close
Nuga Life

Awas! Seks Oral Itu Bisa Membahayakan

Seks oral?

Ya, kenapa tidak!

Dan itu banyak dilakukan pasangan kala memasuki pemanasan dalam hubungan mereka.

Lantas!

Menurut sebuah studi terbarua mengungkapkan melakukan oral seks terutama jika melakukannya dengan banyak pasangan ternyata membuat pria berisiko tinggi terkena kanker kepala dan leher yang dipicu oleh paparan virus papiloma manusia, yang dikenal sebagai kanker orofaring atau kanker tenggorokan terkait HPV.

Studi yang dipublikasi di jurnal Annals of Oncology, menemukan bahwa risikonya jauh lebih rendah di kalangan wanita, mereka yang tidak merokok, dan mereka memiliki kurang dari lima pasangan seks dalam masa hidup mereka.

“Kebanyakan orang melakukan oral seks dalam kehidupan mereka, dan kami menemukan bahwa infeksi mulut dengan penyebab kanker HPV jarang terjadi di antara wanita terlepas dari berapa banyak pasangan seks oral yang mereka miliki,” kata salah satu penulis penelitian Amber D’Souza, profesor di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di AS.

Seperti diketahui, ada lebih dari seratus jenis HPV namun hanya sedikit yang diketahui menyebabkan kanker.

Yakni Infeksi dengan HPV enam belas atau delapan belas yang sudah diketahui dapat memicu sebagian besar kanker serviks, dan HPV enam belas yang juga menyebabkan sebagian besar kanker oropharyngeal.

Para peneliti menganalisis data dari belasan ribu orang, dalam Survei Kesehatan dan Gizi Nasional AS yang telah diuji untuk infeksi HPV oral.

Mereka menggunakan jumlah kasus kanker orofaringeal dan kematian dari pendaftar AS untuk memprediksi risiko kanker akibat infeksi HPV oral.

Para periset menemukan bahwa wanita yang memiliki satu atau beberapa pasangan seks oral selama masa hidup mereka memiliki prevalensi infeksi mulut paling rendah dengan jenis HPV penyebab kanker.

Prevalensi infeksi meningkat sedikit menjadi satu setengah persen di antara wanita dengan dua atau lebih pasangan seks oral.

Di antara laki-laki, kelompok risiko terendah adalah mereka yang memiliki satu atau tidak memiliki seks oral dalam masa hidup mereka, dengan prevalensi infeksi HPV oral satu setengah persen.

Prevalensi infeksi paling tinggi lima belas persen di antara pria yang merokok dan memiliki lima atau lebih pasangan seks oral.

Ted Teknos, dokter bedah kepala dan leher mengatakan bahwa kasus kanker tenggorokan terkait HPV telah meningkat tiga ratus  persen dari tahun delapan puluhan  sampai tahun dua ribuan.

“Kita hanya melihat efeknya sekarang, tapi akan jauh lebih umum di tahun-tahun dan dekade mendatang,” kata dia.

Inilah yang perlu Anda ketahui tentang bagaimana seks oral dapat meningkatkan resiko kanker tenggorokan dan apa yang dapat dilakukan untuk melindungi diri.

Kanker tenggorokan, yang secara medis dikenal sebagai kanker oropharyngeal, dua kali lebih sering pada pria daripada wanita, menurut American Cancer Society. Ini secara khusus mempengaruhi amandel dan dasarnya , atau bagian belakang lidah Anda.

Kanker tenggorokan berbeda dengan kanker mulut, yang terjadi di bibir, gusi, lidah, lapisan pipi, bagian atas atau dasar mulut.

kanker tenggorokan dan kanker mulut memiliki penyebab umum yang sama—merokok—tapi HPV bukan salah satunya.

Jenis HPV tertentu terkait dengan kanker tenggorokan, bukan kanker mulut, kata Teknos.

Sekitar tujuh puluh  persen kanker oropharyngeal disebabkan oleh HPV, kata National Cancer Institute.

Jadi apa yang terjadi

Ini sangat umum bahwa jika Anda aktif secara seksual. Tapi yang pasti infeksi HPV tidak semuanya akan menjadi kanker.

Itu karena dalam sebagian besar kasus, sistem imun tubuh akan melawannya, membersihkannya dalam waktu satu sampai dua tahun.

Ada lebih dari  empat puluh  jenis HPV yang bisa menginfeksi Anda dan beberapa jenis lebih serius dari yang lain.

Sekitar dua puluh lima persen pria yang positif terinfeksi genital HPV membawa setidaknya satu jenis HPV. Jenis yang paling sering dikaitkan dengan kanker tenggorokan disebut HPV enam belas.

Meski pada tujuh persen orang yang diteliti memiliki HPV oral, tetapi hanya satu persen saja yang memiliki HPV pemicu kanker.

Pada yang satu persen itu, protein yang dikode oleh virus akan menyerang sel tubuh dan membuat pertumbuhannya tak terkendali. Kondisi ini mengacaukan mekanisme apoptosis  yang sebenarnya bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.

Akibatnya, sel kanker mulai meningkat dengan cepat.

Baru saat ini dokter dan peneliti membuat kaitan antara HPV dan kanker tenggorokan. Puluhan tahun yang lalu, sebagian besar kanker tenggorokan disebabkan oleh merokok—dan kankernya sangat sulit untuk diobati.

“Saat itulah orang tahu ada sesuatu yang berbeda dan disimpulkan HPV sebagai pelakunya,” kata Teknos. Jika tenggorokan Anda terinfeksi HPV, dan Anda melakukan ke pasangan dan sebaliknya. Setelah berada di tenggorokan Anda, virus ini bisa tidur selama beberapa dekade.