejala stroke.

Berkurangnya sirkulasi darah ke otak juga dapat menyebabkan gangguan keseimbangan tubuh.

Waspadai jika Anda mendadak sulit berjalan, pusing hebat, hilangnya koordinasi kaki, atau kehilangan keseimbangan.

Nyeri kepala hebat secara mendadak paling sering diabaikan. Namun, ini bisa jadi adalah gejala stroke.

Segeralah ke rumah sakit, jika ternyata bukan stroke, tak ada ruginya melakukan tindakan pencegahan.