close
Nuga Bola

Van Gaal, Opsi Oke untuk Old Trafford

Pilihan atau opsi Louis van Gaal untuk melatih Manchester United menggantikan David Moyes dan pelatih “caretaker” Ryan Giggs adalah langkah paling rasional untuk mengembalikan “The Red Devils” sebagai tim “hantu” di Premier League dan zona Champions.

Surat kabar “The Mirror” dan “Daily Mail,” dua media cetak Inggris yang paling berpengaruh, setuju dengan langkah manajemen MU untuk mendatangkan van Gaal sebagai opsi tunggal mengembalikan “roh” Setan Merah setelah menjadi tim “paria” di musim ini.

Louis van Gaal adalah pelatih top dengan segudang pengalaman serta prestasi di Eropa. Untuk itu Mirror menyebut Van Gaal sebagai pilihan yang sangat oke untuk Manchester United yang mencari manajer baru.

Van Gaal jadi kandidat terkuat untuk mengisi kursi manajer yang ditinggal David Moyes yang dipecat menyusul performa buruk ‘Setan Merah’ musim ini.

Nama-nama lain seperti Juergen Klopp dan Carlo Ancelotti sudah menolak untuk jadi manajer baru MU. Van Gaal pun kian lapang jalannya menuju Old Trafford dan pekan depan rencananya ia sudah akan diperkenalkan sebagai manajer baru The Red Devils.

Giggs yang kini tengah jadi manajer interim pun mendukung keputusan klub jika memang Van Gaal yang ditunjuk, mengingat pria asal Belanda itu punya reputasi hebat di Eropa dengan membawa prestasi bagi klub yang dipegangnya seperti Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Bayern Munich.

“Dia punya reputasi yang brilian,” ujar Giggs di Sky Sports.

“Dia adalah manajer yang sukses di tiga negara berbeda. Dia pun membawa Belanda lolos ke Piala Dunia. Dia punya prestasi fantastis,” sambungnya.

Lebih lanjut Giggs pun tak memusingkan soal masa depannya mengingat fokusnya adalah membawa MU memenangi tiga laga tersisa mereka.

“Saya fokus di tiga laga tersisa dan lalu kita lihat apa yang akan terjadi di akhir musim. Saya yang memutuskan apakah saya ingin bermain atau tidak. Jadi saya tidak perlu berpikir apakah ingin jadi asisten atau manajer di klub lain.”

“Banyak hal yang harus dipikirkan tapi itu bukan sekarang. Jujur saya belum tahu apa yang akan saya lakukan di masa depan,” demikian Giggs.

Tentang kepelatihan Giggs, dua pilar utama MU, Wayne Rooney dan Juan Mata sudah angkat bicara betapa menyenangkannya bermain di bawah arahan Ryan Giggs. Kendati permainan Manchester United tidak sepenuhnya “wah”, Giggs setidaknya sudah memberikan mood bagus.

“Keputusan siapa manajer berikutnya bukan terserah kepada kami para pemain, tapi kami menikmati bermain di bawah arahannya,” ucap Mata.

“Giggsy punya semua persyaratan untuk jadi manajer berikutnya, tapi itu semua tergantung para petinggi,” ujar Rooney.

Rooney kemudian menambahkan bahwa dirinya lega United bisa mengakhiri pekan berat dengan kemenangan empat gol tanpa balas atas Norwich City.

Sederet hasil buruk dan pemecatan David Moyes membuat United dirundung suasana tidak enak. Namun, Rooney menyebut bahwa Giggs menangani keadaan dengan baik begitu ditunjuk jadi manajer interim.

Giggs, yang merupakan legenda hidup ‘Setan Merah’, disambut dengan riuhnya Old Trafford ketika masuk ke dalam lapangan. Berbeda dari seperti yang selama ini terlihat, Giggs tampil dengan setelan rapi.

Dia kemudian duduk di kursi manajer didampingi dua orang rekan yang sudah dia kenal sejak masih jadi pemain junior, Nicky Butt dan Paul Scholes.

Tak tampak luapan emosi darinya. Dia hanya turun ke pinggir lapangan sesekali untuk memberikan instruksi ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan arahannya. Selebihnya, dia duduk sembari berdiskusi dengan Butt dan Scholes.

Salah satu hal yang diingatkannya ketika jeda adalah tempo permainan. Giggs menyebut, United bermain terlalu lambat di babak pertama

Hal tersebut kemudian dibenahi di babak kedua. Ditambah masuknya Mata, jadilah United mencetak tiga gol tambahan ke gawang Norwich.

Menariknya lagi, meski bermain dengan formasi standar, United mampu menerapkan sepakbola menyerang dengan sangat halus. Sesuatu yang sebelumnya sempat hilang.

Dengan segala tanda positif di pertandingan pertamanya, Giggs pun ditunggu ujian berikutnya di tiga laga tersisa. Pria berusia empat puluh tahun tersebut enggan memikirkan apakah dirinya akan dikontrak jadi manajer permanen atau tidak. Dia mengaku hanya fokus pada laga berikutnya melawan Sunderland.

“Saya tidak memikirkan hal selain empat laga yang ditugaskan kepada saya. Pekerjaan saya berikutnya adalah menyiapkan para pemain untuk menghadapi Sunderland,” kata Giggs.

sumber : mirror, dailymail dan skysports