close
Nuga Life

Berapa Lama Seks Bagi Seorang Wanita

Anda pernah tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang wanita untuk berhubungan seks?

Nah. Anda, terutama lelaki, juga harus tahu bahwa durasi adalah faktor penentu enak atau tidaknya seks.

Umumnya, seks dinilai enak apabila durasi waktu melakukannya lama.

Mereka yang sanggup bertahan lama melakukannya pun pasalnya dianggap jago atau handal dalam memuaskan pasangannya.

Namun ini bukan berarti durasi seks pendek itu tidak enak dan mereka yang hanya bisa bertahan dalam jangka waktu pendek dianggap buruk kemampuannya.

Banyak alasan di balik pendeknya durasi seks dan mereka yang melakukannya sebentar tetap bisa merasakan kepuasan mencapai orgasme meski waktunya singkat.

Jadi, berapa lama itu durasi seks yang ideal?

Seperti ditulis laman situs  spesial seks,  GQ, Senin, 12 November 2016,, penulis buku She Comes First, Ian Kerner berpendapat bahwa durasi seks ideal, khususnya bagi para wanita, tergantung pada beberapa hal yang mungkin dilakukan saat seks

Sebut saja  sesi pemanasan, mengobrol, berpelukan, menonton film porno dan berbagi fantasi, serta waktu yang dialokasikan untuk setiap hal tersebut.

“Seks yang enak adalah ketika keduanya sudah sama-sama terangsang dan untuk mencapai titik ini, keduanya biasanya melakukan hal-hal lain terlebih dahulu,” katanya.

Melakukan hal-hal tersebut tentunya memakan waktu. Lantas, berapa lama durasi seks ideal yang sudah mencakupi hal-hal lainnya itu?

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine  dan Journal of Sex  menemukan fakta bahwa wanita menilai durasi seks yang ideal adalah sekitar tujuh hingga delapan  menit dan sekitar sebelas jingga lima belas menit untuk hal-hal berkaitan lainnya.

Jika diakumulasikan berarti durasi seks ideal secara menyeluruh menurut wanita adalah kurang lebih dua puluh tiga3 menit dengan yang terlama mencapai setengah jam.

Para suami terkadang merasa istrinya menginginkan bercinta dalam waktu relatif lama. Lalu, sebenarnya para wanita butuh waktu berapa lama untuk bercinta?

Memang ada penelitia lain seperti dikutip  dari Men’s Fitness,  wanita ternyata menginginkan hubungan seks sekitar  dua puluh menit.

Waktu ini bukan hanya sekadar penetrasi, melainkan dari foreplay hingga orgasme. Jadi sekitar sepuluh menit untuk foreplay alias pemanasan hingga ke penetrasi.

Menurut terapis hubungan dan seks asal Manhattan, Amerika Serikat Amber Madison, waktu selama ini memang sudah dirasa sudah cukup bagi wanita. Namun bila menginginkan istri mendapatkan puncak bercinta yang lebih, foreplay jadi kuncinya.

“Jika tujuan Anda adalah ingin membuatnya mencapai klimaks bercinta yang luar biasa, tambahkan sedikit foreplay dalam sesi bercinta,” kata Amber.

Namun bila sesi seks tersebut adalah seks kilat waktu sekitar kurang dari lima menit adalah cukup.

Menurut studi di Australia pada dua tahun lalu, seks kilat bisa memberikan kepuasan tersendiri dalam hubungan pasangan.

“Percaya pada saya, wanita tidak selalu menginginkan hubungan bercinta hanya sekitar lima menit,” tegas Amber

Anda bukan seorang ilmuwan, mungkin Anda pernah bertanya-tanya sendiri tentang berapa lama seharusnya seks itu berlangsung. Kenyataannya, masih belum banyak penelitian tentang hal ini.

Ada lebih banyak kegiatan seksual selain memasukkan penis ke dalam vagina, seperti berciuman. Secara singkat, biasanya orang-orang berfokus pada waktu untuk ejakulasi.

Seperti juga ditulis independent.co.uk,  mengukur waktu rata-rata untuk ejakulasi ternyata bukanlah hal yang mudah.

Ketika bertanya kepada orang-orang, biasanya Anda hanya akan mendapatkan jawaban yang bias, karena semua orang pasti menginginkan dianggap sebagai partner seks yang hebat, yang dapat melakukan ejakulasi sepanjang malam.

Masalah lainnya adalah orang-orang biasanya tidak mengetahui berapa lama mereka melakukannya. Seks bukanlah suatu kegiatan yang bisa dilakukan sambil memantau jam di samping tempat tidur.

Studi terbaik yang telah dilakukan pernah mengestimasikan waktu rata-rata untuk mengalami ejakulasi saat berhubungan seks secara umum dari lima ratus  pasangan di seluruh dunia selama empat minggu. Hal ini dilakukan dengan menggunakan stopwatch.

Hasilnya bervariasi.

Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi perubahan waktu ini, seperti penggunaan kondom, apakah pria tersebut sudah disunat atau belum, sensitivitas, dan daya tahan.

Penemuan mengejutkan lainnya mengatakan bahwa pasangan yang memiliki umur lebih tua akan memiliki seks yang lebih singkat.

Jawabannya sederhana, karena seks adalah suatu kegiatan yang sangat menyenangkan untuk dilakukan.

Berbeda ketika Anda menemukan makanan yang sangat enak, Anda tidak akan mengunyah berlama-lama hanya untuk menikmatinya, ini jorok.

Tentu saja, seks tidak seperti makanan. Seks dilakukan berkali-kali pun tidak akan membuat orang bosa

Lamanya waktu pasangan bisa bertahan dalam bercinta kerap menjadi pertanyaan. Ada yang berpikir bercinta terlalu cepat tanda-tanda ada masalah. Lantas bagaimana dengan usia, makin tua makin lama atau sebentar?

“Jika Anda bukan seorang ilmuwan, Anda mungkin pernah bertanya pada diri sendiri, dengan menyandarkan kepala di atas kasur setelah berhubungan seks cepat yang mengecewakan, berapa normalnya hubungan seks bisa bertahan?” kata Dr Brendan Zietsch dari University of Queensland seperti dikutip Mirror.

Untuk mencari tahu hal itu, Dr Brendan Zietsch lebih memfokuskan waktu ejakulasi

“Itu praktis terdengar canggung. Peserta menekan start saat penetrasi penis dan berhenti di ejakulasi,” katanya. Dr Zietsch menyadari dengan penelitian ini orang berpikir bisa memengaruhi suasana hati respondens dan mungkin seks menjadi hal yang tak alami.

“Tapi ilmu jarang sempurna dan ini adalah yang terbaik yang kami punya

Menariknya, penelitian ini juga mengeksplorasi sensitivitas penis dan hubungannya dengan daya tahan dalam bercinta.

Pria yang lebih tua tidak dapat bertahan lebih lama dari pria muda, dan mengenakan kondom atau disunat tidak meningkatkan kinerja pria.

“Temuan lain yang mengejutkan adalah semakin tua pasangan, semakin singkat seks, bertentangan dengan kebijaksanaan yang berlaku,” ucap Dr Zietsch.