close
Nuga Life

Amnesia Itu Tidah Menghapus Ingatan

Ketika mendengar kata amnesia, kebanyakan orang akan langsung berpikir hilang ingatan seperti informasi, pengalaman dan kenyataan lainnya.

Jenis amnesia ini sering disebut dengan retrograde amnesia atau kemampuan untuk mengingat kembali kejadian yang lalu dan informasi sebelumnya.

Meski dalam film-film digambarkan bahwa amnesia adalah kehilangan seluruh ingatan sampai tidak mengenal diri sendiri, tidak demikian yang terjadi di dunia nyata.

Pada kenyataannya, penderita Amnesia masih bisa mengingat dengan jelas identitas dirinya.

Mereka dengan amnesia –juga disebut amnestic syndrome- biasanya ingat secara jelas siapa diri mereka, tetapi sulit untuk mempelajari informasi baru dan mengingat sesuatu yang baru.

Amnesia dapat disebabkan oleh kerusakan area di dalam otak yang vital untuk proses mengingat. Tidak seperti hilang ingatan sementara atau transient global amnesia, amnestic syndrome dapat menjadi permanen.

Tidak ada pengobatan spesifik untuk amnesia, tetapi teknik meningkatkan ingatan dan dukungan psikologis dapat membantu mereka dengan amnesia.

Namun, penelitian terbaru Picower Institute for Learning and Memory dari Massachusetts Institute of Technology menguak fakta bahwa sebenarnya memori tersebut tidak terhapus begitu saja, melainkan tersembunyi dan tak dapat dijangkau.

Seperti dilansir Time, rangkaian studi dengan teknik jelajah sinar otak ini memang dilakukan terhadap tikus. Kendati demikian, para peneliti memastikan bahwa hal ini dapat diimplikasikan terhadap manusia.

Tikus-tikus tersebut dilatih untuk mengingat bahwa mereka pernah dikejutkan di dalam sebuah ruangan. Para peneliti kemudian menggunakan label protein untuk memberi tanda pasa sel tertentu dalam hipokampus otak yang diaktifkan dan merekam ingatan tersebut.

Menurut pemimpin penelitian, Tomas Ryan, tiga hingga lima persen bagian hipokampus direkrut untuk membentuk ingatan. Saat mereka ditempatkan di kamar yang sama, mereka membatu ketakutan. Ingatan mereka kembali. Mereka pun mengantisipasi adanya kejutan berulang.

Namun, saat tikus percobaan tersebut diberikan obat yang mengganggu proses ingatan setelah kejutan, mereka tak dapat lagi mengingat momen tersebut. Mereka pun tidak ketakutan ketika ditempatkan di kamar yang sama.

Kemudian, para peneliti mencoba untuk mencari kembali memori yang hilang. Mereka mengaktifkan sirkuit sel yang menyimpan ingatan tersebut menggunakan teknik optogenetik.

Ketika sirkuit diaktifkan, tikus tersebut tiba-tiba terdiam lagi, meskipun mereka sedang berada di ruang yang sama sekali tidak berhubungan dengan kamar di mana kejutan terjadi.

Menjelaskan hasil penelitian timnya, Ryan berkata, “Jenis amnesia ini pada umumnya merupakan ketidakmampuan untuk mengakes memori. Ingatan itu sendiri masih ada.”

Menurut Ryan, meskipun penelitian ini dilakukan pada hewan, tapi dapat dikorelasikan dengan keadaan hilang ingatan manusia.

Fungsi ingatan secara normal melibatkan banyak bagian di dalam otak, dan penyakit atau cedera apapun yang berefek pada otak dapat mempengaruhinya.

Amnesia dapat dihasilkan dari kerusakan struktur otak yang berbentuk sistem limbic, yang mengontrol emosi dan ingatan anda.

Struktur ini terdiri dari thalamus, yang terdapat di dalam bagian tengah otak, dan hippocampal formation yang terletak di cuping pada otak anda.