close
Nuga Life

Begini Kiat Anda Mengatasi Mimpi Buruk

Seberapa sering Anda mengalami mimpi buruk dalam seminggu?

Mimpi buruk yang terjadi pada orang dewasa sering kali bersifat spontan. Namun, ada kalanya mimpi buruk ini datang karena dipicu beberapa faktor.

Dilansir WebMD, beberapa orang dapat mengalami mimpi buruk setelah ngemil pada larut malam, yang kemudian meningkatkan metabolisme dan membuat otak lebih aktif.

Sejumlah obat juga diketahui dapat memicu terjadinya mimpi buruk.

Begitu pula dengan kondisi kekurangan tidur, kecemasan, dan depresi.

Namun di balik itu, mimpi buruk yang mengganggu—baik itu yang terjadi satu kali atau berulang—bisa bersifat terapeutik dan menguntungkan.

“Mimpi buruk tersebut memberitahu diri Anda untuk lebih memperhatikan hidup Anda,” ujar Robert L Van de Castle, PhD, profesor dari University of Virginia Health Sciences Center, Amerika Serikat, dikutip dari Prevention.

Bagi kebanyakan orang mimpi buruk mungkin bukan masalah besar, tetapi jika Anda sering mengalaminya atau merasa sulit untuk menenangkan diri setelahnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya atau mengurangi frekuensinya.

Mencegah mimpi buruk datang memang tidak selalu mungkin.

Hal yang dapat Anda lakukan adalah menerapkan pola tidur yang baik untuk memastikan Anda tidur dengan nyenyak, tanpa gangguan.

Untuk mencapainya, perhatikan kebiasaan Anda sebelum tidur dan lingkungan tidur Anda.

Idealnya, kamar tidur harus sejuk, gelap, dan tenang. Jauhi alat-alat elektronik dari kamar tidur, misalnya TV dan radio.

Sementara dalam hal kebiasaan, menjaga jam tidur setiap harinya, seperti tidur dan bangun pada waktu yang sama, adalah kunci utama untuk mendukung internal clock Anda.

Penting juga untuk menjauhi kafein dan camilan berat beberapa jam sebelum tidur.

Anda juga dapat mempersiapkan beberapa hal sebelum tidur.

Misalnya dengan melakukan hal-hal yang dapat menenangkan diri Anda, seperti membaca buku, meditasi, atau berdoa.

Kemudian, setelah melakukan hal tersebut, mulailah untuk memejamkan mata Anda untuk tidur.

Para psikolog percaya bahwa menuliskan mimpi Anda dapat membantu mengurangi kecemasan setelah mimpi buruk.

Salah satu jenis terapi yang memakai cara ini adalah Image Rehearsal Therapy, yang melibatkan mengingat kembali mimpi buruk dan kemudian menulis sebuah versi baru yang lebih positif.

Terapi ini direkomendasikan oleh American Academy of Sleep Medicine untuk kondisi mimpi buruk idiopatik dan mimpi buruk terkait PTSD.

Selain dengan menuliskannya, Anda juga dapat menceritakannya dengan teman atau pasangan agar lebih lega.

Penting juga untuk tidak “mendramatisir” mimpi buruk Anda.

Mimpi buruk yang Anda alami mungkin terlalu mengerikan dan tak terbayangkan, tetapi ingatlah bahwa mimpi buruk bukan masa depan.

Bila Anda terlalu khawatir, maka hanya akan meningkatkan mood negatif dalam diri.

Singkirkan kecemasan di benak Anda saat hendak tidur. Sedapat mungkin, bersihkan kepala dari hal-hal tidak menyenangkan yang terjadi selama seharian.

Fokuslah pada kejadian positif yang terjadi pada hari Anda.

The American Psychological Association  menemukan bahwa stres terkait dengan tidur yang tidak nyenyak, dan hal ini dapat membawa stres yang lebih tinggi.

Bila Anda mengalami hari yang sulit, luangkan waktu untuk beberapa menit untuk menghilangkan stres sebelum tidur.

Cobalah mandi air hangat, memutar musik santai, atau meditasi. Hindari menonton atau membaca hal-hal yang terlalu “berat”.

Ingat juga bahwa alat-alat elektronik sebaiknya dimatikan minimal tiga puluh menit sebelum tidur.