close
Nuga Bola

Setan Merah Memang Butuh Kekalahan

Manchester United butuh kekalahan?

Ya, Mu memang butuh kekalahan untuk menyadari  kelemahan dan kekurangannya

CDan pendapat ini diutarakan legenda MU, Rio Ferdinand, usai mantan timnya dikalahkan Paris Saint Germain di Liga Champions.

Menurut Ferdinand, kekalahan MU dari PSG bukanlah sesuatu yang buruk.

Ferdinand menilai kekalahan ini membuat MU menyadari bahwa mereka masih memiliki sejumlah kekurangan yang harus segera dibenahi.

Semenjak ditangani Solskjaer pada pertengahan Desember kemarin, MU memang tampil digdaya. Mereka belum tersentuh kekalahan di sebelas pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.

Momentum positif MU itu resmi berakhir dini hari tadi. Setan Merah akhirnya tumbang di tangan PSG di leg pertama babak enam belas besar Liga Champions dengan skor dua gol tanpa balas0 di Old Trafford.

Ferdinand menilai kekalahan ini malah bagus untuk kelangsungan Setan Merah di masa depan. “Saya rasa kekalahan ini adalah tamparan bagi tim Man United untuk menyadari realitas di sekeliling mereka,” buka Ferdinand kepada BT Sports.

Ferdinand percaya MU saat ini butuh kekalahan untuk kembali membumi dan ia menilai Setan Merah bisa belajar banyak dari kekalahan kali ini.

“Saya pikir kekalahan ini bukanlah hal yang buruk. Saya rasa kekalahan ini akan menjadi pelajaran bagi mereka dan kita akan melihat reaksi mereka setelah ini.”

“Saya yakin bahwa dia [Solskjaer] sudah mempersiapkan timnya untuk mendapatkan hasil seperti ini, sehingga saya ingin melihat bagaimana mereka akan bereaksi atas kekalahan ini.”

Ferdinand sendiri mengaku tidak kaget ketika Setan Merah harus takluk di tangan PSG, karena ia menilai ini adalah proses bagi Setan Merah untuk menjadi tim yang lebih baik lagi.

“Kita semua tahu bahwa hari ini akan datang juga, dan harus kita akui Ole sudah membuat tim ini menjalani periode yang fenomenal.”

“Dia sudah memulihkan tim ini, dia memberikan tim ini kepercayaan diri. Hari ini mereka sudah naik level dan kita bisa lihat perbedaan yang jelas antara Liga Champions dan Premier League.” tandasnya.

Manchester United akan mencoba bangkit dari kekalahan dengan mengalahkan Chelsea di pertandingan FA Cup pada hari Selasa mendatang.

Sementara itu Mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger, punya analisis lain tentangv kekalahan MU ini

Wenger menyebut, Manchester United remuk karena gagal mendominasi permainan di lini tengah. Perbedaan kualitas di sektor vital itu jadi pembeda pada laga leg pertama 16 besar Liga Champions 2018-2019 ini.

“Di Liga Champions, hal penting itu adalah Anda tak bisa didominasi di lini tengah dan yang terjadi, sepanjang pertandingan Man United didominasi di sektor tengah,” kata Wenger kepada Bein Sports setelah pertandingan.

“PSG bermain dengan lima gelandang dan mereka tak pernah kehilangan bola. Manchester United tak bisa merebut kembali bola itu, dan ketika mereka mendapat bola, mereka cepat kehilangan bola karena PSG mendominasi lini tengah untuk kembali memenangi bola,” tutur manajer asal Prancis itu.

“Mereka kalah dalam pertempuran di sana, di sektor tengah. Ketika Anda bermain di kandang dan tak bisa menahan bola, Anda akan selalu dalam masalah, dan itulah yang terjadi.”

“Man United terlihat sangat jelek di tengah, dibandingkan dengan PSG yang berkelas. Pada dasarnya, itu keuntungan buat PSG bermain dengan lima gelandang pada laga ini dan dengan pemain yang kurang ofensif,” tuturnya.

Perbedaan secara teknik dan kecepatan pemahaman permainan, di antara dua tim sangat besar dan makin membesar seiring pertandingan berlangsung.

Ia menunjuk pada fakta, Man United bermain di kandang namun hanya memiliki satu tembakan ke gawang.

Lebih lanjut, Wenger menilai problem yang dihadapi Man United sudah terjadi sejak sebelum pertandingan. “Mereka tak bisa membangun serangan, terutama di belakang,” ucapnya.

“Mereka tak bisa mengumpan bagus ke tengah, dan Man United kekurangan ide membangun serangan. Dan apa yang dilakukan PSG adalah menghadang Pogba dengan Marquinhos lewat man-to man marking dan saat PSG mendapat bola, Draxler datang dari belakang Pogba dan di saat itulah, peluang tercipta, di belakang lini tengah Manchester United.”

Kekalahan itu membuat Manchester United harus menang minimal dengan tiga gol saat giliran menjalani laga leg kedua di Parc des Princes, Maret mendatang.